Memupuk Berkah Secara Bersama
Jurnalis : Nuraina Ponidjan 傅麗蓉 (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan 陳俊賓 , Gunawan Halim (Tzu Chi Medan)Pelatihan relawan abu putih yang pertama tahun 2016 yang bertempat di kantor Tzu Chi Medan.
Minggu, 10 April 2016, Tzu Chi Medan mengadakan pelatihan relawan abu putih pertama yang diadakan di kantor Tzu Chi Medan, kompleks Cemara Asri, Medan. Kegiatan ini diikuti oleh 113 peserta. Sejak pukul 07.00 WIB relawan mulai berdatangan, walaupun cuaca di Medan belakangan ini sangat panas, namun semangat mengikuti pelatihan terlihat dari peserta maupun relawan. Menjelang kegiatan berlangsung, mereka berjalan rapi menuju ke ruang pelatihan di lantai 3.
Lagu Mars Tzu Chi mengawali acara pelatihan yang kemudian disusul dengan pembacaan 10 sila Tzu Chi. Dengan lagu Senyuman Terindah, Erlina Khe dan Verawaty yang menjadi pembawa acara membuka acara pelatihan hari ini, kemudian disusul dengan penyampaian kesepakatan kepada peserta tentang beberapa aturan di dalam pelatihan abu putih oleh Suniya, yang menjadi ketua kelas .
Para peserta pelatihan relawan abu putih pertama sedang mengikuti materi di kantor Tzu Chi Medan, 10 April 2016
Handra Sikoko mengawali materi pertama mengenai Tradisi Keluarga Jing Si. Pada materi ini, Hendra menceritakan bagaimana semangat Master Cheng Yen dan bagaimana kehidupan para SeFu (biksu atau biksuni) di Griya Jing Si, Hualien. "Master Cheng Yen dan para SeFu memegang prinsip Sehari Tidak Bekerja, Sehari Tidak Makan dan tekad Master adalah mensucikan hati manusia, masyarakat damai dan sejahtera, serta dunia terbebas dari bencana." tutur Handra, menutup sesi pertama.
Kekuatan Hati adalah materi yang dibawakan Juliana, sebelum masuk ke materi, ia terlebih dahulu memulai dengan isyarat tangan "Yi Xing Yuan Ming Zhi Ren" kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tentang Tiga Perlindungan yaitu makna berlindung pada Buddha, Dharma, dan Sangha. "Semua yang kita lakukan berawal pikiran jadi kita harus tetap menjaga pikiran kita tetap positif." ungkap Juliana.
Juliana membawakan materi Kekuatan Hati dalam pelatihan relawan abu pertama, Tzu Chi Medan.
Dalam materi ini, Henny, seorang relawan biru putih yang membaca buku Kekuatan Hati dan mengikuti bedah buku tersebut memberikan sharing kepada peserta pelatihan tentang kisah kehidupan keluarganya. "Saya terlahir sebagai anak tunggal, karena mereka ingin anak laki-laki maka orang tua mengadopsi seorang adik laki-laki. Sejak itu saya merasakan perbedaan kasih sayang,” ungkapnya. Setelah menjadi relawan Tzu Chi dan mengikuti bedah buku tersebut, Henny menyadari bahwa kehidupan keluarganya ada jalinan karma pada kehidupan lampau. Ia merasa lebih mengerti lagi setelah membaca buku Kekuatan Hati.
Januar, relawan Komite Tzu Chi Medan sharing tentang materi Memupuk Berkah dan Kebijaksanaan pada saat pelatihan relawan abu putih pertama.
Sebelum sharing tentang Memupuk Berkah dan Kebijaksanaan, tim Shou Yu membawakan lagu "Gei Ni", kemudian semua peserta mengikuti gerakan tangan dengan wajah penuh tawa. Januar, yang membawakan materi “Memupuk Berkah dan Kebijaksanaan” mengatakan, "Memberi persembahan kepada Buddha adalah memupuk berkah dan membabarkan Dharma adalah memupuk kebijaksanaan." ungkapnya. Pelatihan ini selain diikuti oleh relawan abu putih dari Medan juga diikuti relawan dari Aceh, staff Da Ai Tv, security Jati Junction dan peninjau (belum berseragam abu putih). Salah satu peninjau dalam kegiatan ini yaitu Suroso, dari Kuala Simpang. Ia mengatakan, "Saya bersyukur dapat menjalin jodoh dengan Tzu Chi, walaupun saya belum berseragam tetapi saya sangat gembira karena hari ini adalah pertama kalinya saya hadir di Tzu Chi.” tandasnya.
Tim Shou Yu membawakan isyarat tangan lagu Gei Ni dalam acara pelatihan relawan abu putih pertama, Tzu Chi Medan.
Hendry Wijaya Kesuma selaku koodinator acara menyampaikan Gan En (bersyukur) yang sebesar-besarnya kepada seluruh panitia acara serta semua relawan yang ikut membantu termasuk tim konsumsi. "Acara pelatihan ini bisa dilaksanakan berkat dukungan dan kerja sama semua relawan dan saya berharap dengan adanya pelatihan ini, relawan bisa lebih memahami apa itu Tzu Chi, semangat Jing Si dan Tekad Master karena Tzu Chi tahun ini telah 50 tahun,” tutup Hendry.
Artikel Terkait
Belajar Budaya Humanis di Sekolah
22 Agustus 2016Kamis, 18 Agustus 2016, Yayasan Pendidikan Murni Padang mengadakan kunjungan ke Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat. Kunjungan ini dalam rangka pengenalan dan pembelajaran tentang pengajaran dan budaya humanis di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng.