Memupuk Berkah dan Kebijaksanaan dengan Sukacita

Jurnalis : Filya (Tzu Chi Jambi), Fotografer : Frawati (Tzu Chi Jambi)

Bedah buku TC Jambi

Insan Tzu Chi Jambi bertekad memanfaatkan setiap detik untuk mengembangkan jiwa kebijaksanaan. Salah satunya dengan mendalami ajaran Master Cheng Yen melalui buku-bukunya.

Master Cheng Yen sering kali mengingatkan kita bahwa meski banyaknya hari esok di dunia ini, akan tetapi kehidupan sangatlah singkat.  Menyadari hal tersebut insan Tzu Chi Jambi berusaha mengenggam setiap kesempatan yang datang untuk mengembangkan berkah dan kebijaksanaan. Sejak pertengahan tahun 2014 lalu, Insan Tzu Chi Jambi melakukan kegiatan mendengarkan ceramah Master Cheng Yen di pagi hari atau Xun Fa Xiang (Menghirup Keharuman Dharma di Pagi Hari). Berawal dari beberapa relawan, Xun Fa Xiang kini dilakukan rutin sebulan sekali pada hari Minggu pertama di Kantor Penghubung (KP) Tzu Chi Jambi.

Matahari belum menunjukkan wajahnya pada Minggu, 1 Maret 2015. Namun, para insan Tzu Chi Jambi telah terjaga. Mereka telah berkumpul sebelum pukul 5.30 di KP Tzu Chi Jambi untuk mendalami Dharma yang dibabarkan oleh Master Cheng Yen. Setelah Xun Fa Xiang, para relawan saling melakukan sharing mengenai topik ceramah pagi Master Cheng Yen. Mereka sepenuh hati bersama menyelami Dharma meski terkendala perbedaan bahasa.

Xun Fa Xiang

Xun Fa Xiang (Menghirup keharuman Dharma di Pagi Hari) telah menjadi kegiatan rutin bagi insan Tzu Chi Jambi untuk memupuk kebijaksanaan mereka.

Kegiatan Xun Fa Xiang memberikan manfaat bagi Herri, salah satu relawan Tzu Chi Jambi. Baginya, dengan menonton ceramah pagi Master Cheng Yen dan sharing merupakan kesempatan melatih kebijaksanaan. “Nonton ceramah pagi Master Cheng Yen menjadi sebuah kesempatan untuk saling belajar dan sharing bersama teman-teman lain,” tutur Herri.

Pelestarian lingkungan

Tak lupa insan Tzu Chi Jambi bersumbangsih bagi lingkungan di Depo Handil Lestari.

Kegiatan insan Tzu Chi Jambi dilanjutkan dengan melakukan pelestarian lingkungan di Depo Handil Lestari. Pasca Tahun Baru Imlek, berbagai barang daur ulang seperti botol plastik, kaleng minuman, dan perabotan memadati depo. Insan Tzu Chi dengan telaten memilah-milah berbagai barang tersebut sesuai jenisnya

Usai bersumbangsih bagi lingkungan, insan Tzu Chi mulai mendalami ajaran Master Cheng Yen melalui bedah buku. Buku tulisan Master Cheng Yen berjudul From Austerity to Prosperity menjadi bahan sharing para relawan kali ini. Buku ini mengajarkan kepada kita untuk hidup selaras dengan alam. Tuntutan hidup ini harus dijalankan mengingat kelangkaan pangan dan air yang terjadi di berbagai belahan dunia akibat pola hidup yang boros.

Hidup selaras dengan alam dapat dimulai dengan cara yang sederhana. Misalnya dengan mencabut steker ketika tidak digunakan. Hal ini dikarenakan, jika steker terpasang ke sumber listrik, arus akan tetap berjalan meski alat elektronik telah dimatikan.

Melindungi keberlangsungan bumi sudah seyogyanya menjadi kewajiban tiap insan. Mengutip kutipan dari buku From Austerity to Prosperity: “Hidup secara natural adalah Keindahan.”


Artikel Terkait

Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -