Mempersiapkan Angpau Akhir Tahun

Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Juliana Santy
 
 

fotoAngpau merah akan dibagikan kepada para tamu undangan dan relawan. Karena itu relawan yang merangkai angpau mengerjakannya dengan kesungguhan hati agar angpau itu diterima dengan kesan yang mendalam.

Tahun 2011 akan segera berakhir, dan Pemberkahan Akhir Tahun Tzu Chi akan segera datang dalam beberapa minggu mendatang (15 Januari 2012). Seperti biasanya untuk menyambut pemberkahan akhir tahun para insan Tzu Chi Indonesia mulai sibuk merangkai angpau dan menyiapkan suvenir untuk para tamu undangan.

Kegiatan ini mulai terlihat sejak hari Senin lalu di Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia di Gedung ITC Mangga Dua Lt. 6 Jakarta. Sejak Senin pagi Kwok Lan Fang bersama beberapa relawan sudah sibuk memilah dan mengepak angpau untuk dibagikan ke berbagai kantor penghubung Tzu Chi. Totalnya mencapai 10.150 angpau ke-7 Kantor Penghubung Tzu Chi dan sebanyak 3.000 angpau untuk wilayah Jakarta.

Karena itu agar pemberkahan akhir tahun nanti berjalan dengan sempurna dan memberikan kesan yang mendalam bagi para pengunjung, relawan Tzu Chi di Jakarta yang terbagi dalam 4 wilayah He Qi (Utara, Selatan, Timur, dan Barat) mulai menyibukkan diri dengan menghias angpau pemberkahan akhir tahun dengan koin berlogo Tzu Chi dan tiga butir padi.

Menurut Kwok Lan Fang, selama beberapa minggu ke depan para relawan mulai sibuk menghias angpau. “Setiap He Qi kebagian jatah untuk menghias angpau dan setiap He Qi punya jadwal masing-masing,” jelas Lan Fang. Bagi Lan Fang kegiatan ini merupakan pekerjaan yang membahagiakan, karena dengan pikiran dan hati yang tulus relawan menempelkan koin dan 3 butir padi yang sangat bermakna itu. Pada hari Kamis 8 Desember 2011, beberapa relawan dari 4 He Qi terlihat serius menempeli koin dan padi di angpau merah Tzu Chi sejak siang hingga sore hari. Meski sangat melelahkan, namun mereka tetap terlihat gembira. Menurut Lan Fang inilah yang disebut kebahagiaan. “Tidak lelah karena bahagia,” kata Lan Fang.

foto  foto

Keterangan :

  • Padi yang ditempel adalah padi yang ditanam oleh para dokter di Taiwan. (kiri)
  • Meski cukup melelahkan, namun para relawan mengerjakannya dengan penuh sukacita. (kanan)

Setiap tahunnya tiga butir padi yang menempel di angpau memiliki makna yang sama. Menurut Cai Siu The, relawan Tzu Chi yang mengoordinir kegiatan, tiga buah padi yang ditempel di dalam angpau memiliki makna yang melambangkan alam semesta: Tri-sahasra-mahasahasra-loka dhatu, yang artinya sistem jagad raya yang berisikan 1000³ x 1000 tata surya (sangat luas). Setiap arah dari sistem jagad raya ini meluas. Sebagian berpenghuni dan sebagian lagi tidak berpenghuni, sehingga alam semesta ini bagaikan lautan langit yang tak bertepi. Karena itu pada pemberkahan akhir tahun ini diharapkan setiap orang dapat membuka hati dan membangkitkan kesadaran hingga ke seluruh dunia. Dan angpau ini juga diharapkan dapat diterima oleh setiap insan Tzu Chi sebagai benda yang sederhana, namun sangat bermakna dan mewakili ketulusan hati yang mendalam. Mengingat begitu bermaknanya angpau ini maka relawan Tzu Chi dari setiap He Qi yang mendapatkan tugas menghias angpau mengerjakannya dengan penuh keseriusan.

  
 

Artikel Terkait

Syukuran Ulang Tahun Bedah Buku Cengkareng Barat 2

Syukuran Ulang Tahun Bedah Buku Cengkareng Barat 2

23 Juli 2015 Bedah buku merupakan pendalaman misi dari Budaya Humanis Tzu Chi, bedah buku bertujuan agar dapat mengenal lebih dalam Dharma Master Cheng Yen.
Saat Terbebas dari Katarak

Saat Terbebas dari Katarak

20 Mei 2016

Kedua mata Dono (65) telah sembuh dari katarak. Setelah tahun lalu (Agustus 2015) mata kirinya dioperasi, kini giliran mata kanannya dioperasi kataraknya dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi pada 15 Mei 2016.

Kebahagiaan di Rumah Tawon Tangerang

Kebahagiaan di Rumah Tawon Tangerang

31 Agustus 2016

Rumah Keluarga Tawon di Tanah Tinggi Tangerang pagi itu ramai  kedatangan 35 relawan Tzu Chi dari Komunitas He Qi Barat. Kedatangan relawan pada Minggu, 21 Agustus 2016 tersebut masih dalam rangka merayakan hari kemerdekaan RI.

Mengonsumsi minuman keras, dapat melukai orang lain dan mengganggu kesehatan, juga merusak citra diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -