Menabung Berkah, Memperkaya Batin
Jurnalis : Agus Lee (Tzu Chi Batam), Fotografer : Novina (Tzu Chi Batam)Anak-anak menempel setiap bagian celengan bambu dengan teliti. Pembuatan celengan bambu memang membutuhkan ketelitian dan kesabaran serta kerapian dalam setiap langkahnya agar bisa terbentuk sebuah celengan yang indah. Kegiatan ini diadakan dalam kelas Tzu Shao Ban di bulan Oktober.
Pendidikan di Tzu Chi mengajarkan para generasi muda untuk menabung dengan tujuan memiliki kekayaan batin. Bahwa menabung bukan hanya bisa berguna untuk diri sendiri, namun juga bisa bermanfaat bagi orang lain. Hal inilah yang disampaikan oleh tim pendidikan Tzu Chi Batam dalam kelas Tzu Shao Ban bulan Oktober.
Relawan mengawali kelas tersebut dengan berbagi mengenai manfaat menabung dengan menayangkan sebuah video. Video ini berkisah tentang seorang anak bernama Xiao Li Zi yang tidak sengaja memecahkan vas bunga antik di sebuah toko dan ia harus menggantinya. Sementara itu, ia tidak mempunyai tabungan sehingga ia harus menjual mainannya untuk mengumpulkan uang. Uang hasil penjualan mainan dan barang lainnya ternyata belum cukup untuk mengganti harga vas yang ia pecahkan. Mo Jie, teman Xiao Li Zi, akhirnya berbaik hati dan meminjamkan uang padanya. Uang yang dipinjamkan Mo Jie merupakan uang hasil tabungannya sejak kecil. Dari sana akhirnya Xiao Li Zi mampu mengganti vas bunga yang ia pecahkan.
Dari cerita ini, anak-anak diajarkan untuk mempunyai kebiasaan menabung guna mengantisipasi keperluan mendadak. Dan juga mencari uang bukan urusan anak-anak, apabila melakukan kesalahan hendaknya memberitahukan kepada orang tua agar orang tua bisa memberikan solusi.
Relawan menjelaskan kepada anak-anak bagaimana cara menabung dan tujuan menabung sebelum mengajak mereka melakukan kreasi membuat celengan bambunya sendiri.
Berbagi Melalui Celengan Bambu
Setelah pemutaran video, anak-anak diajak untuk menjawab berberapa pertanyaan, salah satunya adalah mengenai apa tujuan mereka menabung. Jawaban dari mereka sangat beragam. Ada yang menjawab agar bisa membeli barang yang diinginkan, ada juga yang ingin jalan-jalan ke luar negeri dari hasil tabungannya sendiri. Namun dari mereka ada juga yang menjawab bahwa mereka ingin menabung untuk membantu orang lain bahkan salah satu anak menulis ia menabung untuk memberi dana pada hari Kathina (hari berdana kepada anggota Sangha - Bhiksu dan Bhiksuni) setiap tahunnya.
Sesuai dengan niat membantu orang lain yang diutarakan anak-anak ketika menjawab pertanyaan, mereka kemudian diajak untuk membuat satu media untuk menabung, yaitu celengan bambu. Setiap kelompok diberikan bahan-bahan daur ulang berupa selongsong rol kertas dan peralatan lainnya. Mereka mengerjakannya dengan serius sambil sesekali dibimbing oleh para Tzu Ching (relawan muda-mudi Tzu Chi). Pembuatan celengan bambu memang membutuhkan ketelitian dan kesabaran serta kerapian dalam setiap langkahnya agar bisa terbentuk sebuah celengan yang indah.
Setiap kelompok diberikan selongsong rol kertas dan peralatan lainnya untuk membuat celengan bambu dengan dibimbing Tzu Ching dan Xue Zhang.
Harapan indah dari relawan juga tersirat dalam celengan bambu anak-anak. Mereka berharap anak-anak dapat menanam berkah dengan celengan bambu yang mereka buat seperti yang dilakukan oleh 30 ibu rumah tangga pada masa-masa awal berdirinya Tzu Chi.