Menanam Benih-Benih Cinta Kasih

Jurnalis : Calvin (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Calvin (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)

doc tzu chi

Dengan penuh cinta kasih dan tulus, Miswati, relawan Tzu Chi membantu salah satu murid SD Bina Bangsa menuangkan koin cinta kasihnya.

Anak-anak pada periode prasekolah, merupakan periode penting dalam proses pembentukan karakter dan kebiasaan yang akan dibawa hingga dewasa. Untuk itu, penting sekali memberikan mereka bekal yang baik. Selain mengajarkan pengetahuan, kecerdasan akademis dan sopan santun, kita juga perlu mengajarkan kepada anak-anak pentingnya untuk bersumbangsih dan peduli sesama sejak dini.

Dengan semangat mendidik anak-anak untuk mau bersumbangsih, pada Sabtu, 26 Agustus 2017, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun melakukan kegiatan Pengumpulan Celengan Cinta Kasih di sekolah Bina Bangsa, Tanjung Balai Karimun. Kegiatan pengumpulan celengan dari sekolah-sekolah di Karimun rutin dilakukan relawan Tzu Chi dalam beberapa bulan sekali. Sebelumnya, relawan Tzu Chi pernah mengunjungi sekolah Bina Bangsa pada bulan Maret 2017 untuk mengambil koin cinta kasih hasil sumbangsih dari murid-murid.


Relawan Tzu Chi memberikan Celengan Cinta Kasih untuk murid-murid yang belum mendapatkan Celengan di kunjungan sebelumnya.


Tampak begitu semangat dan gembiranya murid-murid dari SMP Bina Bangsa dengan saling bahu-mebahu membantu temannya saat mengisi data-data di Celengan Cinta Kasih yang akan mereka terima nantinya.

Sejak pukul 07.30 WIB, relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun sudah tiba di sekolah Bina Bangsa. Sebanyak 11 relawan ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Selang waktu setengah jam, kegiatan pengumpulan koin cinta kasih pun dimulai. Para relawan langsung menyapa murid-murid dengan penuh semangat untuk mengawali kegiatan ini. Visi dan Misi dari Celengan Cinta Kasih pun tak lupa disampaikan dalam disetiap kunjungan ke sekolah-sekolah. Selain itu, murid-murid Bina Bangsa juga diberi tahu manfaat dari Koin Cinta Kasih yang sudah mereka kumpulkan selama lima bulan lebih dari bulan Maret 2017 tersebut.


Mefani (8) dan Ayu (6) mereka mengungkapkan akan menyisihkan uang jajan untuk masukin dalam Celengan Cinta Kasih yang sudah mereka terima.

“Adik-adik (murid), Koin Cinta Kasih yang kalian kumpulkan ininantinya akan kami salurkan lagi ke orang-orang yang membutuhkan,” ujar Jurman, relawan yang menjadi koordinator. Kegiatan Pengumpulan Koin Cinta Kasih ini dilakukan di SMP dan SD Bina Bangsa. Kepolosan dan semangat anak-anak saat melakukan penuangan koin cinta kasih pun membuat relawan ikutbersemangat dan gembira.

Beberapa murid pun bersemangat untuk terus mengumpulkan Koin Cinta Kasih. “Uang jajan kami ada sisanya, nanti mau kami masukan ke dalam ini,” ujar Mefani (8) dan Ayu (6) saat ditanya relawan. Mereka begitu senang dan bahagia ketika mendapatkan Celengan Cinta Kasih yang baru saja mereka terima untuk tempat Koin Cinta Kasih.


Editor: Arimami Suryo A.


Artikel Terkait

Menghimpun Cinta Kasih Melalui Celengan Tzu Chi

Menghimpun Cinta Kasih Melalui Celengan Tzu Chi

26 Desember 2019
Minggu, 22 Desember 2019, relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun melakukan kegiatan pengumpulan celengan cinta kasih di toko-toko yang tersedia celengan bambu Tzu Chi di dalamnya. Relawan juga memberikan undangan Pemberkahan Akhir Tahun 2019 kepada para donatur. 
Pengumpulan Celengan Bambu di Sekolah Vidya Sasana

Pengumpulan Celengan Bambu di Sekolah Vidya Sasana

16 Oktober 2023

Sabtu, 7 Oktober 2023, Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan pengumpulan dan pembagian celengan bambu di Sekolah Vidya Sasana.

Pengumpulan Celengan Bambu untuk Membantu Warga Penyintas Gempa di Turki dan Suriah

Pengumpulan Celengan Bambu untuk Membantu Warga Penyintas Gempa di Turki dan Suriah

02 Maret 2023

Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali mengadakan pengumpulan celengan bambu. Seluruh dana cinta kasih yang terkumpul ini disalurkan untuk membantu warga penyintas gempa di Turki dan Suriah.

Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -