Memulai Jodoh Menjadi Satu Keluarga
Jurnalis : Bobby (Tzu Chi Batam), Fotografer : Steven, Bobby, Djaya Iskandar (Tzu Chi Batam)
Pada Minggu, 26 Juli 2015, insan Tzu Chi Batam melakukan sosialisasi relawan baru di Kantor Tzu Chi Batam kepada 48 calon relawan.
"Beras di dunia tidak habis dimakan oleh satu orang, permasalahan di dunia tidak dapat diselesaikan oleh satu orang. Diperlukan kerja sama antara saya, anda, dan dia untuk melakukannya."
~Kata Perenungan Master Cheng Yen~
Insan Tzu Chi selalu berusaha meringankan penderitaan orang-orang di sekitarnya. Namun, sebenarnya, pada saat yang sama, insan Tzu Chi tengah melatih diri. Itulah hakikat Tzu Chi ketika didirikan oleh Master Cheng Yen. Tzu Chi menjadi wadah pelatihan diri bagi para relawan dengan bersumbangsih penuh cinta kasih kepada sesama.
Jessica, salah satu relawan Tzu Chi yang juga merupakan Koordinator Pelatihan Tzu Chi Batam mengapresiasi kesatuan hati para relawan untuk menggalang hati.
Oleh karena itu, untuk menjalin lebih banyak Bodhisatwa dunia, maka pada Minggu, 26 Juli 2015, insan Tzu Chi Batam melakukan sosialisasi relawan baru di Kantor Tzu Chi Batam. Sosialisasi yang merupakan kali keduanya di tahun 2015 ini dihadiri oleh 48 calon relawan baru sejak pukul 8 pagi. Acara sosialisasi dibuka pukul 9 dengan menyanyikan Mars Tzu Chi dan pelafalan 10 Sila Tzu Chi bersama-sama.
Para peserta kemudian diajak mengenal Tzu Chi lebih jauh dengan menyaksikan tayangan video sejarah Master Cheng Yen dan Tzu Chi. Tayangan ini menimbulkan kesan mendalam bagi Susanto, salah satu calon relawan baru. “Tzu Chi bermula dari nol dan bisa berkembang seperti sekarang ini. Itu sebuah langkah yang cukup tidak mudah baru bisa sampai hari ini,” ujarnya.
Jessica, salah satu relawan Tzu Chi yang juga merupakan Koordinator Pelatihan Tzu Chi Batam, mengakui bahwa kegiatan sosialisasi relawan dilakukan bukan tanpa halangan. Lebih lanjut, menurutnya, setiap orang harus mampu menggalang lebih banyak hati agar semakin banyak orang giat mendalami misi kerelawanan di Tzu Chi. “Setiap ‘induk ayam’ (orang yang mereferensikan Tzu Chi -red) harus giat mengajak. Mengajak Bodhisatwa bukanlah hal mudah. Kita harus mengajaknya sekali, dua kali, dan ketiga kali pasti dia akan memenuhi ajakan kita. Jadi kita harus memiliki sikap hati untuk tidak menelantarkan mereka, maka Bodhisatwa akan dapat diajak,” pungkasnya.
Bersumbangsih Sejak Muda
Berakhirnya sosialisasi di pagi hari tak berarti kegiatan Tzu Chi Batam pada hari itu telah usai. Tzu Ching (muda-mudi Tzu Chi) memanfaatkan waktu untuk mengadakan sosialisasi Tzu Ching kepada 38 mahasiswa/i dari berbagai perguruan tinggi di Batam. Acara dimulai dengan peragaan isyarat tangan diiringi lagu Mars Tzu Ching yang dilanjutkan dengan pemaparan visi-misi Tzu Chi oleh Santoso, salah satu anggota Tzu Ching.
Sosialisasi Tzu Ching dibuka dengan peragaan isyarat tangan diiringi Mars Tzu Ching.
Salah satu peserta sosialisasi adalah Elviana yang dulunya merupakan anggota Tzu Shao di Tanjung Balai Karimun. Dia bertekad untuk mengemban misi Tzu Chi selama perkuliahannya di Batam. “Waktu saya masuk dulu, pengetahuan saya tentang Tzu Chi tidak begitu banyak. Karena tidak mengikuti kegiatan di sini (Tzu Chi –red), banyak waktu terbuang. Selain itu, emosi saya juga semakin naik. Jadi, di sini mungkin saya bisa belajar untuk membina diri, lebih tenang, dan belajar lebih banyak,” pungkasnya.
Permainan yang melatih kerja sama tim juga ditujukan untuk membangun keakraban.
Selain sosialisasi, untuk
mencairkan suasana dan membangun keakraban, para peserta diajak bermain dalam
permainan. Dalam permainan ini, para peserta diharuskan melangkah di
kotak-kotak yang angkanya tidak beraturan dan tetap dalam kondisi tangan
bergandengan. Permainan ini juga mengajarkan bahwa mengemban misi di Tzu Chi
seringkali menemui berbagai tantangan yang dengan kerja sama dapat diatasi.
Tzu Ching diharapkan dapat menerapkan dan meneruskan budaya humanis Tzu Chi di masa yang akan datang.
Salah satu peserta sosialisasi adalah Meldi. Pada hari itu Meldi mengajak sepuluh teman-temannya untuk bersama-sama menjalin jodoh baik dengan Tzu Chi. “Saya ceritakan apa yang telah saya lakukan di Tzu Chi dan apa yang telah saya pelajari di Tzu Chi,” ceritanya. Meldi sebelumnya telah mengenal Tzu Chi melalui pementasan Sutra Bakti Seorang Anak yang dia ikuti. Sejak itu, dia mulai menjalin jodoh dengan Tzu Chi. “Saya di Tzu Chi ini belajar banyak. Terutama Master Cheng Yen sering mengatakan untuk berbakti dengan orang tua dengan cara kita menggunakan tubuh kita untuk menolong orang lain. Dari situ, saya belajar cukup banyak,” tambahnya.