Mencerahkan dalam Kebersamaan
Jurnalis : Cindy Kusuma, Fotografer : Cindy Kusuma
|
| ||
Pada momen yang semakin mendekati hari yang ditunggu-tunggu, komitmen dan kesungguhan hati para peserta semakin diuji. 30 September 2012, tujuh hari sebelum peresmian Aula Jing Si, para Bodhisatwa pemeran Xing Yuan berkumpul di Jiang Jing Tang (Auditorium Pembabaran Sutra) untuk berlatih dan menyempurnakan gerakan. You Xin Jiu Bu Nan (Ada Niat, Maka Tidak Terasa Sulit) Dua bulan silam ketika baru mulai berlatih, tak dipungkiri ada yang mengeluhkan gerakan fisik yang menantang, terutama gerakan “menyeret” kapal, “Ada yang bilang lutut sudah nggak kuat seret-seret. Tapi demi kebersamaan, mereka mau saling berkorban. Saat bersumbangsih ini mereka ikut bersukacita. Bahkan ada relawan lain yang melihat dan ingin ikut bergabung,” kata Andy.
Keterangan :
Lain halnya dengan Julisman, kata sulit tidak ditemukan dalam kamusnya. Relawan muda ini mempunyai tantangan tersendiri dalam tugas ini karena kemampuan mendengar dan berbicaranya sangatlah minim, tapi ia tidak merasa sulit mengemban tanggung jawab ini. Alhasil, ketika dalam formasi Xing Yuan, Julisman tidak tampak berbeda dengan relawan lain. Saat rehat, terlihat Julisman dan Lili, sang ibunda berlatih isyarat tangan berdampingan. Lili, mengungkapkan bahwa isyarat tangan adalah kegiatan Tzu Chi favoritnya, “Kalau shou yu (isyarat tangan), dia lebih jago dari saya. Bahkan dia yang ngajarin saya,” ujarnya bangga. “Sebenarnya dia masih ingin ikut pementasan shou yu yang satu lagi, tapi diminta untuk tidak merangkap, makanya dia ikut yang Xing Yuan,” tambah Lili. Komitmen pada Tanggung Jawab Komitmen yang besar juga ditunjukkan oleh Surya yang berperan sebagai Mahabhiksu Jian Zhen. Perannya ini mengharuskannya untuk memangkas habis seluruh rambut di kepalanya, padahal awalnya ia sudah mempunyai rencana untuk mengadakan pemotretan prewedding hanya beberapa hari sesudah acara peresmian. “Kalau foto rambut nggak ada, rasanya lucu juga ya…” Ujarnya sambil tersenyum. “Pertama dari calon shijie (istri) juga sedikit keberatan, tapi kami rundingkan. Kebetulan tanggal foto juga masih bisa diubah.” Pada akhirnya, relawan komite alumni Tzu Ching ini tanpa ragu-ragu memangkas seluruh rambut di kepalanya tanpa tersisa satu helai pun.
Keterangan :
Pada hari itu pula datang beberapa relawan yang membantu memangkas rambut para pemeran “Xing Yuan”. Terlihat beberapa pemeran yang masih enggan untuk memangkas rambutnya dengan berbagai alasan. Namun, Surya-lah yang menyemangati setiap orang untuk rela dipangkas rambutnya. “Gunting sekali, lepas satu kemelekatan…” serunya kepada sesama pemeran. Saling mendukung satu sama lain akhirnya menyebabkan tidak ada satupun pemeran yang terlewatkan dalam memangkas rambut. Hal ini mengharukan orang-orang yang melihatnya, “Ini adalah he xin (kesatuan hati). Mereka bersedia dipangkas rambutnya tanpa cermin dan dipangkas oleh orang yang tidak dikenal. Ini semua demi kekompakan and keindahan tim,” ujar Andy. “Dilihat dari teknis, 90% sudah siap untuk pentas. Sisanya tinggal bagaimana supaya bisa benar-benar seirama, sehingga penonton dapat melihat 54 orang ini bagai 1 orang,” kata Andy. Saat yang dinanti selama bertahun-tahun tinggal tersisa beberapa hari lagi. Maju, maju, maju! Semoga setiap Bodhisatwa yang ambil bagian dalam rangkaian acara peresmian tetap memegang semangat dengan teguh tak tergoyahkan, hingga acara bisa berlangsung dengan lancar dan sempurna. | |||