Menabung Niat Baik
Jurnalis : M. Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : M. Galvan (Tzu Chi Bandung)
Relawan Tzu Chi membantu membagikan celengan bambu pada setiap siswa yang ikut dalam sosialisasi SMAT Tzu Chi Bandung.
Pada tanggal 24 April 2014, Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung mengadakan kegiatan Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi (SMAT) yang berlokasi di Sekolah Unggulan Cinta Kasih Pangalengan. Jl. Raya Pangalengan KM 40, Desa Margamulya, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Sosialisasi yang melibatkan para siswa, guru dan orangtua murid ini dimaksudkan sebagai ajakan untuk menjadi bagian dari dunia Tzu Chi, tujuannya agar bisa membantu sesama melalui celengan bambu. Selain itu sosialisasi ini pun menjelaskan mengenai visi dan misi Tzu Chi serta program apa saja yang telah dilaksanakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi, seperti bakti sosial, memberikan bantuan kesehatan dan lainnya.
Hal tersebut agar para peserta lebih mengenal Yayasan Buddha Tzu Chi secara luas dan tidak ada keraguan untuk menjadi relawan atau donator Tzu Chi. Dengan begitu, cinta kasih Tzu Chi tertanam diseluruh lapisan masyarakat luas dan memberikan kedamaian batin serta berguna bagi setiap insan. Seperti dalam kata perenungan Master Cheng Yen yaitu; Hal yang paling menentramkan batin manusia di dalam kehidupan adalah bila ketika Ia memiliki kemampuan berapa pun, memberi manfaat bagi orang banyak dan menciptakan berkah bagi masyarakat.
Relawan Tzu Chi Jakarta, Suriadi menjelaskan mengenai program SMAT, sejarah Yayasan Buddha Tzu Chi dan visi misi Tzu Chi kepada para para siswa, guru dan orangtua murid Sekolah Unggulan Cinta Kasih Pangalengan.
Terlihat antusias para siswa, guru dan orangtua murid yang ikut dalam sosialisasi SMAT. Mereka memperhatikan setiap penjelasan yang diberikan.
Kegiatan yang berlangsung di aula serbaguna sekolah cinta kasih ini dimulai pada pukul 10.00-12.00 WIB. Sebanyak lebih kurang 366 peserta mengikuti acara sosialisasi SMAT ini dan dibantu oleh 13 relawan Tzu Chi. Pada kesempatan ini Suriadi Shixiong relawan Tzu Chi dari Jakarta menjadi pembicara pada acara SMAT di Pangalengan. Dengan penyampaian dan gaya bahasa yang sederhana sosialisasi ini mudah dimengerti serta mudah diserap oleh para siswa sekolah dasar. “Adek-adek.. Siapa yang mau jadi penolong? Semua yang disini bisa menjadi jiwa penolong, kita bisa membantu orang lain dengan koin-koin yang kita masukan ke celengan bambu berapapun jumlahnya pasti bermanfaat untuk orang yang membutuhkan,” ucap Suriadi ketika memaparkan program SMAT di aula serbaguna.
Tujuan program SMAT itu sendiri adalah menebar benih cinta kasih Tzu Chi ke lebih banyak insan yang tergabung dalam grup, menggalang relawan informasi, menggalang hati dan menggalang dana melalui celengan bambu. Dengan begitu apa yang dicita-citakan oleh Tzu Chi untuk mewujudkan masyarakat yang harmonis dan mewujudkan dunia bebas dari bencana bisa terlaksana.
Acara sosialisasi ini tidak hanya memberikan materi suatu program ajakan, namun beragam acara turut mewarnai kegiatan tersebut diantaranya, pertunjukan angklung dan isyarat tangan yang dipersembahkan oleh para siswa sekolah cinta kasih Pangalengan. Sehingga acara pun semakin meriah dan penuh dengan kekeluargaan.
Persembahan lagu isyarat tangan "Xing Fu De Lian" oleh siswa Sekolah Unggulan Cinta Kasih Pangalengan dihadapan para peserta sosialisasi SMAT Tzu Chi Bandung.
Hety Nurhayati (kiri) beserta guru lainnya menunjukan celengan bambu. Ia pun berniat untuk menyisihkan sebagian uangnya dan dimasukkan pada celengan tersebut agar bisa membantu orang yang sangat membutuhkan.
Menurut kepala Sekolah Unggulan Cinta Kasih Pangalengan 1 yaitu Hety Nurhayati, sosialisasi SMAT ini merupakan pelatihan diri bagi para siswa dan tak terkecuali bagi guru serta para orangtua murid, dimana bisa meningkatkan lagi rasa kepedulian dan solidaritas kepada semua orang. Dengan hadirnya Tzu Chi dilingkungan sekolah cinta kasih Pangalengan para siswa dapat menyalurkan keinginan untuk menolong melalui celengan bambu yaitu dengan menyisihkan sebagian uang jajannya.
"Penilaian saya cukup bagus dan sangat setuju karena ini untuk melatih rasa kemanusiaan juga di antara kita. Dengan adanya celengan ini setiap harinya anak-anak bisa memasukan koin atau uang jajannya agar bisa membantu orang yang sangat membutuhkan. Apa yang saya bisa petik dari sosialisasi ini, kita bisa menanamkan rasa kemanusiaan di antara siswa yang ada di sini kemudian mereka juga sangat terhibur sangat antusias untuk melakukan kegiatan amal ini,” ucap Hety.
Ia pun menambahkan, "Yang di beri celengan mudah-mudahan mereka bisa menyisihkan sebagian uang jajannya dari kesehariannya untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Selain itu, harapan saya untuk kedepannya Buddha Tzu Chi bisa lebih maju, lebih bisa mengembangkan sayapnya diberbagai daerah agar masyarakat yang membutuhkan bisa lebih di fasilitasi,” lengkapnya.