Menanamkan Rasa Cinta Kasih Sejak Dini
Jurnalis : Nuraina (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan, Cindy Anicca, Angeline, Wilson Willyska (Tzu Chi Medan)
|
| ||
Hujan gerimis tidak menghalangi langkah para siswa untuk menghadiri acara ini. Saat acara dimulai pukul 9 pagi, semua relawan dan siswa-siswi sudah hadir dan penuh semangat. Acara yang disiapkan oleh para siswa sendiri ini, dihadiri oleh Ketua Tzu Chi Medan Mujianto, dan beberapa relawan pendidik lainnya. Para relawan merasa bangga dengan kemampuan siswa–siswi dalam menyerap semua pelajaran budi pekerti yang disajikan selama setahun. “Anak-anak Tzu Shao harus dipupuk dan dibimbing karena merekalah nantinya yang akan menjadi kaki dan tangan Shigong Shang Ren (Master Cheng Yen),” ujar Mujianto. Selain performa isyarat tangan dan drama, diadakan pula lomba kaligrafi. Dalam kesempatan ini, para siswa dan orang tua mereka diajak untuk berdoa bersama bagi korban bencana Topan Haiyan di Filipina. Para siswa juga membawa kotak dana untuk mengajak para orang tua ikut memberikan sembangan bagi korban. “Saya sangat bangga dengan para Tzu Shao, saya tidak menyangka mereka mampu membuat acara yang demikian hikmat dan begitu menyentuh hati orang tua,” ungkap Jovita, seorang relawan pendidik.
Keterangan :
Pada akhir acara, anak-anak menyuguhkan semangkuk nasi kepada Mama dan Papa sebagai tanda terima kasih atas cinta kasih Mama dan Papa selama ini. Karakter berbakti pada orang tua adalah hal yang sangat ditekankan dalam kelas ini. Nampak jelas orang tua murid begitu terharu. Dalam momen yang tidak terlupakan ini, air mata pun tak terbendung, suasana begitu mengharukan.
Keterangan :
“Anak-anak Tzu Shao sekarang sudah begitu kompak dan satu sama lainnya sudah bisa menjalin kerja sama dengan baik, saya sangat berharap ke depannya agar setiap orang tua bersedia lebih mendukung anak-anak untuk berjalan di jalannya Shigong Shang Ren,” ungkap Sufinah. Suasana haru yang begitu kental juga dirasakan oleh Jefri Viryadi yang sempat enggan ditunjuk menjadi penanggung jawab acara. Tetapi motivasi ibundanya tercinta membuat dirinya kembali percaya diri. Ia pun larut dalam suasana haru saat berterima kasih kepada ibunya. “Berkat nasehat Mama, saya menyelesaikan tugas ini. Setelah acara selesai, ada perasaan luar biasa yang tidak bisa saya ungkap dengan kata- kata, Gan En Mama,” ujarnya sambil meneteskan air mata. Pesan Master Cheng Yen “Ada 2 hal yang tidak dapat ditunda dalam hidup ini, yakni berbakti pada orang tua dan berbuat kebajikan” adalah sebuah pesan yang hendaknya kita resapi dalam sanubari dan kita amalkan dalam kehidupan sehari–hari. |
| ||
Artikel Terkait
Kamp Humanis Karyawan: Aset yang Tak Ternilai
17 Oktober 2016Bekerja bukan hanya sekadar cara untuk bertahan hidup, tetapi hiduplah untuk bekerja, karena dengan begitu kita akan memiliki “kecintaan” dan lebih bertanggung jawab terhadap pekerjaan kita. Lebih bijaksana lagi jika kita bisa meningkatkan “value of life” dalam proses bekerja sehingga kita tidak hanya mendapatkan sesuatu yang bersifat materi, namun juga kebahagiaan dan nilai-nilai penting dalam kehidupan kita.
Menyambut Kepulangan Abidzar dengan Kehangatan dan Sukacita
02 Desember 2024Abidzar yang telah menjalani operasi pemasangan Distraktor untuk mengatasi hipoplasia mandibula, akhirnya kembali ke Medan setelah dua bulan perawatan di Tzu Chi Hospital Jakarta. Kehadirannya membawa sukacita banyak orang.
Waisak 2017: Momentum Membersihkan Noda Batin
14 Mei 2017Suasana khidmat nan agung menyelimuti perayaan Waisak yang digelar Tzu Indonesia di Aula Jing Si, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta, Minggu 14 Mei 2017. Di tengah ketulusan menjalankan prosesi pemandian rupang Buddha, para peserta diajak untuk membangun tekad yang baik.