M. Jepri memberikan penyuluhan tentang stunting.
"Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, malah sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain."
(Kata Perenungan: Master Cheng Yen)
Sejak awal tahun 2023, relawan di Xie Li Lampung membuat program penyuluhan kesehatan untuk ibu dan anak untuk desa-desa sekitar operasional perkebunan. Kali ini, relawan memberikan penyuluhan kesehatan untuk ibu dan anak di Kampung Bangun Rejo, Kecamatan Meraksa Aji, Kabupaten Tulang Bawang. Bekerja sama dengan bidan kampung setempat, penyuluhan ini menyasar 130 warga. Kampung ini berjarak sekitar 5 KM dari tempat tinggal relawan. Di kampung ini fasilitas kesehatan sudah cukup baik. Hal ini ditandai dengan adanya fasilitas puskesdes dan bidan desa.
“Meski akses kesehatan sudah cukup baik di kampung ini, tetapi kami melihat penyuluhan kesehatan tetap perlu dilakukan agar masyarakat bisa lebih paham bagaimana menjaga kesehatan juga menyiapkan makanan yang bergizi untuk keluarganya. Ini juga sebagai cara kami untuk membantu pencegahan stunting di desa-desa sekitar operasional kami,” ujar Erna Delpi P, salah satu relawan.
Suasana penyuluhan di Kampung Bangun Rejo, Kecamatan Meraksa Aji, Kabupaten Tulang Bawang.
Penyuluhan kesehatan ini dibawakan M. Jepri, petugas gizi dari puskesmas setempat. Dalam paparannya ia menyampaikan tentang stunting. Mulai dari apa itu stunting, ciri-ciri anak yang terindikasi mengalami stunting, dan juga bagaimana mencegahnya. Materi ini penting disampaikan karena masih banyak warga yang belum memahaminya. Bahkan ada warga yang beranggapan jika stunting itu disebabkan faktor keturunan sehingga tidak terlalu diperhatikan.
“Ibu-ibu, stunting itu apa? Stunting itu kondisi di mana anak-anak mengalami gagal tumbuh kembang, seperti berat badannya yang tidak sesuai dengan usianya,” jelas M. Jepri. “Ini bisa kita cegah dengan memberikan makanan bergizi sejak janin terbentuk atau disebut sebagai 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). Kenapa harus sejak dini sekali kita perhatikan? Karena pada tahap inilah organ-organ vital (otak, hati, jantung, ginjal, tulang, tangan atau lengan, kaki dan organ tubuh lainnya mulai terbentuk dan terus berkembang. Jadi harus kita perhatikan gizinya ya. Jangan asal-asalan makannya ya,” sambungnya.
Foto bersama relawan, perangkat desa, dan warga Kampung Bangun Rejo seusai penyuluhan.
Nita Kurniasari, salah satu warga yang mengikuti penyuluhan ini merasa terbantu dengan pemaparan yang disampaikan M. Jepri. Ia juga lebih paham makanan bergizi seperti apa yang harus disiapkan untuk menghindarkan anak-anak dari stunting. “Iya bagus ini ada yang beri tahu. Selama ini kan memang belum begitu tahu. Dengan begini harus jaga gizi makanan di rumah,” ujarnya di akhir acara.
Penyuluhan seperti ini perlu terus dilakukan, agar makin banyak warga yang memahami pentingnya memperhatikan gizi untuk mencegah anak-anak dari masalah stunting. Kesempatan ini juga sebagai sarana silaturahmi relawan Xie Li Lampung dengan warga Kampung Bangun Rejo. “Saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran bapak ibu ke kampung kami ini. Semoga penyuluhan ini dapat meningkatkan kesadaran mengenai kesehatan warganya terutama ibu-ibu dan anak-anak dalam mencegah terjadinya stunting di Kampung Bangun Rejo,” pungkas M. Jepri.
Editor: Khusnul Khotimah