Menanam Untuk Semua Makhluk
Jurnalis : Marcopolo (Tzu Chi Biak), Fotografer : Marcopolo (Tzu Chi Biak)Penyerahan bibit secara simbolis oleh Asisten 1 Bupati Biak Numfor, I Putu Widiadnya Biak Numfor kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Biak yang diwakili oleh Supriadi Marthaen.
Bekerja sama dengan Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Biak Numfor, Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Biak mengadakan kegiatan pelestarian lingkungan dengan menanam pohon di kampung Warsansan, Distrik Biak Utara. Kegiatan ini diadakan pada Jumat, 18 November 2016 sekaligus untuk memperingati Hari Menanam Pohon Nasional ke-9 tahun 2016 dan Pencanangan Penanaman Pohon oleh semua pihak baik pemerintahan, BUMN/BUMD dan swasta di Kabupaten Biak Numfor.
Dalam sambutannya, Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Biak Numfor, Aristoteles Ap, menyampaikan bahwa kegiatan yang baru pertama kali diadakan oleh kantor KPHL dengan bekerja sama dengan pihak-pihak yang terkait ini akan tetap berlangsung secara terus menerus. “Adalah tanggung jawab bersama semua pihak dalam kepedulian akan bumi kita. Di kabupaten Biak Numfor ini kalau tidak dijaga alamnya, maka akan sama dengan daerah yang mengalami longsor, kebakaran hutan, banjir dll. Jadi sebelum terlambat marilah kita merawatnya,” ungkapnya.
Peserta kegiatan penanaman bibit dari SKPD, BUMN/BUMD, Swasta, serta Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Biak.
Bupati Biak Numfor yang di wakili Asisten 1, I Putu Widiadnya, mengatakan dengan maraknya penebangan liar, pembukaan lahan, dan komsumsi rumah tangga, maka banyak lahan yang makin kritis. Jika tidak dimulai menanam dari sekarang, maka dikemudian hari bisa memicu terjadinya bencana. I Putu Widiadnya juga mengajak segenap lapisan masyarakat untuk peduli akan kelestarian bumi.
Relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Biak melakukan penanaman bibit pohon Gaharu di lahan seluas satu hektar.
Bibit pohon yang ditanam dalam kegiatan ini adalah Gaharu jenis Aquilaria Filaria yang berjumlah 500 bibit pohon yang kemudian ditanam pada lahan seluas satu hektar. Program penanaman bibit pohon Gaharu ini ini melibatkan masyarakat sekitar area penanaman, sehingga ke depannya untuk pengawasan akan lebih mudah. Dengan semain banyaknya pohon yang ditanam dan hidup, maka semakin banyak oksigen yang dilepaskan oleh pohon untuk menjaga kelangsungan hidup dan ketersediaan mata air. Kehidupan semua mahkluk akan berjalan dengan baik dengan berlimpahnya pasokan oksigen dan air, sehingga dengan kegiatan menanam pohon ini bumi kita akan terjaga di masa-masa yang akan datang.