Memperkenalkan Seni Mendokumentasikan Kebaikan

Jurnalis : Nur Arifah, Nani, Putri (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Abdul Rahim, Calvin, David (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)

Para peserta pelatihan tim dokumentasi dari kalangan Buddhis melakukan penghormatan kepada Buddha dan Master Cheng Yen sebelum mengikuti kegiatan.

Pada awal tahun 2023, pembangunan Kantor Tzu Chi Tanjung Balai Karimun akhirnya dimulai setelah penantian panjang dan kontribusi selama 12 tahun. Peristiwa ini mendorong semangat para relawan untuk melakukan pengembangan visi dan misi, menjangkau lebih banyak orang-orang yang membutuhkan di berbagai pelosok Karimun. Dengan bertambahnya berbagai kegiatan pengembangan misi, tentu dibutuhkan lebih banyak relawan untuk mendokumentasikan dan menyebarkan kebaikan. Maka dari itu, pada Minggu, 22 Oktober 2023, Relawan Zhen Shan Mei Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan pelatihan tim dokumentasi yang berfokus pada teknik pembuatan artikel dan fotografi.

Kegiatan dimulai pada pukul 09.30 WIB, acara dibuka oleh MC yang diawali dengan penghormatan kepada Buddha dan Master Cheng Yen, serta membaca sepuluh sila Tzu Chi secara bersama-sama. Setelah itu, peserta mendengarkan Lentera Kehidupan yang bertajuk “Menulis Keindahan dan Kebajikan; Menyebarkan Nilai Budaya Humanis”. Pesan yang dapat diperoleh dan dipegang adalah bergandengan tangan dan bekerjasama mengemban misi, dengan tulus melatih batin, memiliki kesatuan tekad dan ikrar serta menulis keindahan dan kebajikan dalam menyebarkan nilai budaya humanis.

Calvin, Wakil Ketua Zhen Shan Mei Tzu Chi Tanjung Balai Karimun membawakan materi pengenalan filosofi Zhen Shan Mei serta pembuatan artikel Tzu Chi.

Beverly Clara membawakan materi fotografi humanis ala Tzu Chi, kiat-kiat fotografi dokumenter, serta do’s dan don’ts fotografi dalam lingkup Tzu Chi.

Dalam kegiatan kali ini, narasumber yang memberikan materi tentang teknik penulisan artikel adalah Calvin, relawan tim dokumentasi yang telah mengabdi selama tujuh tahun dan merupakan wakil ketua Zhen Shan Mei Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Sebelum menjelaskan materi, Calvin terlebih dahulu menjelaskan apa itu relawan Zhen Shan Mei (ZSM) Tzu Chi kepada para peserta yang masih asing dengan istilah tersebut. ZSM berasal dari tiga suku kata yaitu “Zhen” yang artinya “Benar”, “Shan” artinya “Bajik”dan “Mei” adalah “Indah”. Relawan Zhen Shan Mei adalah relawan yang meliput dan mendokumentasikan kegiatan Tzu Chi, kisah relawan, dan cerita inspiratif yang berhubungan dengan Tzu Chi.

Relawan Zhen Shan Mei mendokumentasikan teladan budaya humanis yang Benar, Bajik, Indah, dan jejak cinta kasih yang disebarkan di pelosok dunia sehingga nilai-nilai kehidupan yang bajik dan indah dapat tersebar terus dan diwariskan secara kesinambungan. Calvin menjelaskan struktur dari artikel, pedoman dalam membuatnya, serta memperlihatkan berbagai contoh artikel yang baik sebagai referensi peserta.

Peserta pelatihan tim dokumentasi menikmati makan siang vegetarian lezat dan sehat yang telah disediakan relawan tim konsumsi.

Setelah semua materi tentang teknik pembuatan artikel sudah tersampaikan, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi tentang fotografi humanis oleh Beverly Clara, yang juga merupakan relawan tim dokumentasi Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Ada tiga teknik yang disampaikan oleh Beverly, yang pertama yaitu komposisi, yang mana dalam teknik ini ia mengajarkan cara menempatkan objek yang kita inginkan dengan benar dalam pemotretan dengan tujuan agar hasil foto terlihat lebih rapi dan menarik.

Kedua, eye level yaitu dalam teknik ini posisi kamera disarankan agar sejajar dengan posisi mata subyek, sehingga foto yang diambil dapat lebih efektif menyampaikan pesan dan membuat para pembaca terasa dekat dengan subyek foto. Ketiga yaitu context, bahwa dalam objek yang kita ambil harus jelas dengan kondisi yang sedang terjadi agar pesan yang ingin disampaikan dari sebuah foto tersebut dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca.

Setelah menikmati makan siang yang lezat, para peserta membuat karya foto dan artikel pada sesi praktik sesuai dengan materi yang telah diperoleh.

Waktu berjalan begitu cepat, sebelum masuk ke sesi praktik, agar peserta tidak merasa bosan dan mengantuk, acara diselingi dengan games seru yang berjudul “Genap Ganjil” dan “Mengoper Bantal Listania” peserta diminta untuk berdiri membentuk lingkaran saling berhadapan. Adapun tujuan dari sesi games ini agar setiap peserta kenal nama-nama peserta yang hadir sehingga menjadi akrab. Permainan berlangsung lebih kurang dua puluh menit, setelah semua mendapat giliran, peserta dipersilahkan duduk kembali ke meja masing-masing.

Agar peserta dapat lebih fokus praktik pembuatan artikel dan fotografi ini, peserta diistirahatkan dan dihidangkan makan siang dengan menu vegetarian yang sehat. Peserta yang hadir kurang lebih berjumlah 54 orang dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa, semuanya semangat dalam mempelajari berbagai kiat-kiat tim dokumentasi Tzu Chi. Peserta diminta untuk duduk berkelompok dan berdiskusi. Masing-masing kelompok terdiri dari empat orang, tiap individu mempunyai tugas dan perannya masing-masing. Ada yang bertugas mewawancarai, pembuat keseluruhan artikel, serta ada yang berperan sebagai fotografer.

Tiap kelompok didampingi oleh relawan Zhen Shan Mei senior dalam pembuatan artikel dan pemotretan, para peserta amat antusias dan semangat dalam berkarya.

Peserta terlihat antusias dan sangat aktif dalam menjalankan perannya masing-masing, dan para relawan dengan ramah memberikan penjelasan dan pelayanan. Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan ini yaitu para Relawan Zhen Shan Mei tidak hanya mengajarkan bagaimana membuat artikel atau fotografi saja melainkan bagaimana kita menciptakan hasil karya sebagai sejarah di kemudian hari dalam menyebarkan cinta kasih dan kebaikan. Melalui proses merekam dan pembuatan karya, kita juga menumbuhkan welas asih dan kebijaksanaan.

“Tzu Chi mengajarkan kita untuk bersyukur, kata yang mudah terucap tapi sulit untuk dilakukan. Jadi lima puluh – lima puluh, selain sebagai karir bagi saya, juga merupakan tempat yang baik untuk melakukan pengembangan diri,” jelas Calvin.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Sejuta Kasih untuk Sebuah Gambar

Sejuta Kasih untuk Sebuah Gambar

27 November 2018

Sebanyak 25 relawan Tzu Chi dari berbagai komunitas mengikuti kegiatan sharing liputan bencana yang dibawakan oleh Arimami Suryo A (Ari) dan Khusnul Khotimah (Nungky), Minggu, 18 November 2018. Keduanya merupakan staf redaksi divisi Zhen Shan Mei Tzu Chi Indonesia.

Pelatihan Zhen Shan Mei di Tzu Chi Aceh

Pelatihan Zhen Shan Mei di Tzu Chi Aceh

14 Juni 2024

Tzu Chi Medan bersama DAAI TV Medan memberikan sosialisasi tentang Zhen Shan Mei bagi 33 relawan Tzu Chi Aceh, Minggu 9 Juni 2024. Pelatihan ini digelar di Depo Pelestarian lingkungan Tzu Chi Banda Aceh.

Bersama Merekam Jejak Cinta Kasih

Bersama Merekam Jejak Cinta Kasih

08 November 2023

Tzu Chi Batam pada hari Minggu, 29 Oktober 2023 mengadakan pelatihan bagi relawan Zhen Shen Mei (dokumentasi) dengan tema “Budaya Humanis adalah Jiwa Dari Semua Misi Tzu Chi”. Acara ini dihadiri oleh total 78 relawan yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut terkait rekam jejak cinta kasih di Tzu Chi.

Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -