Menciptakan Generasi Muda yang Berprestasi Tanpa Rokok

Jurnalis : Shelfi (He Qi Utara 1), Fotografer : Vionita Gunawan, Surianto Tan (He Qi Utara 1)

Kelas budi pekerti relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 1 mengadakan talkshow yang mengangkat tentang bahayanya merokok dan edukasi tentang jenis-jenis rokok. Tampak salah satu murid kelas budi pekerti, Edward Chandaka menjawab pertanyaan yang dilontarkan pembicara Mohammad Ainul Maruf SKM, MA.

Remaja cenderung memiliki rasa ingin tahu yang besar, mereka suka mencoba hal yang baru seperti halnya trend rokok elektrik yang saat ini sedang populer. Padahal seberapa bahaya merokok sudah banyak diketahui masyarakat umum. Rokok dapat menyebabkan ketagihan, merusak jaringan otak, membuat darah mudah menggumpal juga penyempitan pembuluh darah arteri. Zat tar yang terkandung dalam sebatang rokok dapat membunuh sel-sel pada saluran pernafasan dan paru – paru, bahkan rokok dapat menyebabkan kematian.

Namun sangat disayangkan kebanyakan konsumen rokok elektrik itu sebagian besar adalah remaja. Ini disebabkan karena kurangnya informasi, termakan iklan yang menarik dan atraktif, dan paling sering karena terbujuk rayuan teman-temannya sendiri. Melihat kondisi tersebut Tzu Chi melalui kelas budi pekerti ingin memberikan edukasi dan himbauan pencegahan dan informasi tentang rokok elektrik kepada murid-murid dan menginspirasi generasi muda lainnya pada Minggu, 8 Oktober.

Ketua He Qi Utara 1, Yuli Natalia menyerahkan piagam sebagai ucapan terima kasih kepada Mohammad Ainul Maruf SKM, MA yang telah mengisi talkshow di Kelas Budi Pekerti He Qi Utara 1.

Kelas budi pekerti ini dihadiri 31 murid Qin Zi Ban (QSB), 26 murid Tzu Shao Ban (TSB), dan 38 orang Daai Mama dan relawan yang bertugas. Di kelas TSB materi utamanya adalah talkshow yang mengangkat tentang bahayanya merokok dan edukasi tentang jenis-jenis rokok. Dan sebagai  pembicara  adalah Mohammad Ainul Maruf  SKM, MA atau yang akrab disapa Arvin yang merupakan Sekretaris NGO Ruang Kebijakkan Kesehatan Indonesia (RUKKI), serta dosen pengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat UMJ. Dalam kesempatan ini Arvin mengemukakan fakta-fakta yang berkaitan tentang rokok dan kebiasaan merokok yaitu:

  • Prevalensi penyalahgunaan NAPZA : Dari total 4 juta orang pengguna narkoba di Indonesia. sebanyak 1.514.037 merupakan pekerja dan 2.297.492 merupakan pelajar dan mahasiswa.
  • Tren penggunaan rokok elektronik di kalangan pemuda menjadi sasaran bagi pengedar narkoba untuk menyusupkan narkotika jenis baru dalam cairan rokok elektronik.
  • Dampak merokok bagi kesejahteraan: Pengeluaran untuk rokok merupakan yang tertinggi kedua setelah beras.

Arvin pun memberikan kiat-kiat menghindari bahaya merokok. “Pertama jangan pernah mencoba, harus ada komitmen untuk berhenti merokok jika bagi perokok aktif. Kami berupaya meyakinkan pemerintah untuk membatasi hingga melarang iklan promosi rokok beredar. Kedepannya klinik berhenti merokok bisa ada di rumah sakit dan Puskesmas,” jelas Arvin.

Penampilan dari William Tan murid Tzu Shao Ban (Gan En 3) dan papanya dalam kelas budi pekerti.

Tanggapan murid-murid begitu antusias dan merasa begitu pentingnya menghindari bahaya merokok. Seperti yang di ungkapkan salah satu murid Tzu Shao Ban, Edward Chandaka. “Sangat berbahaya, rokok sebenarnya mengandung sangat banyak zat-zat yang bisa menyebabkan seseorang dapat meninggal dunia. Dan faktanya bahwa rokok menyebabkan kecanduan, dan itu sangat menambah bahaya merokok,” kata Edward Chandaka.

Setelah acara talkshow, selanjutnya kelas budi pekerti ini juga dimeriahkan perfomance William Tan murid Tzu Shao Ban (Gan En 3) dan papanya. William adalah alumni kelas Qin Zi Ban lama. William menunjukkan bakatnya bermain gitar mengiringi  papanya bernyanyi, mereka berduet menyanyikan lagu Bunda milik penyanyi Melly Goeslaw dengan kompak dan penuh penjiwaan sehingga membuat pendengar hanyut dalam lantunan lagu. Lagu ini dipilih agar kita bisa selalu mengingat kasih sayang dan menyayangi ibu. Setelah itu acara dilanjutkan penampilan isyarat tangan Tzu Shao Ban dari He Qi Timur.

Dalam kelas budi pekerti ini ada juga penampilan isyarat tangan Tzu Shao Ban dari He Qi Timur.

“Harapannya dengan adanya talkshow ini, anak-anak kelas budi pekerti Tzu Shao Ban di He Qi Utara 1 bisa lebih memahami resiko dan bahaya dari merokok atau mengonsumsi Napza, dan mereka bisa lebih menjaga diri sendiri. Kami juga berharap anak-anak dapat mempengaruhi lingkungan sekitarnya yang merokok agar dapat merubah gaya hidup mereka,” ungkap Mei Hui dan Kimsry, koordinator kegiatan.

Sementara itu di ruang Xi She Ting para murid kelas budi pekerti Qin Zi Ban juga sedang mengikuti serangkaian acara. Ada pemutaran video kilas balik Kelas Budi Pekerti He Qi Utara 1 saat pertemuan di bulan September 2023, dilanjutkan dengan isyarat tangan yang dipandu para Daai Mama.  

Para murid kelas budi pekerti Qin Zi Ban sedang mengikuti permainan menuangkan air ke botol.

Untuk lebih memeriahkan acara juga diadakan games menuangkan air ke botol, dengan syarat tidak boleh tumpah tapi harus pas yang dipandu oleh Mei Hui dan guru Tzu Chi School, Mr. Eddy. Games ini mengajarkan agar kita bisa menghargai semua yang dimiliki, maka hidup kita akan bahagia karena merasa puas. Pukul 11.00 siang acara Kelas budi pekerti Qin Zi Ban dan Tzu Shao Ban ditutup dengan penghormatan kepada Master Cheng Yen, lalu murid-murid kelas budi pekerti berbaris rapi turun ke kantin Tzu Chi Center untuk makan siang bersama.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Yuan Yuan

Yuan Yuan

26 Februari 2015
Qin zi ban adalah kelas budi pekerti yang diperuntukan untuk anak usia 5-8 tahun. Ini  merupakan salah satu misi pendidikan Tzu Chi untuk membekali nilai-nilai budi pekerti kepada anak sejak dini
Saya Berhasil, Ma!

Saya Berhasil, Ma!

22 Oktober 2015

Dari kata perenungan Master Cheng Yen, murid-murid Kelas Budi Pekertii Tzu Chi ini diberi pemahaman bahwa tugas sendiri haruslah dikerjakan oleh diri sendiri, tidak takut repot, dan tidak takut susah. Jika setiap hari berusaha maka setiap hari tidak dilewati dengan sia-sia.

Belajar Berani dan Mandiri

Belajar Berani dan Mandiri

14 September 2015
Minggu pagi, 6 September 2015 di Gedung Gan En Lt.3, Aula Jing si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara  kembali terdengar riuh suara anak-anak usia 6-8 tahun. Mereka adalah siswa/i kelas budi pekerti  (Qin Zi Ban) yang diadakan sekali dalam setiap bulannya.
Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Jangan menunggu sehingga terlambat untuk melakukannya!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -