Memperoleh Pendidikan Moral dan Akademis Melalui Tzu Chi University

Jurnalis : Metta Wulandari, Fotografer : Anand Yahya, Metta Wulandari

Kamis, 14 Agustus 2014, Wakil Ketua Tzu Chi Indonesia, Sugianto Kusuma dan Rektor Tzu Chi University, Wang Pen-Jung, melakukan penadatanganan nota kesepahaman berisikan kerjasama dalam memajukan misi pendidikan Tzu Chi.

Kamis, 14 Agustus 2014, Yayasan Buddha Tzu Chi melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Tzu Chi University yang berisikan kerjasama dalam memajukan misi pendidikan Tzu Chi. Penandatanganan MoU ini dilatarbelakangi oleh kepedulian Yayasan Buddha Tzu Chi akan bibit-bibit cinta kasih yang tengah tumbuh di masyarakat. Liu Su Mei, Ketua Tzu Chi Indonesia mengatakan bahwa dirinya ingin menjaga jodoh baik yang telah terjalin antara masyarakat dengan Tzu Chi Indonesia. Beliau juga ingin menekankan akan pentingnya pendidikan moral bagi generasi penerus dan berharap agar bisa membimbing dan menghasilkan anak-anak yang berprestasi dan mempunyai belas kasih. “Selama ini kita menjalin jodoh dengan melakukan banyak kegiatan bagi masyarakat, salah satunya adalah memberikan beasiswa untuk masyarakat Indonesia agar lebih berkembang. Dalam pendidikan kita juga mempunyai pertimbangan bagaimana kita bisa mengajar dan melindungi anak-anak kita bisa lebih bagus, baik dalam meraih prestasi ataupun moralnya,” ujar Liu Su Mei membuka acara.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa pendidikan yang diterapkan di Tzu Chi sangat memperhatikan aspek budaya humanis, juga moral dari para siswanya namun tidak berarti Tzu Chi melupakan aspek akademis dan ilmu-ilmu pengetahuan. Begitulah yang diterapkan di sekolah-sekolah Tzu Chi termasuk Tzu Chi University. “Kami tidak hanya mementingkan pendidikan akademis, melainkan kami juga mementingkan pendidikan moralitas. Dimana mereka diajarkan untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Kedepannya, ini akan mempengaruhi pola pikir seseorang, seperti banyak orang di masyarakat yang menuju jalan yang salah yang akhirnya mengakibatkan kerugian sendiri dan rusaknya nama baik sendiri,” ujar Wang Pen-Jung, Rektor Tzu Chi University. Pendidikan moralitas dianggap sangat penting yang tentunya perlu disertai dengan pendidikan akademis. Demikian baru bisa disebut seseorang yang kompetitif, jadi bisa dikatakan bahwa ini merupakan proyek harapan yang baik untuk Indonesia maupun Taiwan.

Untuk membentuk pribadi yang bermoral dan kompetitif, pihak kampus juga memberikan beberapa peraturan yang menunjang timbulnya kepribadian cinta akan bumi dan lingkungan. “Mahasiswa di Tzu Chi University, awal mereka masuk mereka harus memakai seragam, bervegetarian dan juga harus melakukan pemilihan sampah. Selain itu kampus kami juga tidak ada AC, jadi aturan kehidupan kita sangat ketat,” jelas Wang Pen-Jung. Ia berharap bahwa dengan memberikan kebiasaan baru, nantinya dapat terbentuk mahasiswa yang bermoral. “Selain itu kita juga mengadakan kegiatan pelayanan, seperti sekarang mahasiswa kami sekitar ada 3.300 orang, tapi kami juga mengadakan kegiatan pelayanan di dalam maupun di luar negeri, seperti penyuluhan anti narkoba yang kami adakan di Indonesia juga sangat sukses kami lakukan di Taiwan. Kami sudah mengadakan sekitar 5.000 kali di Taiwan, pesertanya sekitar sudah mencapai 400ribu-an,” tambahnya.

Dengan perasaan senang juga bangga, Rektor Tzu Chi University, Wang Pen-Jung memberikan sambutannya dalam kegiatan sosialisasi Tzu Chi University.

Sebanyak 150 tamu serta relawan Tzu Chi mendengarkan dengan antusias tentang penjelasan mengenai Tzu Chi University.

Program Beasiswa Karier
Setelah kegiatan penandatanganan MoU selesai dilaksanakan, Tzu Chi University melalui wakli rektornya, Lai Chang Hai, melanjutkan acara dengan memberikan sosialisasi lebih dalam mengenai jurusan yang tersedia di Tzu Chi University serta hal terkait lainnya. Sebanyak 130 tamu dan relawan menyimak apa yang beliau sampaikan dengan antusias. Dalam hal ini Tzu Chi Indonesia tidak hanya memberikan sosialisasi tentang Tzu Chi University, namun juga memberikan penawaran berupa program beasiswa yang diadakan per tahunnya.

Setiap tahunnya, Tzu Chi Indonesia akan mengambil 5 orang peserta beasiswa yang memenuhi syarat. Nantinya kelima siswa tersebut dapat melanjutkan perkuliahan di Tzu Chi University dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Suriadi, kepala Divisi Training & PR Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menjelaskan bahwa beasiswa ini merupakan bagian dari beasiswa karier di mana para lulusannya nanti akan mempunyai kontrak kerja dengan Tzu Chi selama waktu tertentu. Ia juga menjelaskan bagaimana proses pendaftaran beasiswa. “Pertama kita buat biodata anak, kemudian bisa disubmit ke kantor yayasan (Tzu Chi). Masukkan suratnya. Setelah masuk kita akan lakukan proses interview, apabila semua terpenuhi maka kita akan apply ke Tzu Chi University. kalau diterima maka kita akan bahas lebih lanjut dengan pihak terkait menjelaskan kontrak kerja karena ini namanya beasiswa karier yang nantinya mempunyai ikatan dinas sekian tahun dengan Tzu Chi,” jelasnya.

Bagi para tamu yang tertarik dengan program serta penjurusan dari Tzu Chi University dan ingin mendaftarkan putra-putri mereka juga sangat mudah. Mereka hanya cukup melengkapi data dan mengirimkannya ke website Tzu Chi University. Setelah pihak universitas menerima, mereka akan menindaklanjuti dan bertanya lebih lanjut seperti kemampuan bahasanya (Bahasa Mandarin maupun Bahasa Inggris) seberapa jauh, dan hal-hal lainnya. Kemudian yang perlu diperhatikan adalah tes masuk hanya dilakukan apabila siswa mengambil progam jurusan kedokteran, apabila ingin mengambil jurusan lain maka tes masuk tidak diberlakukan. Apabila sudah ada surat pernyataan diterima, maka Tzu Chi Indonesia akan membantu pengurusan Visa Pelajar di kedutaan besar Taiwan untuk Indonesia.

Dibantu oleh Wen Yu Shijie sebagai penerjemah, penjelasan dan tanya jawab mengenai Tzu Chi University berlangsung dengan lancar.

Ing Hua (berbaju merah muda), tertarik dengan Tzu Chi University dan berminat untuk mendaftarkan putrinya masuk dalam jurusan Kedokteran.

Pentingnya Pendidikan Moral
Mendengar penjelasan yang terperinci dari pihak universitas maupun pihak Tzu Chi Indonesia, Ing Hua, salah satu tamu yang hadir dalam sosialisasi merasa bahwa ia perlu mendaftarkan putrinya, Gaby, di Tzu Chi University. Alasannya sangat sederhana, karena Gaby sendiri sangat tertarik dengan program serta jurusan kedokteran di universitas tersebut. Di samping itu, Ing Hua ingin menanamkan pendidikan moralitas bagi anaknya. Ing Hua yang sebelumnya pernah ikut dalam kegiatan relawan merasa pendidikan moralitas di Tzu Chi sangat baik, maka dari itu ia merekomendasikan Tzu Chi University bagi pendidikan lanjutan sang anak. “Kalau menurut saya apabila moral sudah bagus nanti akademisnya akan datang dari mereka. Semoga saja nanti bisa mempunyai ilmu yang bisa bermanfaat buat orang lain,” ujarnya.

Tamu lainnya, Saktijani, merasa pertanyaannya selama ini sudah terjawab. Sekitar tiga atau empat tahunan lalu, Nini, panggilan akrabnya, mencari referensi universitas yang cocok bagi anaknya dan menemukan Tzu Chi University. Ia juga sempat mengirimkan beberapa pertanyaan melalui email namun setelah sekian lama, ia belum menemukan jawaban. Saat mendengar sosialisasi ini, ia merasa sangat senang karena menurutnya pendidikan Tzu Chi sangat bagus. “Bagus karena tidak hanya akademis tapi juga sosial, moralitas, juga kepedulian terhadap lingkungan,” ujarnya. “Saya ingin anak saya tidak hanya cerdas dalam akademik, dia harus menjadi manusia yang lengkap. Tidak hanya luarnya, tapi spiritualnya juga harus memiliki prestasi,” tambahnya.

Anak muda merupakan daya potensi dan harapan bangsa. Dalam masyarakat yang beraneka ragam ini, tentunya mereka perlu mempunyai keterampilan sendiri untuk berkontribusi untuk Negara. Mereka juga perlu mempunyai moral, sehingga bisa benar-benar membawakan dampak positif untuk Negara ini. “Saya sendiri sangat berharap, baik anak muda di Indonesia, Taiwan bahkan di seluruh Negara, bisa mendapatkan pendidikan moralitas. Menurut saya kedamaian dunia perlu dimulai dari generasi muda, para anak muda butuh saling pengertian, mempunyai moral, dengan demikian dunia baru kembali damai,” Ujar Wang Pen-Jung berharap.

Saktijani, sangat antusias memberikan pertanyaan-pertanyaan. Selama ini, ia aktif mencari informasi tentang universitas yang cocok dengan anaknya. 


Artikel Terkait

Memperoleh Pendidikan Moral dan Akademis Melalui Tzu Chi University

Memperoleh Pendidikan Moral dan Akademis Melalui Tzu Chi University

18 Agustus 2014
Yayasan Buddha Tzu Chi melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Tzu Chi University yang berisikan kerjasama dalam memajukan misi pendidikan Tzu Chi. Penandatanganan MoU ini dilatarbelakangi oleh kepedulian Yayasan Buddha Tzu Chi akan bibit-bibit cinta kasih yang tengah tumbuh di masyarakat.
Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -