Menciptakan Dunia yang Bersih

Jurnalis : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung)
 
 

fotoDengan penuh semangat dan tanpa rasa takut akan kotor, relawan memilah sampah plastik dan botol minuman kemasan. Ini merupakan cara insan Tzu Chi "mengubah sampah menjadi emas, dan emas menjadi berkah".

 

Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung mengadakan kegiatan pemilahan sampah daur ulang pada tanggal 11 September 2011. Kegiatan ini berlangsung di Depo Pelestarian Lingkungan Chi Bandung, yang berlokasi di Jln. Cakrabuana No. 7, Perumahan Singgasana Pradana, Bandung. Kegiatan ini rutin dilaksanakan oleh para relawan Tzu Chi, sebagai wujud dari kesadaran para relawan yang tanggap dalam menyikapi permasalahan tentang sampah.

 

 

Dengan penuh semangat para relawan Tzu Chi bahu-membahu memilah seluruh sampah yang ada di depo pelestarian lingkungan ini, membantu mengurangi kuantitas sampah mengingat keberadaan sampah kini kian bertambah dan semakin tingginya tingkat konsumsi masyarakat. Kuantitas sampah yang semakin bertambah dapat menjadi masalah bagi lingkungan hidup.

 

foto  foto

Keterangan :

  • Dengan melakukan daur ulang, selain menghasilkan dana yang berguna untuk kegiatan kemanusiaan, kita juga berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan. (kiri)
  • Para relawan saling bahu-membahu dalam memilah sampah yang dapat didaur ulang dan yang tidak dapat didaur ulang lagi.(kanan)

Dalam kegiatan ini, selain menjunjung tinggi nilai kebersihan, para relawan Tzu Chi  juga berupaya dalam misi menyelamatkan bumi dari ancaman pemanasan global. Di samping itu, seperti yang dicanangkan dalam dalam misi Tzu Chi, bahwa sampah dapat diubah menjadi barang-barang yang bermanfaat, serta ladang berkah untuk menanam kebajikan dengan siklus ‘mengubah sampah menjadi emas dan emas menjadi cinta kasih’.

foto  foto

Keterangan :

  • Relawan baru Tzu Chi Bandung, David, yang masih berkuliah di Universitas Maranatha Bandung sedang memilah dan melepaskan label yang menempel pada botol plastik. (kiri)
  • Para relawan Tzu Chi Bandung sedang merapikan sampah kertas. Kegiatan ini juga merupakan sebuah ladang pelatihan diri bagi relawan, yakni kesabaran dalam memilah dan menyusun kertas. (kanan)

Pengalaman Baru Bersama Tzu Chi
Kegiatan pemilahan sampah daur ulang ini telah menghadirkan pengalaman dan wawasan baru bagi para relawan Tzu Chi. Salah satunya adalah David, relawan yang baru berpartisipasi dalam kegiatan ini. “Jadi tahu apa manfaat sampah, ternyata nggak langsung dibuang gitu aja, tapi bisa didaur ulang,” ujar mahasiswa Universitas Maranatha ini.

Dengan adanya pemilahan sampah daur ulang ini, akan sangat membantu dalam mengurangi kuantitas sampah di satu kota. “Harapannya biar rolling terus ke depannya,  ngebantu  ya sedikit banyak  buat Kota Bandung, jadi ngebantu sampah-sampah di kota buat di daur ulang,” tambah David.

Metode pemilahan sampah daur ulang merupakan wujud kepedulian para relawan Tzu Chi dalam menghargai alam. Dan misi pelestarian lingkungan ini merupakan usaha dari para relawan Tzu Chi dalam menyikapi keberadaan sampah guna menciptakan dunia yang bersih dan sehat.

  
 

Artikel Terkait

Harumnya Dharma di Pagi Hari

Harumnya Dharma di Pagi Hari

30 Mei 2018
Pada Sabtu, 26 Mei 2018, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 1 melakukan Xun Fa Xiang di Ruang Budaya Humanis, Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng. Kegiatan ini pun diikuti oleh 17 relawan Tzu Chi.
Bukan Siapa, Tetapi Apa yang Dilakukan

Bukan Siapa, Tetapi Apa yang Dilakukan

29 Agustus 2009 Pada hari itu, sebanyak 25 siswa Taman Kanak-kanak Little Rainbow dan 55 siswa dari Sekolah Ehipassiko mengunjungi posko daur ulang guna mempelajari apa yang dinamakan pelestarian lingkungan.
Harapan Punya Rumah Baru Sudah di Depan Mata

Harapan Punya Rumah Baru Sudah di Depan Mata

10 Juni 2024
Program Bebenah Kampung Tzu Chi di Kamal Muara memasuki tahap ke-5. Memulai tahap ini, 8 warga melakukan penandatanganan surat kesepakatan bersama di Kantor Kelurahan Kamal Muara, Sabtu 8 Juni 2024.
Jangan takut terlambat, yang seharusnya ditakuti adalah hanya diam di tempat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -