Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati

Jurnalis : Nadya Iva Nurdiani (Tzu Chi perwakilan Sinar Mas), Fotografer : Relawan 3 in 1 Tzu Chi perwakilan Sinar Mas
 
 

foto
Rangkaian penyuluhan yang diadakan pada tanggal 15 September 2012 ini terdiri atas 3 kelas penyuluhan.

Mencegah penyakit selalu lebih baik daripada mengobati dan untuk derajat kehidupan yang lebih baik itulah diadakan serangkaian penyuluhan kesehatan oleh relawan Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas yang berada di Region Kalimantan Tengah 1. Kegiatan penyuluhan kali ini diadakan di SMPN Eka Tjipta Tasik Mas Desa Derangga Kecamatan Hanau Kabupaten Seruyan Provinsi Kalimantan Tengah.

 

Dalam pembukaan kegiatan penyuluhan ini drg. Linda Verniati Sp.Ort sebagai wakil dari TIMA menyampaikan pentingnya arti kesehatan bagi kelangsungan hidup seseorang yang menentukan masa depan bangsa, “menjaga kesehatan tidak dilakukan seketika tapi sudah dimulai sejak bayi dalam kandungan bahkan seorang ibu berperan penting dalam merencanakan kesehatan anak sejak sebelum masa kehamilan. Tidak hanya gizi yang terpenuhi namun juga kesehatan gigi. Dari anak-anak itulah yang akan menjadi harapan masa depan bangsa ini”.

Rangkaian penyuluhan yang diadakan pada tanggal 15 September 2012 ini terdiri atas 3 kelas penyuluhan yakni kelas penyuluhan kesehatan reproduksi dan gigi untuk ibu hamil dan menyusui, kelas penyuluhan reproduksi usia dini dan kesehatan gigi untuk siswa SMP dan kelas Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta kesehatan gigi untuk siswa SD. Para peserta penyuluhan merupakan warga dan siswa yang tinggal di berbagai desa dari 2 kecamatan yakni kecamatan Hanau dan Kecamatan Danau Seluluk. Para siswa merupakan gabungan dari 7 SMP dan 8 SD yang dipilih sebagai wakil sekolah. Diharapkan nantinya para siswa dapat meneruskan pengetahuan yang didapatnya kepada teman-teman di sekolahnya masing-masing.

Kelas Penyuluhan Kesehatan Reproduksi dan Gigi untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Materi penyuluhan reproduksi disampaikan oleh dr. Jimmy Panji Wirawan dari RSUP Cipto Mangunkusumo. Materi yang disampaikan untuk kelas ibu hamil dan menyusui mencakup antara lain:

  1. kapan sebaiknya seorang ibu hamil memeriksakan diri ke dokter yakni pada saat adanya perdarahan dari kemaluan, keluar air-air yang tidak dapat ditahan, gerak bayi yang tidak dirasakan dalam sehari terakhir (apabila kehamilan di atas 5 bulan), nyeri kepala yang hebat, pandangan kabur dan nyeri ulu hati.
  2. Dilanjutkan dengan teknik-teknik menyusui yang benar, karena ternyata masih banyak para ibu terutama pada kehamilan pertama yang tidak mengetahui cara menyusui yang baik dan benar.
  3. Tanda-tanda bayi lapar, seperti membuka mulut jika bibir disentuh, memasukkan tangan ke mulut dan bayi menangis yang merupakan tanda lapar yang berlanjut.
  4. Topik berlanjut pada masalah-masalah yang sering ditemui ketika menyusui dan bagaimana penanganannya
  5. Masalah-masalah yang sering ditemui pada bayi dan solusi penanganannya seperti sering menangis, prematur, bingung puting, bayi kuning, bayi sakit, bayi sumbing, bayi dengan lidah pendek, dan bayi yang memerlukan perawatan. Contohnya pada saat menyusui bayi kembar, jumlah air susu diciptakan sesuai kebutuhan maka gunakan teknik menyusui football position atau berganti-ganti kanan dan kiri, susuio lebih sering dalam waktu > 20 menit.

Di tengah menerangkan, dr. Jimmy tidak habisnya dibanjiri pertanyaan dari para peserta bahkan pertanyaan dan pembahasan pun jadi melebar hingga tentang KB. Semakin banyak pertanyaan, semakin semangat dr. Jimmy menerangkannya.

Usai dr. Jimmy menerangkan tentang reproduksi, dilanjutkan dengan penyuluhan kesehatan gigi yang disampaikan oleh drg. Linda Verniati Sp.Ort. Materi kesehatan gigi untuk ibu hamil ini meliputi pentingnya merawat gigi lebih teliti pada saat kehamilan karena pada ibu hamil lebih mudah timbul lubang gigi karena seringnya muntah yang mengakibatkan naiknya asam lambung yang merusak gigi. Peradangan gusi juga ternyata dapat mengakibatkan kelahiran prematur. Dalam penyuluhan ini, drg. Linda juga menyampaikan pengetahuan dasar mengenai fungsi dan struktur gigi manusia serta pertumbuhannya dari anak-anak hingga dewasa serta bagaimana perawatan gigi yang berlubang. Selama ini, bagi sebagian orang merawat kesehatan gigi tidaklah begitu penting. Menganggap perawatan gigi hanya dilakukan pada saat sakit gigi, padahal dari kurangnya perawatan gigi tersebut itulah dapat banyak menimbulkan penyakit-penyakit yang mengganggu fungsi organ tubuh lainnya.

foto  foto

Keterangan :

  • Kelas penyuluhan reproduksi usia dini dan kesehatan gigi untuk siswa SMP dan kelas Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta kesehatan gigi untuk siswa SD (kiri).
  • Relawan mengajarkan cara membersihkan gigi yang benar dengan cara yang menyenangkan (kanan).

Kelas Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Usia Dini dan Kesehatan Gigi untuk Siswa SMP
Kelas untuk siswa SMP dimulai dengan penyuluhan kesehatan gigi oleh drg. Linda Verniati Sp.Ort. Materi yang disampaikan tentang pengetahuan dasar mengenai gigi manusia, makanan yang sebaiknya dikonsumsi untuk kesehatan gigi seperti mengurangi makanan yang mengandung gula dan lengket serta makan makanan yang banyak mengandung serat. Juga disampaikan macam-macam penyakit gigi serta cara merawat gigi yang baik dan benar.

Seusai penyuluhan kesehatan gigi dilanjutkan dengan penyuluhan kesehatan reproduksi usia dini yang dibawakan oleh dr. Jimmy. Materi yang diangkat mengenai pubertas di mana menerangkan tentang perubahan-perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada masa pubertas itu. Pembawaan dr. Jimmy yang muda dan bersemangat membuat anak-anak remaja itu menjadi lebih terbuka dalam bertanya. Pada awalnya mereka malu, terutama ketika mempelajari anatomi reproduksi mereka sendiri. Para siswa berteriak malu campur tawa dan beberapa di antaranya menutup mata mereka ketika dr. Jimmy memperlihatkan contoh organ intim laki-laki dan perempuan. Untuk memecah kekakuan tersebut, para siswa yang malu untuk bertanya secara langsung dapat mengajukan pertanyaan dengan menuliskannya di kertas atau buku lalu memberikannya kepada kakak-kakak relawan pendamping.

Salah satu pertanyaan mengenai menstruasi diajukan oleh Suci Anggraini yang bersekolah di Pesantren Hidayatussaalih Desa Pembuang Hulu, ”kenapa kalau mens itu perut bisa sakit sekali?” lalu dijawab oleh dr. Jimmy bahwa proses menstruasi yang terjadi dalam tubuh perempuan dan sangat wajar apabila keram dan sakit. ”Ingatlah, menstruasi merupakan anugrah bagi perempuan dari Yang Maha Pencipta. Kenali diri kalian, terima keadaan kalian dan cintai diri kalian. Bagi yang laki-laki mimpi basah dan perempuan dengan haid-nya adalah tanda bahwa tubuh manusia telah siap untuk membuat terjadinya kehamilan. Maka kalian harus berhati-hati dalam bergaul. Kalian yang harus menjaga dengan baik diri kalian. Jangan sampai karena rasa penasaran akibat pubertas ini membuat masa depan kalian hilang. Terutama untuk perempuan, karena akibat pergaulan bebas itu akan sangat berdampak bagi kalian sebab bisa terlihat secara fisik yakni kehamilan dan kelahiran. Jalan hidup kalian masih panjang, banyak cita-cita yang harus diraih. Harusnya kalian bisa sekolah tinggi dan bekerja sesuai dengan yang kalian inginkan tapi ternyata kandas karena kehamilan yang belum saatnya. Cintai diri kalian dan jaga dengan baik apa yang dianugrahkan Tuhan kepada kalian. Dan apabila kalian menemui kesulitan, bertanyalah pada orang tua atau guru kalian, merekalah yang sebaik-baiknya tempat kalian bertanya karena mereka juga dulu pernah merasakannya. Iya kan bapak ibu guru?” begitu yang diucapkan dr. Jimmy saat menutup sesi penyuluhan dan ditutup dengan komitmen para guru yang mendampingi bahwa mereka siap menjadi tempat bertanya para siswanya.

Seusai kelas, beberapa siswi terlihat antusias membahas materi yang disampaikan penyuluhan dan Suci Angraini dengan mantab menjawab apakah nantinya mereka akan menceritakan yang didapat hari ini kepada teman-teman lainnya, ”pastinya aku akan cerita soal ini kepada teman-teman di sekolahku nanti supaya mereka juga tahu apa yang aku dapatkan hari ini. Benar-benar ilmu yang luar biasa” di mana juga diamini dengan tawa teman-temannya.

foto  foto

Keterangan :

  • Anak-anak pun mendapatkan paket sikat gigi sebelum melakukan praktik sikat gigi bersama (kiri).
  • Total peserta yang ikut serta sebanyak 418 orang dengan pembagian kelas ibu hamil dan menyusui sebanyak 151 orang, kelas SMP 128 siswa dari 7 sekolah dan kelas SD 139 siswa dari 8 sekolah dengan Jumlah relawan yang terlibat sebanyak 125 orang (kanan).

Kelas Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan Kesehatan Gigi untuk Siswa SD
Dua kelas berikutnya adalah kelas untuk para siswa sekolah dasar. Dengan tertib dan berbaris para siswa tersebut mendaftarkan diri  bersama guru mereka dan masuk kelas dengan tenang. Dua kelas SD ini dipandu masing-masing oleh dr. Alboin C. Senduk dan dr. Jaka Susila serta dibantu oleh dr. IBGR Mahendra yang merupakan dokter-dokter dari perkebunan Sinar Mas. Di kelasnya dr. Jaka para siswa terlihat antusias ketika dengan semgatnya sang dokter menyapa mereka dengan nama panggilan, ”halo adik-adik, panggil saya Mr. Jack ya! Siapa adik-adik?” lalu dijawab dengan malu-malu dan cekikikan ”Mr. Jack“ dibalas lagi ”ga dengar..siapa?” lalu dengan luapan gembira dan tawa, ”MR. JACK!!!” ”Mr. Jack hari ini mau mengajak adik-adik sehat, mau tidak? Mau sehatttt?” dan kelas pun dimulai tanpa ingat waktu.

Materi yang disampaikan mengenai PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di sekolah seperti tidak jajan sembarangan, mencuci tangan yang baik dan benar, mengikuti kegiatan olah raga, menggunakan jamban sehat untuk BAB dan BAK, memberantas jentik nyamuk, tidak boleh merokok, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan, dan membuang sampah pada tempatnya.  Dilanjutkan dengan mejaga kesehatan gigi dengan merawatnya dengan baik dan benar. Terakhir para siswa dari dua kelas melakukan praktek sikat gigi bersama di lapangan sekolah dengan menggunakan paket sikat gigi yang dibagikan secara gratis kepada mereka.

Dengan tertib para siswa jalan beriringan menuju lapangan dan berbaris membentuk persegi empat. Di masing-masing barisan ada dokter yang menjelaskan cara menyikat gigi yang baik. Tak lupa para relawan pun mendampingi para siswa untuk memastikan mereka menyikatnya dengan benar. Usai praktik sikat gigi ini, terlihat para siswa saling memperlihatkan gigi mereka kepada teman di sebelahnya.

Rangkaian kegiatan penyuluhan ini dilakukan dengan membagi menjadi 2 sesi yakni sesi pagi dan sesi sore kecuali untuk kelas SD hanya ada kelas pagi sehingga dibuka menjadi dua kelas sekaligus. Total peserta yang ikut serta sebanyak 418 orang dengan pembagian kelas ibu hamil dan menyusui sebanyak 151 orang, kelas SMP 128 siswa dari 7 sekolah dan kelas SD 139 siswa dari 8 sekolah dengan Jumlah relawan yang terlibat sebanyak 125 orang.

Selaku penanggung jawab kegiatan adalah Ridwan Ashari Shixiong, relawan biru putih ini dulunya berasal dari Pekanbaru dan kini ditempatkan di Kalimantan Tengah. Di tempat yang baru ini, tidak pernah lelah beliau mengajak sekelilingnya untuk berbuat kebaikan dari hal-hal yang tampak sepele seperti menjaga kebersihan di lingkungan tempat mereka tinggal. Menurutnya melakukan kebaikan itu harus dimulai kapan pun dan di mana pun serta dimulai dari diri sendiri walau hal yang dilakukan kecil di mana nantinya akan menjadi kebiasaan, seperti tidak membuang sampah sembarangan. Maka tidak heran jika selama kegiatan ini berlangsung, tidak terlihat sampah berserakan karena masing-masing relawan memiliki tanggung jawab atas kebersihan lokasi kegiatan. ”Kita bekerja jauh dari mana-mana (di perkebunan-red), jadikan ini tempat pelatihan diri untuk menjadi lebih baik. Semoga cinta kasih Tzu Chi dapat terus bergulir di sini” ujarnya. Pekerjaan kita adalah salah satu bentuk latihan, kantor dan pabrik adalah Bodhimanda yakni tempat di mana Pencerahan dapat dicapai.    
  
 

Artikel Terkait

Tekun Melatih Diri dan Mengenal Lebih Dekat Misi Kesehatan Tzu Chi

Tekun Melatih Diri dan Mengenal Lebih Dekat Misi Kesehatan Tzu Chi

13 Juli 2022

Relawan Tzu Chi di komunitas He Qi Barat 1 melakukan Pelatihan Abu Putih pada Minggu 10 Juli 2022, di Xi She Ting, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, ada 59 relawan Tzu Chi mengikuti pelatihan ini.

Pelayanan dengan Rasa Syukur

Pelayanan dengan Rasa Syukur

19 Januari 2011 Tanggal 16 Januari 2011 di Ruang Serbaguna RSKB Cinta Kasih Tzu Chi lantai 3 sebuah acara syukuran digelar dalam acara peragaan isyarat tangan, paduan suara, juga pembacaan puisi, sesuai tema yang dipilih “Bersatu Hati dalam Pelayanan Penuh Kasih”.
Wujudkan Dukungan Kepada Tenaga Medis

Wujudkan Dukungan Kepada Tenaga Medis

03 April 2020

Kelangkaan APD mengakibatkan para tenaga medis harus bekerja dengan perlindungan yang sangat minim. Oleh sebab itu, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia gencar melakukan kegiatan pembagian masker. Di Kota Batam sendiri, Tzu Chi sudah 3 kali melakukan kegiatan pembagian masker ke beberapa rumah sakit dan Puskesmas di Kota Batam dan juga pulau sekitarnya.

Kita hendaknya bisa menyadari, menghargai, dan terus menanam berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -