Memulai Belajar dengan Semangat Baru

Jurnalis : Calvin (Tzu Chi Tj. Balai Karimun), Fotografer : Calvin (Tzu Chi Tj. Balai Karimun)


Siswa-siswi SD Swasta Cahaya Meral berbaris rapi saat pembagian perlengkapan alat tulis oleh relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun, Senin, 16 Juli 2018.

Tahun ajaran baru merupakan periode penting bagi siswa-siswi yang naik jenjang tertentu maupun yang baru akan masuk sekolah. Banyak persiapan yang wajib terpenuhi agar mereka nyaman saat belajar. Untuk membantu proses pembelajaran bagi anak-anak, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun membagikan perlengkapan alat tulis untuk siswa-siswi SD Swasta Cahaya Meral, Senin, 16 Juli 2018.

Tepat pukul 09.00 WIB, para siswa sudah berkumpul di halaman sekolah. Ada 35 siswa yang mendapatkan paket alat tulis ini, terdiri dari buku, pensil, pena, penghapus, buku gambar, dan sampul buku. Kegiatan ini pun disambut baik oleh pihak sekolah, salah satunya, Herman (58), Ketua Yayasan Pendidikan Sekolah Cahaya.

“Wah, sangat baik sekali kegiatan ini. Kami terima dengan sangat positif dan sangat membantu siswa-siswi yang ada di sekolah kami. Kami mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang banyak membantu sekolah kami. Mudah-mudahan ke depan kita bisa terjalin kerjasama yang baik. Semoga amal baik perbuatannya akan dilindungi oleh Sang Triratna dan oleh Tuhan Yang Maha Esa,” ungkapnya.


Relawan mengambil data-data yang diperlukan untuk pembagian perlengkapan alat tulis.


Walau sudah berumur, Ania, relawan Tzu Chi tetap berbudaya humanis dengan membungkukkan badan 90 derajat saat membagikan paket alat tulis kepada siswa-siswi.

Sebelumnya Chairunnisyah (47) selaku Kepala Sekolah SD Cahaya, bersama guru-guru menyeleksi siswa-siswi yang benar-benar membutuhkan perlengkapan alat tulis ini. Ia merasa bantuan yang diberikan ini sangat membantu siswa-siswi yang ekonomi keluarganya menengah ke bawah.

“Kemarin guru-guru kami menyeleksi berdasarkan kriteria siswa-siswi yang ekonomi keluarganya menengah ke bawah, jadi lihat kemampuan orang tuanya. Alhamdulillah kerjasama ini sangat baik sekali, sangat membantu, khususnya siswa-siswi yang kurang mampu karena beberapa siswa di antara yang menerima ini juga kadang-kadang uang sekolahnya molor, jadi dengan adanya bantuan ini orangtuanya tidak memikirkan lagi untuk biaya beli buku,” kata Chairunnisyah.


Herman, Ketua Yayasan Pendidikan Sekolah Cahaya merasa kerjasama antara Tzu Chi dan sekolahnya ini sangat positif. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Tzu Chi karena telah membantu siswa-siswinya.


T.Chairunnisya, Kepala Sekolah SD Cahaya mengatakan, dengan adanya bantuan ini orang tua siswa tidak memikirkan lagi untuk biaya beli buku.

M.Rasyid (7) siswa yang duduk di bangku kelas 3 SD ini termasuk anak yang baik. Ia menggunakan tabungan celengan ayamnya untuk biaya sekolahnya. Rasyid pun sangat senang bisa mendapatkan perlengkapan alat tulis ini. “Senang, mau dipakai untuk belajar,” ucapnya.

Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun berharap pembagian alat tulis ini bisa membuat siswa-siswi lebih optimal saat belajar, lebih semangat belajar untuk meraih cita-cita.


M. Rasyid merasa sangat senang bisa mendapatkan perlengakpan alat tulis ini.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Internasional : Alat Tulis untuk Para Siswa

Internasional : Alat Tulis untuk Para Siswa

04 September 2010 Di awal bulan ini, relawan Buddha Tzu Chi memberikan 7.800 set alat tulis untuk siswa-siswi dari enam sekolah dasar di Provinsi Yangon, Myanmar. Mereka telah membantu negara itu sejak Topan Nargis menghancurkan Delta Irrawaddy di Mei 2008
Makin Semangat Belajar dengan Bantuan Alat Tulis dari Tzu Chi

Makin Semangat Belajar dengan Bantuan Alat Tulis dari Tzu Chi

28 Mei 2018

Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun membagikan alat tulis di Sekolah 012 Bina Bangsa Meral pada Sabtu, 26 Mei 2018. Pemberian bantuan ini diharapkan dapat membuat para siswa semakin giat belajar dalam mencapai cita-cita mereka.


Internasional: Alat Tulis untuk Anak-anak Haiti

Internasional: Alat Tulis untuk Anak-anak Haiti

26 Mei 2010
Persiapan distribusi diwarnai dengan cuaca yang panas dan lembab dengan suhu mencapai 32 derajat Celsius. "Tahun lalu kami mengangkut beras dan tepung jagung," kata relawan Xing Min, "sekarang kami membawa alat tulis, dan cuaca tetap sama panasnya."
Keteguhan hati dan keuletan bagaikan tetesan air yang menembus batu karang. Kesulitan dan rintangan sebesar apapun bisa ditembus.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -