Menanamkan Rasa Cinta Lingkungan Sejak Dini

Jurnalis : Liani (Tzu Chi Medan), Fotografer : Liani (Tzu Chi Medan)

Relawan, guru, dan para murid Sekolah Putra Bangsa Berbudi melakukan isyarat tangan lagu Satu Keluarga.

Relawan Tzu Chi Medan dari Komunitas He Qi Jati Hu Ai Titikuning Medan pada hari Minggu, 21 April 2024 mengunjungi Sekolah Putra Bangsa Berbudi di Jl. Kebun Sayur, Kelurahan Deli Tua Barat, Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang, Medan memberikan penyuluhan pelestarian lingkungan dan praktik pemilahan barang daur ulang. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 20 relawan, 35 orang guru dan 150 siswa-siswi jenjang pendidikan SMP.

Ketua Yayasan Sekolah Putra Bangsa Berbudi (PBB), Chairul Kuslan sangat menyambut baik penyuluhan pelestarian lingkungan di sekolahnya. Di awal kata sambutannya, Chairul meminta para siswa dan siswi yang hadir untuk membacakan Janji Siswa Siswi Sekolah Putra Bangsa Berbudi, yang salah satunya adalah komitmen terhadap pelestarian lingkungan. Janji Siswa itu berisi:  1. Bakti kepada orang tua, taat kepada guru dan mencintai  keluarga;  2. Jujur dan dapat dipercaya; 3.Rapi dan teratur; 4.Sabar dan dapat mengendalikan diri; 5. Bersyukur dan berterima kasih; 6. Hemat dan bersahaja; 7. Mencintai sesama makhluk; dan  8. Menjaga lingkungan dan alam semesta.

Chairul Kuslan, Ketua Yayasan Putra Bangsa Berbudi sangat berterima kepada relawan Tzu Chi yang telah memberikan penyuluhan pelestarian kepada para guru dan siswa- siswi di sekolahnya.

Jumin kordinator kegiatan ini berharap kegiatan ini bisa menginspirasi para siswa dan guru dan mereka dapat menerapkannya di lingkungan sekolah dan rumah masing-masing.

Dalam sambutannya, Chairul menekankan kepada para siswanya untuk selalu membiasakan diri untuk menjaga lingkungan dan alam semesta. Salah satu caranya dengan memilah barang-barang (sampah) daur ulang di rumah dan lingkungan sekolah, menghemat pemakaian air  dan listrik,  mengurangi penggunaan barang barang jika tidak mendesak, dan selalu berpikir ulang dalam membeli sesuatu, apakah sifatnya kebutuhan atau hanya keinginan semata.

“Hari ini anak-anak  mendapat penyuluhan lingkungan dari relawan Tzu Chi, saya sangat senang dan berterima kasih karena dapat menambah wawasan mereka untuk mencintai bumi dan lingkungan hidup,” kata Chairul, “anak-anak juga belajar langsung cara memilah botol plastik dan paham barang daur ulang apa saja yang masih bisa didonasikan ke Tzu Chi. Semoga ini dapat diterapkan di rumah, sekolah, dan tempat lainnya.”

Pada kesempatan ini relawan Tzu Chi Iwan Chandra mensosialisasikan sekilas tentang sejarah Tzu Chi dan pentingnya peduli dan melestarikan lingkungan. Menjelaskan konsep 5R (Rethink (memikirkan kembali), Reduce (mengurangi), Repair (memperbaiki), Reuse (menggunakan/memanfaatkan kembali), Recycle (mendaur ulang). Sebelum membeli sesuatu kita berpikir kembali apakah barang yang akan dibeli adalah kebutuhan atau keinginan. Berusaha memperpanjang pemakaian usia barang. Seperti yang kita ketahui, bahan bahan non organik yang tidak terurai dengan baik dapat merusak lingkungan dan komunitas hewan. Mengurangi pemakaian bahan-bahan berbahaya seperti plastik, styrofoam, kertas, botol kaca, dan lain lain dapat mengurangi bencana alam. Anak anak sangat antusias dan sangat proaktif dalam berinteraksi ketika mendapat kuis dari Iwan Chandra. Mereka juga diberikan suvenir untuk yang berhasil menjawab dengan benar.

Para siswa dibagi menjadi 5 group untuk mempraktikkan pemilahan barang daur ulang. Iwan Chandra memandu para siswa bagaimana cara memilah barang daur ulang.

Fenny Wijaya (baju putih) guru TK sekolah Putra Bangsa Berbudi bertekad akan berbagi dengan apa yang didapat hari ini kepada muridnya dan keluarganya sehingga mereka paham akan pentingnya pelestarian lingkungan.

Fenny Wijaya, guru TK Sekolah PBB menjelaskan, hari ini setelah mendapat penyuluhan pelestarian lingkungan, saya lebih banyak mengetahui tentang bahaya dari penggunaan barang yang kurang layak dipakai, seperti botol plastik, stryfoam, kemasan makanan dan lain- lain dalam kehidupan sehari hari. Karena hal ini dapat susah terurai dan merusak kesehatan.

“Saya (pribadi) akan mengurangi pemakaian barang-barang tersebut. Akan mengedukasi pada murid, keluarga dan masyarakat sekitar. Akan mencoba memilah botol plastik, kertas dan lainnya yang masih dapat didaur ulang .Bersih dari tempatnya sebelum disumbangkan ke Tzu Chi. Harapannya kedepan semakin sedikit orang yang menggunakan barang plastik atau lainnya yang dapat merusak lingkungan dan kesehatan,” tegas Fenny.

Hania Puspa (baju biru) mempraktikkan upaya pelestarian lingkungan. Dilingkungan sekolah dan rumah, ia menghemat pemakaian air, memilah barang daur ulang dan membawakan kesekolah seminggu sekali untuk donasikan ke Tzu Chi.

Christian Leonardo Sembiring merasa puas dengan kegiatan hari ini. Ia juga berhasil menjawab kuis yang diberikan dan menerima suvenir dari relawan.

Christian Leonardo Sembiring, siswa kelas SMP 9 juga tergerak hatinya untuk memujudkan misi pelestarian lingkungan di lingkungannya. Awalnya Christian merasa kurang semangat ketika dinfo  untuk datang ke sekolah pada hari libur karena ada kegiatan penyuluhan pelestarian lingkungan. “Tetapi setelah mengikutinya saya merasa bersyukur untuk hal ini. Saya semakin paham akan upaya pelestarian lingkungan,” ungkap Christian. Ia juga akan berupaya mengajak rekan-rekan dan keluarganya untuk mulai menjalankan konsep pelestarian lingkungan Tzu Chi ini.

“Banyak sampah yang harus kita hindari pemakaiannya karena lama terurainya. Juga kertas yang kita gunakan itu ternyata banyak menggunakan pohon pohon. Jadi pelan-pelan ayo kita kurangi penggunaannya,” kata Christian.

Hal yang sama dirasakan Hania Puspa, siswi lainnya. Ia juga merasa mendapat manfaat setelah mengikuti sosialisasi pelestarian lingkungan yang diberikan oleh relawan Tzu Chi. “Saya dapat banyak wawasan seperti memilah sampah. Di lingkungan sekolah  dan rumah saya telah belajar menghemat pemakaian air. Dirumah saya akan memilah sampah barang daur ulang dan membawanya ke sekolah s untuk ditaruh dikeranjang daur ulang,” ungkap Hania Puspa.

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Bersatu Hati untuk Menjaga Bumi

Bersatu Hati untuk Menjaga Bumi

18 Oktober 2021

Relawan Tzu Chi Bandung kembali mengadakan sosialisasi dan pemilahan sampah daur ulang yang sempat terhenti karena pandemi pada Sabtu, 16 Oktober 2021.

Belajar Memilah Sampah Daur Ulang

Belajar Memilah Sampah Daur Ulang

08 November 2016
Sebanyak 56 siswa siswi ditambah 6 guru Sekolah Pelita Harapan ikut dalam kegiatan pengenalan pelestarian lingkungan di Depo Pendidikan Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Tangerang.
Mengenal Pelestarian Lingkungan Tzu Chi

Mengenal Pelestarian Lingkungan Tzu Chi

26 Agustus 2022

Sosialisasi Misi Pelestarian Lingkungan yang digelar Tzu Chi Bandung pada Sabtu, 20 Agustus 2022 disambut antusias warga masyarakat di sekitar Aula Jing Si Bandung. Kegiatan ini diikuti oleh 19 relawan Tzu Chi bandung dan 23 masyarakat umum.

Orang yang memahami cinta kasih dan rasa syukur akan memiliki hubungan terbaik dengan sesamanya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -