Menampilkan Cinta Kasih dari Dalam dan Luar
Jurnalis : Tri Yudha Kasman, Fotografer : Anand Yahya
|
| ||
Di sini, kita ditunjukan bagian-bagian mana saja yang perlu diperhatikan. Misal, dalam berpakaian, untuk para Shixiong (relawan laki-laki), posisi dasi harus benar-benar pas di tengah, dasi lurus ke bawah, tidak boleh terlalu panjang, tetapi juga tidak boleh terlalu pendek. Peraturan ini mengacu pada salah satu prinsip Tzu Chi yaitu: keseimbangan. Setelah mempresentasikan kepada para murid mengenai cara berpakaian, Wen Shijie mulai mengajar tentang bahasa tubuh yang baik dan anggun. Pertama-tama dia menjelaskan bahwa setiap maksud hati dan pikiran sesungguhnya selalu tercermin dari setiap gerakan bahasa tubuh kita. ”Saya percaya dengan ungkapan ’lidah bisa berbohong, tapi mata tidak pernah bisa berbohong’ dan itu memang sungguh tepat,” ungkapnya.
Keterangan :
Empat Kriteria Dasar Teknik bahasa tubuh di Tzu Chi tidaklah sedikit, namun Wen Shijie mengajarkan pada dasarnya meliputi: cara duduk, cara berdiri, cara berjalan, cara tertawa, cara bertepuk tangan, dan cara membungkuk. Para peserta sangat antusias dengan pengetahuan baru ini. Ada yang langsung mempraktikkan cara duduknya setelah diajar Wen Shijie, ketika sedang bertepuk tangan WenShijie juga langsung memberi tahu bagaimana bertepuk tangan yang benar. Setelah mengajar beberapa teknik dasar, Wen Shijie memberi ”ujian” kepada beberapa Shijie dan Shixiong. WenShijie menunjuk sambil berkata, ”Barisan yang keempat, tolong berdiri lalu maju berbaris ke depan sini, lalu duduklah di depan. Ingat dan praktikkan teknik yang baru saja saya ajarkan.” Spontan para Shijie yang ditunjuk tersebut tersenyum malu-malu, tapi tidak lama mereka pun langsung berdiri, berjalan berbaris sampai ke depan seperti yang telah dikatakan Wen Shijie. Terlihat para Shijie begitu canggung karena sedang berusaha mempraktikkan teknik-teknik yang sudah diajarkan. Dimulai dari berdiri, setelah itu berjalan. Saat berjalan, terlihat mereka berusaha menyamai langkah Shijie yang di depan maupun di belakang mereka, tapi alhasil yang terjadi malah ada yang jarak Shijie terlalu jauh, ada yang malah terlalu dekat. ”Ingat jangan jalan terlalu cepat maupun terlalu lambat, usahakan membuat barisan yang rapi,” ujar Wen Shijiemengingatkan sambil tersenyum melihat para relawan begitu antusias mempelajari hal baru ini. Sampailah para Shijie di depan, teknik sebelum duduk juga bukanlah teknik yang mudah. ”Sebelum duduk, pertama-tama kita tidak boleh memegang kursi. Kita harus tetap dalam posisi badan tegak ke depan, maju ke depan kursi, lalu baru secara perlahan duduk turun. Ingat setelah duduk, posisi badan tetap tegap, jangan bersandar pada kursi dan jangan menyilangkan kaki,” Wen Shijie kembali mengingatkan. Para Shijie terlihat ada yang masih canggung, ada yang terlihat agak takut-takut saat mencoba duduk. Hal ini mengundang tawa para Shixiong danShijie lain yang melihat dari bangku peserta. Saat mereka sedang tertawa, Wen Shijie kembali mengingatkan, ”Ingat saat tertawa usahakan gigi di rahang bawah jangan sampai terlihat, saat membuka mulut jangan terlalu lebar. Saat tepuk tangan, buatlah jari-jaripada satu tangan menghadap ke atas, dan jari-jari pada tangan yang satu lagi menghadap ke orang yang diberi tepuk tangan. Dan jari-jari tersebut hendaklah ditutup, jangan terbuka.”
Keterangan :
Senyuman Sebagai Simbol Cinta Kasih |
| ||