Memulihkan Penglihatan Pasien

Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Anand Yahya

Salah satu relawan Tzu Chi Biak, Daruranto dengan hati membersihkan wajah pasien dengan lap yang sudah disediakan.

Memberikan perhatian kepada masyarakat kurang mampu dalam bidang kesehatan, khususnya yang berhubungan dengan kesehatan mata terus digalakkan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, tak terkecuali bagi warga di wilayah Timur Indonesia. Kali ini, Tzu Chi bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Sorong, TNI, dan Polri se-Sorong Raya membantu mengembalikan kesehatan mata dengan mengadakan Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-106 berupa operasi mata katarak dan pterygium di Sorong, Papua Barat.

Jumat, 1 Mei 2015 merupakan hari pertama baksos diadakan. Ketua Tzu Chi Biak, Susanto Pirono menceritakan baksos ini bisa terwujud berawal dari para pengusaha yang antusias untuk mengadakan baksos di Sorong ini. “Waktu itu kita melihat antusias (relawan setempat) untuk membantu orang yang membutuhkan. Banyak pihak yang mendukung,” ujar Susanto. Antusias para relawan inilah yang mendorong keberhasilan dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat Sorong dan sekitarnya sehingga lebih dari seribu orang mengikuti screening yang diadakan seminggu sebelum baksos (24-25/4). “Masyarakat Papua banyak yang kekurangan, tetapi dengan cinta kasih dan ketulusan, yayasan (Tzu Chi) melayani dengan tulus dan sangat tuntas,” ungkapnya.

Pada hari pertama ini dilangsungkan pula seremonial pembukaan baksos yang dibuka oleh Walikota Sorong ditandai dengan pemukulan tifa (alat tradisional Papua) sebanyak tiga kali. Walikota Sorong, Drs. Ec. Lambertus Djitmau, MM memberikan apresiasi dan dukungan penuh acara baksos ini. “Ini adalah kado yang diberikan kepada Papua. Terima kasih kepada Ketua yayasan, pengurus, dan relawan untuk melakukan kegiatan sosial dengan melakukan baksos kesehatan bagi warga Sorong Raya ini,” ungkap Lambertus.

Pembukaan Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-106 dibuka oleh Walikota Sorong yang ditandai dengan pemukulan tifa di RSUD Sele Be Solu pada Jumat, 1 Mei 2015.

Walikota Sorong, Drs. Ec. Lambertus Djitmau, MM ditemani ketua baksos TIMA dan polri melakukan kunjungan ke warga yang sedang mengantri giliran operasi.

Bagi walikota, kesehatan merupakan harta tertinggi yang harus dijaga. “Kesehatan adalah segala-galanya. Saya sangat bangga dan kagum tentang kehadiran relawan  di kota ini. Ia juga memberikan dorongan kepada Tzu Chi agar mendirikan kantor penghubung Tzu Chi di Sorong. “Mudah-mudahan ini bukan pertama dan terakhir, tetapi kalau bisa hadirlah kantor di Sorong Raya ini,” tuturnya berharap.

Dengan penuh sukacita, relawan membasuh kaki setiap pasien yang akan dioperasi.

Relawan Tzu Chi memanfaatkan waktu untuk menghibur para pendamping pasien yang masih menunggu keluarganya saat operasi dengan mengajak menyanyikan lagu isyarat tangan “Satu Keluarga”.

Dalam pelaksanaan baksos ini, Tzu Chi  bekerjasama dengan berbagai elemen termasuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sele Be Solu yang dijadikan sebagai lokasi baksos kesehatan. Kepala Bidang Pengembangan RSUD Sele Be Solu, Christian Alexander James, S.Sos mengatakan bahwa pihak rumah sakit mendukung baksos ini. “Kami ditunjuk pemerintah kota (Sorong) untuk mengadakan kegiatan baksos ini. Kita terus berkoordinasi dengan relawan selama persiapan. Kami siapkan sarana kegiatan dan penunjang SDM,” tutur Christian. Ia pun berharap Tzu Chi mendirikan kantor penghubung di Sorong. “Ini (baksos) luar biasa, se-Sorong Raya. Walikota memberikan respon untuk membuka kantor penghubung, karena tuntutan kebutuhan yang sangat mendesak, kalau boleh kegiatan tidak berhenti di sini saja tapi terus menerus supaya ada kesinambungan komunikasi, ucapnya tersenyum. Bahkan ia dengan mantap menyatakan niat untuk menjadi relawan jika berdiri kantor Tzu Chi di Sorong. “Pasti, karena memang dari awal sudah seperti ini (menjadi relawan),” tegasnya.

Mendengar banyak dukungan yang mengalir dari berbagai pihak, Ketua Tzu Chi Biak, Susanto Pirono akan mengupayakan agar Tzu Chi bisa bersemi di Kota Sorong. Ia pun berharap kelak jika sudah berdiri kantor, Tzu Chi bisa menggalang lebih banyak relawan sehingga bisa membantu lebih banyak mereka yang membutuhkan. Pada baksos hari pertama ini, Tim Medis Tzu Chi berhasil melakukan tindakan operasi terhadap 77 pasien katarak dan 26 pasien pterygium yang dibantu para relawan Tzu Chi dari berbagai daerah, meliputi Biak, Jayapura, Manokwari, Manado, Jakarta, dan relawan Sorong yang begitu antusias bersumbangsih.

Artikel Terkait

Baksos untuk Warga Desa Besar

Baksos untuk Warga Desa Besar

17 September 2015 Bertempat di Gereja HKBP Huria, Desa Besar, Sumatera Utara, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Perwakilan Sinar Mas bekerjasama dengan PT Inti Bangun Sejahtera (IBS) mengadakan Bakti Sosial Kesehatan (Kulit, THT, dan Mata) bagi masyarakat sekitar. Baksos kesehatan ini pada umumnya diikuti oleh para pasien yang telah berusia lanjut.
Mewujudkan Mimpi Menjadi Nyata

Mewujudkan Mimpi Menjadi Nyata

25 September 2015
Sambil memegang erat kertas kuning tanda lolos seleksi operasi, Neneng juga menggandeng erat tangan Yanto, mengajaknya menemui tetangganya dalam satu rombongan dari Kampung Sigobang, Desa Banjarsari, Rangkasbitung, Banten.
Baksos Kesehatan untuk Warga Kampung Sawah

Baksos Kesehatan untuk Warga Kampung Sawah

01 Oktober 2015
Dalam kunjungan kasih ke rumah para lansia ini, tim dokter dan relawan Tzu Chi mesti berjalan kaki di bawah terik matahari yang menyengat. Mereka juga harus keluar-masuk gang-gang sempit, menyusuri tanah-tanah yang becek, dan gunungan sampah yang berbau tak sedap untuk mendatangi rumah yang tertera dalam data survei.
Keindahan kelompok bergantung pada pembinaan diri setiap individunya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -