Menanam Budi Pekerti di SDN Cinta Kasih Cikadu

Jurnalis : Arief (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Arief (Tzu Chi Bandung)
 
foto

* Murid-murid SDN Cinta Kasih Cikadu bergembira bersama relawan Tzu Chi yang berkunjung. Mereka bermain dan membuat origami bersama-sama.

Di pagi yang cerah, Sabtu 14 Februari 2009, relawan Tzu Chi Bandung dan Jakarta bersiap-siap melakukan kunjungan kasih ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cinta Kasih Cikadu. Jarak yang ditempuh menuju lokasi memang jauh, jalan yang berkelok-kelok serta memakan waktu hampir dua jam. Namun keadaan itu tidak menyurutkan semangat relawan Tzu Chi untuk melakukan kunjungan kasih ke SD dengan predikat terbaik di Kabupaten Bandung Barat ini.
Segala jenis kebutuhan peralatan pun disiapkan. Tepat pukul 08.00, sebanyak 20 relawan Tzu Chi berangkat dari kantor Tzu Chi Bandung. Pukul 10.00, relawan tiba di SDN Cinta Kasih Cikadu dan langsung berinteraksi dengan para siswa.

Bermain Sambil Belajar
Bagi sebagian relawan, kedatangan ini adalah kali pertama di SD yang beralamat di Kampung Cikadu RT 04/03, Desa Cikadu, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat. Panas terik hari itu menemani kunjungan relawan Tzu Chi untuk mengajak siswa-siswi bermain melipat kertas (origami) menggunakan majalah bekas.

foto  foto

Ket : - Relawan Tzu Chi mengajarkan isyarat tangan untuk membiasakan para murid SDN Cinta Kasih Cikadu
           mengekspresikan perasaannya. (kiri)
         - Di tangan relawan Tzu Chi, koran-koran bekas menjadi bahan yang bermanfaat melalui seni melipat kertas
           (origami). (kanan)

Biasanya, kertas-kertas bekas, termasuk majalah bekas menjadi barang yang tidak terpakai, bahkan oleh pemiliknya kemudian dibuang dan menjadi tumpukan sampah. Tapi bagi relawan Tzu Chi, tumpukan majalah bekas bisa disulap menjadi kerajinan yang bernilai seni tinggi. Di sinilah relawan Tzu Chi bersama siswa-siswi SDN Cinta Kasih Cikadu bermain origami membuat bunga tulip dari majalah bekas.

Sebelumnya, siswa-siswi dibagi dalam 18 kelompok yang terdiri dari 15 orang, setiap kelompok didampingi seorang relawan Tzu Chi. Tugas relawan Tzu Chi membimbing serta mengarahkan setiap anggota kelompoknya termasuk memberikan penjelasan tentang pemanfaatan kertas-kertas bekas untuk dijadikan kerajinan tangan. Siswa-siswi pun sangat antusias mengikuti tahap demi tahap dalam membuat bunga tulip dengan didampingi relawan Tzu Chi.

Meskipun pembuatnnya tergolong sulit, siswa-siswi terlihat antusias mengikuti tahap demi tahap pembuatan bunga tulip. ¡§Susah bikin bunganya, tapi seneng,¡¨ ujar Risa, salah satu murid.

foto  foto

Ket : - Para murid dan relawan bergembira bersama memainkan permainan kelompok. Mereka dibagi dalam
           beberapa kelompok dengan masing-masing kelompok didampingi oleh relawan. (kiri)
         - Selain bermain dan membuat origami, relawan juga memberikan bantuan alat tulis kepada para murid.
           (kanan)

Kebahagiaan dan kebanggaan Rahmat tidak cukup sampai di situ. Selain mendapatkan rumah yang layak huni, ia dan keluarga besarnya pun mendapat kunjungan istimewa dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Rasyid Qurnuen Aquary, Kapolda Jawa Barat Irjen. Pol. Timur Pradopo, Walikota Bandung Dada Rosada, dan para relawan Tzu Chi yang meninjau lokasi "Bebenah Kampung".

Saat Walikota Bandung, Dada Rosada menanyakan pekerjaan Rahmat, pria berkulit sawo matang ini dengan bangga menjawab, "Jualan asesoris, Pak." Jawaban Rahmat itu kemudian ditanggapi Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, "Mudah-mudahan usahanya terus maju."

Dalam sharing di hadapan para hadirin, Rahmat berujar dengan tegas, "Saya mau membantu orang lain melalui celengan bambu, karena masih ada orang lain yang lebih menderita dari kami kami."

Kini Rahmat sudah menempati rumah barunya yang terletak di Gg Pesantren RT 09/08. Biarlah cerita rumah kumuh menjadi masa lalu yang pahit dan kini lahirlah rumah baru yang penuh dengan cinta kasih dan siap menatap masa depan yang lebih baik.

Dalam acara peresmian itu, hadir pula Haryanto (7), pasien penderita peradangan usus besar yang telah dioperasi di RS Dustira Bandung pada pertengahan Januari 2009 lalu atas kerjasama Tzu Chi Bandung dengan Kesdam III/Siliwangi. Saat itu, Haryanto memberikan cinderamata secara langsung kepada Pangdam III/Siliwangi sebagai ungkapan terima kasih atas kepeduliannya membantu pengobatan generasi penerus bangsa ini.

foto  foto

Ket : - Inilah hasil kerajinan para siswa dalam seni melipat kertas menjadi benda-benda yang menarik dan lucu.
           (kiri)
         - Hari yang indah telah dilewatkan para relawan Tzu Chi bersama murid-murid SDN Cinta Kasih Cikadu.
           (kanan)

Berbagi Kebahagiaan untuk Semua
Hari itu, kebahagiaan tidak hanya dirasakan Rahmat dan para peserta program "Bebenah Kampung" yang lain. Bertempat di ruko Taman Senang Pagarsih, Tzu Chi Bandung pun mengadakan bakti sosial (baksos) pelayanan kesehatan umum dan gigi serta pembagian beras cinta kasih kepada warga Jamika.

Acara yang melibatkan 30 tenaga medis dari Tzu Chi dan Kodam III/Siliwangi serta ratusan relawan Tzu Chi ini berlangsung pada pukul 09.00-13.00 WIB. Pada Baksos kali ini, Tzu Chi berhasil menangani 1.204 pasien umum dan 181 pasien gigi serta membagikan 36 ton beras cinta kasih kepada warga Jamika yang telah disurvei pada 1 Februari 2009 lalu.

"Kami datang di waktu yang tepat, dimana masyarakat sangat membutuhkan kegiatan seperti ini. Diharapkan masyarakat yang hari ini mendapat bantuan, di kemudian hari bisa membantu orang lain," harap Ketua Tzu Chi Bandung, Herman Widjaja di akhir acara.

 

Artikel Terkait

Berbagi Kasih Paket Lebaran

Berbagi Kasih Paket Lebaran

05 Agustus 2014 Berbagi berkah untuk menyambut datangnya hari lebaran dilakukan oleh Tzu Chi Batam. Paket lebaran diberikan kepada 42 kepala keluarga yang tinggal di sekitar depo daur ulang Tzu Chi.
Kamar Bertumpuk “Emas”

Kamar Bertumpuk “Emas”

14 April 2009 “Beginilah kamar saya. Kecil,” ucap Chin Chiang Hui (66) kepada kami dengan tawa lepas dan sedikit rasa sungkan karena kamarnya berantakan. Lie Fie Lan, relawan Tzu Chi langsung menyahut, “Kecil tapi isinya ‘emas’ semua.” Bukan karena kamarnya berantakan Chiang Hui merasa sungkan, namun lebih dari itu. Kamarnya yang berukuran sekitar 2 x 3 meter berlantai kayu yang berada di lantai dua tersebut penuh dengan barang daur ulang!
Baksos Tzu Chi di Hari Sumpah Pemuda

Baksos Tzu Chi di Hari Sumpah Pemuda

02 November 2012 Menurut penuturan ketua Tzu Chi Bandung, Herman Widjaja, tujuan baksos ini adalah untuk meringankan beban masyarakat yang tidak mampu. Selain itu, daerah Cikole merupakan daerah yang cukup berkembang, baik dari segi ekonomi maupun perkembangan penduduknya.
Dengan keyakinan, keuletan, dan keberanian, tidak ada yang tidak berhasil dilakukan di dunia ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -