Memupuk Nilai Kemanusiaan Melalui Bakti Sosial
Jurnalis : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung)
|
| ||
Sebelumnya, Tzu Chi Bandung pernah bekerjasama dengan Brimob melaksanakan kegiatan yang sama. Demi memupuk jiwa sosial, Tzu Chi senantiasa mengadakan kembali bakti sosial bersama Brimob di tempat ini. "Sebenarnya ini kerja sama yang sudah berulang kita lakukan. Dua tahun yang lalu juga sudah dilakukan disini. Tahun lalu di Cikole, di Lembang, terus kemudian tahun ini kita disini. Ini bagus sekali kita kerjasama dengan Buddha Tzu Chi karena keterbatasan anggaran yang ada di Brimob, keterbatasan anggaran yang ada di Polri, juga karena animo dari masyarakat yang memang membutuhkan pengobatan dan Buddha Tzu Chi menyediakan itu maka ini adalah kerja sama yang bagus," kata Kasat Brimobda Jawa Barat Kombes Pol. Waris Agono, MSi. Sedangkan menurut Irwasda Jawa Barat Kombes Pol. Drs. Ilham Salahudin, SH, MH, kerja sama ini merupakan jalinan kemitraan untuk mensejahterakan masyarakat. "Tanggapan saya sangat bagus, di dalam grand strategi Polri itu ada saat ini adalah partnership building artinya menjalin kemitraan. Nah, disini Polda dalam hal ini Sat Brimob sudah mewujudkan kemitraan itu pertama dengan Yayasan Tzu Chi dan dengan masyarakat bermitra, dengan TNI, dengan Batalyon 330 melaksanakan kegiatan bakti sosial berupa pengobatan massal ini sangat bagus ya sebagai perwujudan dari blue print polri saat ini," katanya.
Keterangan :
Tzu Chi Hadir Untuk Membantu "Bakti sosial hari ini kerjasama dengan Brimob untuk memantau masyarakat sekitar Desa Cikeruh dan sekitarnya yang pernah kitalakukan2 tahun lalu. Jadi, nanti juga ada pemantauan bagaimana kesehatan mereka pada rata-rata ya di bandingkan dengan dua tahun sebelumnya. Ya seperti rutinitas daripada Tzu Chi Bandung yaitu kita menjaring melalui baksos pengobatan gratis ini kita justru menjaring kalau ada masyarakat sakit yang membutuhkan bantuan lanjutan seperti yang nanti di rujuk jadi kasus kita akan nangani. Hari ini juga saya lihat udah ada beberapa yang masuk kasus kita. Jadi kesempatan ini kita “menjemput bola” dekat ke daerah mereka. Kadang-kadang mereka itu ragu-ragu untuk tampil meminta bantuan ke Tzu Chi, sebab merasa dia tidak kenal dengan kita, keduanya mereka buat mencari Tzu Chi juga nggak tahu dimana. Ya, dengan kedatangan kita begini kesempatan biasa mereka yang sudah putus asa kita itu justru beritahu mereka bahwa kita akan menangani, membantu sampai ke transport mereka, kalo jadi umumnya masalah mereka transportasi. Ya, harapan kita itu ya kita bisa membuat suatu kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat setempat," kata Herman Widjaja, ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung.
Keterangan :
Para pasien pun merasa terbantu dengan adanya bakti sosial ini. Kehadiran Tzu Chi dapat meringankan penderitaan para pasien di daerah ini. "Banyak-banyak terima kasih saya di kasih obat, di periksa segala sakit-sakit saya yang terasa di sakit sendi yang itu darah tinggi lagi asam urat, batuk. Ibu mah sudah lama darah tingginya, tapi gitu ada terasa ada tidak, sekarang lagi tidak kerasa, biasanya kadnag terasa pusing, nah sekarang tidak, tidak terasa pusing, tapi baru di itu, darah tingginya baru di periksa sampai 200/100 baru sekarang," terang Euis Masridah (72), salah satu pasien bakti sosial. Lain halnya dengan Endang (71) yang memeriksakan matanya dan dinyatakan katarak. Endang pun dimasukkan dalam pasien kasus Tzu Chi yang nantinya akan menjalani operasi. "Terima kasih atas bantuannya. Kata dokter itu bapa katarak katanya, harus di operasi tapi ngga bisa disini operasinya, harus ke Bandung diminta nomber telepon nanti di hubungi," katanya. |
| ||
Artikel Terkait
Warga Terdampak Tsunami Menanti Rumah Layak
20 Februari 2019Pembangunan rumah relokasi adalah salah satu solusi tepat untuk memulihkan masyarakat yang terdampak bencana tsunami agar tidak berkepanjangan. Saat ini, satu bulan lebih sudah warga korban tsunami Selat Sunda masih tinggal di tenda pengungsian, karena rumah mereka roboh ataupun rusak berat.