Memperpanjang Barisan TIMA dengan Menggalang Hati Para Tenaga Medis
Jurnalis : Nuraina Ponidjan (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan, Lukman (Tzu Chi Medan)Sosialisasi TIMA pada
17 Maret 2019 ini diikuti 50 orang tenaga medis dan 5 orang Dokter TIMA Medan.
Melihat antusias para tenaga medis saat kegiatan bakti sosial kesehatan 3 Maret 2019 yang lalu, maka pada 17 Maret 2019 diadakanlah sosialisasi TIMA. Sosialisasi ini diadakan di Gedung Tzu Chi kompleks Jati Junction Medan yang diikuti 50 orang tenaga medis. Di antaranya 28 orang dokter, 9 orang dokter gigi, 7 orang sarjana farmasi, 2 orang sarjana kedokteran gigi, 1 orang sarjana kedokteran, 1 orang apoteker, 1 orang perawat dan 1 orang bidan.
Sosialisasi ini digelar agar para tenaga medis bisa lebih mengenal apa itu Tzu Chi dan apa itu TIMA, sehingga dokter ataupun tenaga medis lainnya tergerak hatinya bergandengan tangan di dalam membantu dan mengurangi penderitaan sesama yang membutuhkan. Acara sosialisasi diawali dengan bersama-sama mendengarkan sebuah lagu yang menyentuh hati yaitu lagu “Jubah Putih” versi bahasa Inggris. Para tenaga medis mendengarkan dan melihat videonya dengan hening, di mana dalam lagu ini menceritakan bagaimana para relawan medis TIMA di seluruh dunia melayani insan yang membutuhkan bantuan terutama di bidang kesehatan dengan penuh cinta kasih. Setiap dokter menjalankan misi pengobatan bagaikan pelita yang menerangi setiap sudut kehidupan bagi orang yang putus asa karena suatu penyakit dan tidak mampu karena faktor keuangan atau faktor lainnya.
Dari 50 orang tenaga medis yang mengikuti sosialisasi, semuanya menyatakan siap bersumbangsih di barisan TIMA.
Handra Sikoko mengawali sosialisasi TIMA dengan menjelaskan Apa itu Tzu Chi, visi dan misi Tzu Chi, filosofi Tzu Chi dan budaya humanis Tzu Chi.
“Kita semua hari ini berkumpul di sini adalah menjalin jodoh baik. Dan apa yang kita lakukan di Tzu Chi adalah sebuah berkah, sebuah kemuliaan karena kita di sini dalam rangka memahami sebuah kebaikan dan menjalankan sebuah kebajikan. Dan karena yang berkumpul di sini adalah para tenaga medis maka langkah kebajikan yang akan kita jalani adalah di dalam misi pengobatan,” terangnya.
Apa itu Tzu Chi ?
Tzu Chi adalah sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan. Secara harfiah Tzu Chi berarti memberi dengan cinta kasih, dengan visinya mensucikan hati manusia, masyarakat damai sejahtera dan dunia terbebas dari bencana. Misi Tzu Chi adalah memberi bantuan materi seraya menumbuhkan cinta kasih dan rasa kemanusiaan dalam diri pemberi dan penerima bantuan. Inilah yang dilakukan insan Tzu Chi dengan menjalankan 4 misi utama dan 8 jejak Dharma.
Handra Sikoko membawakan materi pengenalan apa itu Tzu Chi, visi dan misi Tzu Chi, filosofi Tzu Chi, dan Budaya Humanis Tzu Chi.
Empat Misi Tzu Chi adalah Misi Amal, Kesehatan, Pendidikan, Budaya Humanis, dan didukung 4 misi lainnya yaitu Misi Bantuan Bencana Internasional, Donor Sumsum Tulang, Pelestarian Lingkungan dan Relawan Komunitas. Inilah yang dinamakan 8 jejak langkah Dharma. Sementara Filosofi Tzu Chi adalah menolong sesama tanpa membedakan suku, agama, ras, bangsa dan negara. Dan budaya humanis Tzu Chi berdasarkan Gan En (bersyukur), Zhun Zhong (menghormati) dan Ai (cinta kasih).
Apa itu TIMA ?
Setelah pengenalan tentang Tzu Chi, maka dr Juskitar,Sp.KJ selaku Ketua TIMA Medan menjelaskan tentang apa itu TIMA. TIMA atau Tzu Chi International Medical Association merupakan organisasi swadaya masyarakat nirlaba yang terdiri dari tenaga dokter/dokter gigi, relawan medis profesional dan relawan medis yang berada di bawah naungan Yayasan Buddha Tzu Chi. Visi TIMA sendiri adalah mengobati penyakit, menyembuhkan manusia dan menyembuhkan hati.
Mujianto selaku Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Medan menghimbau kepada para tenaga medis agar bersama-sama menanam ladang berkah di Tzu Chi dan para medis nantinya akan merasakan bagaimana perasaan sukacita ketika membantu mengobati yang kurang mampu yang kadang sudah putus asa, dan akan ada rasa puas di dalam hati dibandingkan ketika mengobati pasien dari keluarga mampu.
Dokter Juskitar,Sp.KJ mengajak para tenaga medis untuk memahami apa itu TIMA.
Acara sosialisasi diakhiri dengan foto bersama dan pengisian formulir keikutsertaan di dalam tim medis TIMA. Dari 50 orang tenaga medis yang ikut sosialisasi, semuanya ikut mengisi formulir dan semuanya menyatakan siap bersumbangsih di barisan TIMA. Seperti halnya dengan dr Muhammad Yusuf, M.Ked.KJ seorang dokter bidang psikiater yang sudah dua tahun mencari info tentang Tzu Chi dan baru kali ini bisa bertemu dan diajak ikut sosialisasi TIMA.
“Dua tahun yang lalu ketika saya menonton film drama DAAI TV, di mana kisah perbedaan agama membuat diri saya yakin kalau organisasi ini betul-betul tidak memandang status suku dan agama. Timbul niat saya untuk mencari di mana Tzu Chi dan kali ini jodoh dengan Tzu Chi baru terjalin ketika diajak oleh oleh dr Juskitar untuk ikut sosialisasi TIMA,” kata dr Muhammad Yusuf.
Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Medan, Mujianto memberikan pesan cinta kasih sebagai bekal para tim medis ketika bersumbangsih di TIMA Medan.
Peserta Sosialisasi lainnya yaitu dr Wijaya Taufik Tiji,M.Ked.KJ,Sp.KJ. Baginya TIMA adalah sebuah wadah untuk untuk mengabdi kepada masyarakat.
“Saya tertarik bergabung dengan TIMA adalah adanya rasa empati di mana ketika ketemu dengan orang yang kurang mampu, kita akan tergerak untuk mengurangi penderitaan yang ia rasakan dan juga melatih diri untuk lebih peduli dengan lingkungan dan lebih peduli dengan sesama,” tutur dr Wijaya Taufik Tiji.
Lain hal nya dengan dr Ryan Wijaya Kusuma yang akhir Februari lalu, baru pulang ke rumah batin di Hualien. Saat itu ia bertemu langsung dengan Master Cheng Yen.
Dokter Muhammad Yusuf, M.Ked.KJ (tengah) sedang mengisi formulir pendaftaran untuk bergabung di TIMA Medan.
“Saat saya ketemu Master Cheng Yen, saya sungguh tidak percaya karena dengan postur tubuh yang tidak begitu besar namun Master mempunyai kharisma yang super hebat yang bisa menggerakkan hati jutaan insan Tzu Chi di seluruh dunia di dalam berbuat kebajikan. Dengan bertemu dengan Master saya bertekad akan mengikuti jejak langkah Beliau supaya semua makhluk hidup bisa berbahagia, terutama dalam misi pengobatan dan semoga bisa mengurangi penderitaan orang lain,” tutur dr Ryan Wijaya Kusuma.
Franky,S.Farm juga merasakan hal yang sama. Hari itu Franky mengikuti sosialisasi berawal dari keikutsertaannya dalam bakti sosial kesehatan awal Maret yang lalu. “Saya ingin bergabung dengan TIMA karena menjadi bagian dari TIMA kita bisa memberikan cinta kasih kepada masyarakat dan juga membantu masyarakat yang kurang mampu”.
Foto bersama dokter
TIMA Medan, calon anggota TIMA dan relawan Tzu Chi Medan.
Melihat semangat para tenaga medis yang bersedia bergabung di TIMA, dr Juskitar,Sp.KJ merasa sangat bahagia. Kepada semua tim medis yang tergabung dalam TIMA ia mengingatkan agar nantinya harus bisa memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan perasaan gembira, penuh welas asih, mempunyai perasaan berterima kasih dan tetap menghargai orang yang diobati.
“Harapan saya TIMA ini adalah sebuah ladang berkah, untuk itu semoga semakin banyak tenaga medis yang mau ikut menanam benih di ladang berkah ini,” ujarnya.
Dokter Juskitar juga mengutip Kata Perenungan Master Cheng Yen, “Saat setiap orang dapat merasakan indahnya menolong orang lain dan berikrar bersumbangsih demi umat manusia yang sedang menderita di dunia, maka dunia yang ada di hadapan kita ini adalah dunia yang suci dan penuh dengan harapan”.
Editor: Khusnul Khotimah
Artikel Terkait
Memperpanjang Barisan Tim Medis Humanis Tzu Chi
05 November 2019Mengingat begitu pentingnya kesehatan dalam kehidupan, TIMA Surabaya mengadakan Sosialisai yang bertajuk Mengenal Barisan Relawan Medis Humanis. Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan peran TIMA dalam menjalankan visi misi kesehatan dan kemanusiaan di Tzu Chi.
Menjadi Tim Medis Berbudaya Humanis
09 April 2019Mantap Menjadi Relawan TIMA Indonesia
23 September 2019Pada pelatihan Calon Anggota TIMA Indonesia ini, 47 peserta dari berbagai profesi medis dikenalkan lebih dalam lagi beberapa hal dasar. Seperti visi misi Tzu Chi, tata krama Tzu Chi, serta budaya humanis Tzu Chi dan kegiatan-kegiatan TIMA Indonesia.