Menawarkan Gaya Hidup Sehat
Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : ApriyantoBaksos kesehatan Tzu Chi untuk para pekerja Aula Jing Si yang akan rutin dilaksanakan setiap akhir bulan ini mendapatkan sambutan yang antusias dari para pekerja. |
| |
Semua kegiatan ini konsisten diterapkan oleh para relawan Tzu Chi kepada para pekerja, misalnya saja sejak 1 Oktober 2009 lalu, Tzu Chi telah menyediakan kantin murah dengan mutu yang terjamin kepada para pekerja, dan pada Minggu 15 November 2009 Tzu Chi menambahkan satu program untuk menunjang kesehatan para pekerja, yaitu baksos kesehatan. Baksos kesehatan yang diperuntukkan bagi para pekerja Aula Jing Si ini rencananya akan rutin diselenggarakan setiap satu bulan sekali pada minggu ketiga. Pengobatan yang diberikan berupa pengobatan umum dan pengobatan gigi, mengingat kedua pengobatan ini sangat sering dibutuhkan oleh banyak orang. Mulai Membuahkan Hasil Lain halnya dengan Ridwan. Pria yang bertugas sebagai mandor ini biasa menghabiskan dua bungkus rokok dalam sehari. Namun selama adanya larangan merokok di tempat kerja, kebiasaan itu pun akhirnya menurun menjadi satu bungkus rokok dalam sehari. Demikian juga Mashudin. Ia mengaku selama Tzu Chi menerapkan larangan merokok, secara tidak sadar kebiasaannya merokok menjadi berkurang. Semula ia bisa menghabiskan satu bungkus rokok dalam sehari, kini ia cukup mengkonsumsi setengah bungkus rokok saja. Dampaknya tentu saja secara keuangan menjadi lebih hemat, terlebih dengan adanya kantin murah di Aula Jing Si. “Belakangan memang terasa membantu. Selain kurangnya merokok, untuk biaya makan juga jadi lebih hemat,” kata Mashudin senang.
Ket: - Menurut Alvin, relawan Tzu Chi, di balik larangan merokok da himbauan untuk bervegetarian yang dilakukan Tzu Chi kepada para pekerja ini bertujuan agar para pekerja bisa menjalani gaya hidup yang sehat. (kiri) Berharap Kesehatan Menjadi Lebih Baik Sebagai seorang yang bekerja di perusahaan kontraktor, tugas lembur merupakan sebuah tanggung jawab yang harus dihadapi. Namun rutinitas itu justru membuat ia lupa untuk menjaga kesehatan dirinya– mandi pada malam hari. Hingga satu tahun belakangan ini ia baru merasakan adanya gangguan pada kebugaran tubuhnya. Leher dan punggungnya sering mengalami mati rasa saat sedang bekerja. “Kramnya sering datang. Rasanya badan seperti mati sebelah. Kalau sudah begini sangat mengganggu pekerjaan, saya harus istirahat sebentar,” terang Yudi. Karenanya dr Wang Suryani menyarankan agar Yudi rutin memeriksakan diri setiap bulan. Melalui baksos kesehatan ini, Yudi juga berharap kelak kesehatannya bisa semakin membaik karena adanya pengobatan yang teratur. Demikian pula dengan Sule Sulaiman, lelaki paruh baya asal Bandung ini merasa gembira dengan adanya baksos kesehatan ini. Karena usianya yang sudah tidak muda lagi, ia sering mengalami kesemutan pada lengan, pegal pada pergelangan kaki, dan batuk. Menurutnya, setelah diperiksa oleh dokter, ia diberikan sejumlah obat untuk meredakan batuk dan menghilangkan rasa pegal yang sering timbul pada pergelangan kaki. Sedangkan untuk sakit magnya justru terlihat semakin membaik. Sebab setelah adanya kantin murah di Aula Jing Si, kebiasaan makan Sule menjadi teratur dan tercukupi. “Kalau dulu saya sering telat makan dan makan seadanya. Tapi sekarang selama di sini makan bisa teratur,” akunya.
Ket: - Yudi Sukanda saat sedang diperiksa oleh dr Suryani. Kesehatannya mulai terganggu sejak satu tahun yang lalu lantaran Yudi sering mandi malam. (kiri) Menanamkan Kebiasaan Positif Dengan adanya pekerja yang dapat mengurangi kebiasaan merokoknya dan peningkatan kesehatannya sejak mengonsumsi makanan vegetarian, Alwin menyambutnya dengan sangat gembira. Menurut Alwin, hal inilah yang diinginkan oleh Tzu Chi, adanya suatu perubahan perilaku yang lebih baik, dengan harapan kebiasaan positif ini akan terus terbawa dalam kehidupan sehari-hari pekerja sehingga mampu menumbuhkan kepedulian mereka terhadap lingkungan sekitarnya dan sesama. “Semoga program budaya humanis ini benar-benar terlaksana (seperti) apa yang kita inginkan, yaitu menyucikan hati manusia sehingga dunia menjadi damai sejahtera,” harapnya.
| ||
Artikel Terkait
Menjalin Jodoh Baik Setiap Kesempatan
17 Juni 2014 Pagi itu, relawan Tzu Chi bersama-sama akan mengadakan pelatihan relawan di jing Si Books and café Kelapa GadingJurnalisme Empati Sebagai Sarana Memberikan Pendidikan
05 Desember 2016Jurnalisme Empati yang merupakan salah satu metode penulisan dengan cara memandang jurnalisme dari sisi narasumber menjadi topik seminar yang membuka Festival Budaya Humanis Tzu Chi, di Tzu Chi Center, Minggu Desember 2016. Materi ini dibawakan oleh wartawan senior Harian Kompas, Maria Hartiningsih.