Menanamkan Sikap Tanggung Jawab

Jurnalis : Setiya Rini (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Abdul Rahim, Calvin, Wais Al Kharny (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)


Beberapa Tzu Shao dan relawan mengikuti game More about Me (Mengenal Aku Lebih dalam).

Minggu, 13 Oktober 2019, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan Kelas Budi Pekerti Tzu Chi. Kegiatan ini diikuti oleh 20 orang peserta dan 45 orang relawan. Kegiatan ini ditata dan dikemas dengan sangat menarik sehingga para Tzu Shao yang mengikuti jalannya kegitan tidak merasakan bosan dan jenuh.

Biasanya kelas Tzu Shao diisi dengan materi terlebih dahulu, namun dalam kesempatan kali ini Sebelum materi disampaikan, para Tzu Shao diajak bermain game bersama terlebih dahulu. Ada dua game yang mereka mainkan kali ini, game pertama yaitu More about Me (Mengenal Aku Lebih dalam). Tujuannya supaya mereka saling mengenal dan menghangatkan suasana. Seperti yang diutarakan Wiyzhien selaku koordinator acara, “Game ini bertujuan untuk menghangatkan suasana dan untuk lebih saling mengenal. Supaya persahabatan Tzu Shao semakin erat.”

Setiap peserta diberikan 5 cokelat berbentuk kancing yang beragam warna. Disetiap warna ada 1 fakta yang harus diucapkan oleh peserta. Kelima warna meliputi, hobi yang ditandai dengan warna merah, lagu/TV show/movie yang ditandai warna cokelat, teman yang ditandai dengan warna kuning, keluarga yang ditandai warna oren, dan sekolah yang ditandai dengan warna hijau. Anak-anak sangat menyukai game tersebut.


Game kedua mengajarkan fokus dan menjalin keakraban antara murid Kelas Budi Pekerti dan relawan Tzu Chi.


Wiyzhien sedang menjelaskan peraturan dan cara bermain game More about Me (Mengenal Aku Lebih dalam), dan menjelaskan maksud dan tujauan game tersebut.

Setelah game usai maka kegiatan dilanjutkan dengan materi dari Wiyzhien yang bertemakan Tanggung Jawab. Wiyzhien menyampaikan bahwa kita harus bersedia mengakui kesalahan yang telah kita perbuat. "Jangan suka menyalahkan orang lain untuk menutupi kesalahan kita atau harus bersedia mengakui kesalahan yang telah kita perbuat," kata Wiyzhien. Wiyzhien juga menyampaikan sebagai insan Tzu Chi kita harus bisa menjaga nama baik Tzu Chi dan menghargai orang lain.

Anak-anak Kelas Budi Pekerti Tzu Chi belajar tanggung jawab tidak hanya melalui materi tetapi praktik langsung. Seperti yang dilakukan Panna. Panna adalah murid Kelas Budi Pekerti Tzu Chi yang sekarang berusia 15 tahun dan duduk di bangku kelas 2 SMA. Panna sudah mendapat tanggung jawab di bagian sound system ketika baru masuk Tzu Shao. “Saya sangat menyukai tanggung jawab ini karena saya suka dengan komputer, dan tanggung jawab ini adalah kemauan saya sendiri meskipun kadang merasa bosan jika materi atau gamenya lama. Kan harus nunggu lama juga,” ujar Panna.


Panna, salah satu Tzu Shao yang telah memiliki tanggung jawab di Tzu Chi di bagian sound system


Edi (berkacamata) sangat senang mendapatkan tanggung jawab di bagian penyimpanan dan penataan sepatu. Dalam mengerjakan tanggung jawab ini, Edi melakukannya dengan sangat teliti.

Selain Panna, Edi juga mempunyai tanggung jawab dalam kegiatan kelas budi pekerti di bagian penyimpanan sepatu. Edi sekarang duduk di bangku kelas 9 (SMP). Edi merasa senang mendapatkan tanggung jawab ini. Bagi dia tanggung jawab ini harus dikerjakan dengan teliti supaya sepatu anak-anak tidak tertukar. "Dalam mengerjakan tanggung jawab ini harus benar-benar teliti. Meletakkan sepatu dengan tepat. Kalau tidak sepatu anak-anak akan tertukar," kata Edi.

Seperti Kata Perenungan Master Cheng Yen yang berbunyi, "Orang yang berani memikul tanggung jawab memiliki tenaga yang berlimpah karena mereka melakukannya dengan sukacita serta mampu mengubah tekanan menjadi panggilan jiwa." Tanggung jawab yang kita miliki jangan dianggap suatu beban, melainkan sebuah kekuatan yang harus dijalani dengan sukacita.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Mencetak Generasi Muda Berkarakter Mulia

Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Mencetak Generasi Muda Berkarakter Mulia

01 Agustus 2024

Kelas Budi Pekerti di komunitas relawan He Qi Pusat berlangsung dengan penuh keceriaan. Mereka dibagi menjadi dua tingkatan, yaitu 12 peserta kelas Qin Zi Ban untuk anak-anak usia dini dan 16 peserta kelas Tsu Shao Ban untuk anak usia remaja.

Kilas Balik Kegiatan Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Batam

Kilas Balik Kegiatan Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Batam

30 Juni 2016
Penutupan kelas budi pekerti Tzu Chi Batam tahun ajaran 2015/2016 berlangsung meriah. Bertempat di Gedung Universitas Internasional Batam, mereka diajak melihat tayangan kilas balik kegiatan dalam setahun.
Belajar dari Semangat Albert

Belajar dari Semangat Albert

04 November 2016 Divonis dengan talasemia tidak membuat Albert, seorang anak yang tengah beranjak remaja itu menjadi putus asa. Ia malah mencoba menjadi seseorang yang penuh semangat untuk menguatkan orang-orang di sekelilingnya.
Mampu melayani orang lain lebih beruntung daripada harus dilayani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -