Memupuk Rasa Syukur dan Berbakti
Jurnalis : Leo Samuel Salim (Tzu Chi Bali), Fotografer : Made Very Suprianto (Tzu Chi Bali)Dalam menyambut Tahun Baru Imlek 2016, relawan Tzu Chi Bali membagikan angpau kepada para Gan En Hu (para penerima bantuan) sebagai wujud berbagi kebahagiaan dalam acara Gathering Gan En Hu pada tanggal 7 Februari 2016.
Cikal bakal Tzu Chi mengenai celengan bambu pun diulas kembali, sehingga para Gan En Hu juga memiliki kesempatan baik untuk menanam kebajikan. Seperti yang dikatakan Master Cheng Yen bahwa berdana bukanlah hak khusus bagi orang kaya melainkan merupakan perwujudan dari sebuah cinta kasih yang tulus. Dengan bersumbangsih melalui celengan bambu, sebenarnya adalah wujud rasa syukur karena kita masih dapat berbagi dengan sesama yang membutuhkan uluran tangan sehingga jalinan kasih sayang ini tidak terhenti di satu orang saja.
Setelah mendengarkan cerita mengenai celengan bambu, relawan membagikannya kepada Gan En Hu agar dapat bersama-sama menanam berkah.
Menanamkan rasa berbakti dari usia dini adalah bentuk rasa syukur yang harus dipupuk. Mereka diajak untuk menyuguhkan teh kepada orang tua.
Usai penjelasan mengenai celengan bambu, para relawan membagikan celengan bambu kepada setiap keluarga Gan En Hu. “Kita masukkan uang logam kita ke dalam celengan ini, tidak harus tunggu sampai penuh. Bulan depan kita bawa celengan kita ini lagi ke Kantor Tzu Chi dan kita hitung bersama,” ucap pembawa acara sambil memegang celengan.
Dalam acara ini, relawan juga mengajak para gan en hu untuk menunjukkan rasa syukur dan bakti kepada orang tua. Dengan penuh rasa hormat, anak-anak menyuguhkan secangkir teh kepada orang tuanya. Mendengarkan anaknya memanggil namanya untuk minum teh, para orang tua pun merasa terharu. Juga ada acara membasuh kaki orang tua. Salah satu anak asuh, Nila Noviyana Desy membersihkan kaki ibunya dengan sepenuh hati sebagai wujud syukur dan baktinya. Ibu Nila yang semenjak suaminya mengalami gagal ginjal dan harus menjalani cuci darah kini harus menopang perekonomian keluarga. Ia berusaha keras membesarkan keempat anak-anaknya. Beruntung, meski dalam kondisi ekonomi keluarga yang kurang baik, anak-ananya tetap berprestasi di sekolah, termasuk Nila.
Sulit untuk membalas budi luhur orang tua yang telah membesarkan dan mendidik kita, Nila Noviyana Desy dengan penuh hormat membasuh kaki ibunya.
Wayan Suanda yang kali ini datang bersama anak perempuannya, Ni Lih Putu Aris Suandewi yang juga pererima bantuan pendidikan merasa tersentuh setelah menyaksikan video ceramah Master Cheng Yen yang bercerita mengenai hendaknya kita dapat bersyukur dan menciptakan berkah karena masih banyak lagi saudara-saudara kita yang membutuhkan uluran tangan kita. Ia pun bertekad akan terus mengisi celengan bambunya dan membawanya kembali ke kantor Tzu Chi Bali.
Untuk menyambut Tahun Baru Imlek, relawan Tzu Chi berbagi kebahagiaan dengan membagikan angpau kepada semua Gan En Hu yang hadir. Acara ditutup dengan doa bersama dengan harapan semoga batin manusia dapat tersucikan, masyarakat damai dan tenteram, dan dunia terbebas dari bencana.
Artikel Terkait
Terus Berjuang, Terus Optimis
03 Desember 2019Menyambut Natal Dengan Cinta Kasih
26 Desember 2022Keluarga Sejahtera Perlu Perencanaan
14 April 2016Sebanyak 60 peserta dewasa mengikuti sharing tentang Keluarga Berencana (KB) dalam Gathering Gan En Hu (penerima bantuan) yang digelar pada 10 April 2016 di Kantor Tzu Chi Batam. Sharing dibawakan oleh salah satu pembicara dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Cabang Batam.