Memupuk Semangat dalam Menjalankan Misi Tzu Chi

Jurnalis : Yogie Prasetyo (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun) , Fotografer : Beverly, Yogie Prasetyo, Calvin (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)

Memupuk Semangat dalam Menjalankan Misi Tzu Chi

Relawan yang ikut pelatihan Komite dan Calon Komite di Tzu Chi Pusat berbagi sharing.

Hidup di kepulauan bukan berarti tidak memiliki semangat untuk maju. Hal itu ditunjukkan oleh para relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Untuk membesarkan barisan Bodhisatwa, para relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun giat melatih diri. Salah satu pelatihan diri tersebut adalah kegiatan Gong Xiu (kebaktian) yang digelar pada Sabtu, 15 Oktober 2016.

Meski digelar pada malam hari, para relawan Tzu Chi tetap hadir. Kegiatan Gong Xiu diawali dengan penghormatan kepada Master Cheng Yen, kemudian dilanjutkan dengan membacakan sepuluh sila Tzu Chi. Relawan juga diajak menyimak video Ceramah Master mengenai ketulusan hati relawan Tzu Chi di Afrika dalam menebarkan cinta kasih. Walaupun insan Tzu Chi di Afrika hidup dalam keterbatasan namun mereka memiliki ketulusan dalam bersumbangsih.

Memupuk Semangat dalam Menjalankan Misi Tzu Chi

Para relawan menyimak pemaparan para pemateri. Setelah itu mereka diajak untuk berganti seragam Abu Putih berlogo.

Relawan Purwanto memberikan materi mengenai pergantian seragam Tzu Chi, sebagaimana yang ia peroleh dalam Training Komite dan Calon Komite di Tzu Chi Pusat pada 8-9 Oktober 2016 lalu. Sebanyak sepuluh relawan Biru Putih Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengganti seragam Biru Putih dengan seragam Abu Putih berlogo. “Dengan seragam yang baru relawan diharapkan memiliki semangat yang baru untuk dapat lebih giat lagi dalam mengemban tanggung jawab dan pelaksanaan misi-misi Tzu Chi,” kata Purwanto.

Relawan yang turut hadir dalam Training Komite dan Calon Komite juga memberikan sharing mengenai kegiatan yang diikuti selama dua hari di Tzu Chi Pusat. Dihadapan kurang lebih 700 relawan, para relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun berikrar untuk bervegetarian. “Saat ditanya Like Shigu, saya merasa ragu untuk menjawab, namun setelah sampai rumah rasanya plong dan bertekad vegetarian,” ujar Lissa.

Para relawan menyuguhkan isyarat tangan berjudul I love My Tzu Chi Family.

Para relawan usai berganti seragam. Dengan seragam baru ini, para relawan diajak untuk lebih bersemangat untuk membantu sesama.

Sementara bagi ina, setelah berikrar untuk bervegetarian, dirinya Ina merasakan  lebih bersemangat. “Sebelumnya saya sudah bervegetarian, hanya saja belum berikrar. Kurang lebih sembilan bulan saya bervegetarian, tapi berat badan turun jadi orangtua khawatir. Namun setelah berikrar dihadapan 700 relawan Tzu Chi saya lebih semangat untuk vegetarian,” kata Ina.

Disela kegiatan, relawan disuguhkan penampilan isyarat tangan yang berjudul I love My Tzu Chi Family. Dengan perasaan suka cita, seluruh relawan mengikuti peragaan isyarat tangan. Diakhir acara, relawan Tzu Chi, Kartono memberikan Pesan Cinta kasih kepada segenap relawan yang hadir agar selalu memiliki kebijaksaan saat bersumbangsih. “Membantu orang lain bukan hanya membantu begitu saja, tapi dalam membantu juga harus memiliki kebijaksanaan. Ini agar setiap orang yang kita bantu dapat merasakan bahwa bantuan yang kita berikan benar-benar dapat meringankan mereka” tegasnya.

Tepat pada pukul 21.00 WIB kegiatan Gong Xiu usai. Pembagian souvenir berupa kue bergambar segaram Tzu Chi menjadi kenang-kenangan pada kegiatan kali ini. Para panitia kegiatan berharap kegiatan Gong Xiu ini dapat menambah wawasan untuk lebih mendalami filosofi Tzu Chi. Dengan demikian para relawan dapat mengemban tanggung jawab yang telah diberikan.

 


Artikel Terkait

Memupuk Semangat dalam Menjalankan Misi Tzu Chi

Memupuk Semangat dalam Menjalankan Misi Tzu Chi

19 Oktober 2016
Untuk membesarkan barisan Bodhisatwa, para relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun giat melatih diri. Salah satu pelatihan diri tersebut adalah kegiatan Gong Xiu (kebaktian) yang digelar pada Sabtu, 15 Oktober 2016.
Kerisauan dalam kehidupan manusia disebabkan dan bersumber pada tiga racun dunia, yaitu: keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -