Memulai dari Diri Sendiri (Bag. 2)
Jurnalis : Hadi Pranoto, Fotografer : Hadi PranotoTutup minuman kaleng aluminium yang dikumpulkan oleh Arifin dan Mariani sejak tahun 2008. Bahan ini bisa digunakan untuk pembuatan kaki palsu. |
| ||
Arifin dan Mariani berharap dengan memahami tentang manfaat pelestarian lingkungan, anak-anaknya dapat lebih menghargai sumber daya alam yang ada di bumi ini. “Jadi anak-anak kita juga ajari bahwa bumi ini nantinya untuk mereka. Papa dan mama kan nggak mungkin nikmatin lagi. kalau kita nggak mulai, kalian nggak mulai, nanti bisa-bisa nggak ada yang bisa nikmatin lagi. Terakhirnya tinggal di tumpukan sampah,” kata Mariani saat menjelaskan kepada anak-anaknya. Tak heran jika ketiga anaknya pun suka melakukan daur ulang. “Kalau pas lagi kosong ya bisa. Saya bilang bumi ini kan juga diwariskan untuk mereka jadi saya berharap mereka juga punya kepedulian yang sama, pandangan yang sama. Mereka nggak keberatan. Malah di sekolah, mereka ajak teman-temannya untuk bawa sampah daur ulang,” jelas Arifin. Berharap Semua Orang Bisa Berpartisipasi
Ket : - Mariadi, donatur sampah daur ulang yang kemudian menjadi relawan Tzu Chi. Mariadi bahkan turut menampung sampah daur ulang di rumahnya. (kiri) Menginspirasi Para Tetangga
Ket : - Marie tengah menangani kaleng aluminum sebelum dijual. Botol-botol aluminium ini memang harus diinjak lebih dahulu agar ringkas dibawa ke pengumpul. (kiri) Donatur lainnya adalah Mariati, yang tinggal masih dalam kompleks yang sama. Bahkan Mariati pun akhirnya tertarik untuk bergabung sebagai relawan Tzu Chi. Mariati yang sering jalan pagi mengelilingi kompleksnya ini setiap menemukan botol plastik di jalan selalu ia pungut dan bawa pulang ke rumah. Botol-botol itu ia bersihkan dulu sebelum dikumpulkan dan diserahkan ke mobil daur ulang Tzu Chi. “Nggak malu, bahkan kadang sampai ngorek-ngorek sampah,” ujarnya sambil tersenyum. Hampir setiap hari Mariati melakukan pelestarian lingkungan. “Daur ulang ini bisa ngilangin kejenuhan,” ungkapnya, “ada banyak waktu luang, lagi pula anak-anak sudah besar.” Apa yang dilakukan Mariati ini ternyata didukung oleh anak-anaknya. “Mereka nggak marah, malah mendukung,” tukas Mariati bangga. | |||
Artikel Terkait
Menyelami Dharma Melalui Isyarat Tangan
11 Oktober 2011 “Selesai melakukan pertunjukan (pertama) isyarat tangan, tidak ada tepuk tangan dari para penonton, situasi tenang dan penonton meneteskan air mata. Itulah Dharma, dapat menyentuh hati manusia,” cerita Yen Chiu Shijie saat pertunjukan isyarat tangan.Menjadi Bagian Dari Momentum Bersejarah Tzu Chi Indonesia
21 Maret 2023Suasana homie begitu terasa saat memasuki Kantor Sekretariat He Qi Timur. Interior khas Tzu Chi berpadu dengan dinding warna putih dan abu-abu yang lembut menciptakan nuansa santai yang membuat siapapun betah berlama-lama.
Tindakan Sederhana Membawa Kebahagiaan
30 September 2015Relawan Tzu Chi membagikan suvenir kepada para anggota TNI yang bertugas, relawan, dan para orang tua pasien yang sedang menunggu anak-anak mereka menjalani operasi bibir sumbing pada Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-108 di Krakatau Medika Hospital, Cilegon, Serang, Banten pada tanggal 19 September 2015. Sebanyak 14 pasien anak bibir sumbing, 153 pasien operasi katarak berhasil ditangani.