Menciptakan Kehidupan yang Sehat

Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy Lianto
 
 

fotoPak Awi (kemeja biru), warga Perumahan Cinta Warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi merasa gembira dengan pelayanan nan ramah dari para dokter dan juga ketenangan karena kini dirinya tahu bagaimana cara untuk menghilangkan penyakit yang dideritanya.

Beberapa tahun terakhir bencana terus terjadi tanpa henti. Hal ini disebabkan dari pikiran manusia yang menyimpang dan hati yang tak selaras. Karma buruk kolektif manusia terus terakumulasi dalam waktu yang sangat panjang. Saat karma buruk kolektif terus terakumulasi, itulah yang disebut Kalpa Kehancuran atau era kemunduran Dharma.

 

 

 

Dalam Kalpa Kehancuran, bencana akan sering terjadi sehingga bumi semakin terluka. Dalam Era Kemunduran Dharma, moralitas manusia mengalami kemunduran sehingga perilaku orang-orang menjadi tak terkendali. Apa yang harus kita lakukan untuk menyelamatkan bumi ini? Tentu saja, kita harus memulai dari menjernihkan hati manusia.

Bagaimana cara untuk menjernihkan hati manusia? Salah satu cara untuk dapat menghilangkan kebencian, membangkitkan cinta kasih dan menggalang lebih banyak orang untuk tergerak hatinya bergabung di barisan relawan Bodhisatwa dunia ialah melalui kegiatan bakti sosial kesehatan yang kerap dilakukan oleh relawan Tzu Chi.

Acara baksos (bakti sosial) kesehatan yang dilakukan pada tanggal 21 Oktober 2012 ini ditujukan untuk para warga yang tinggal di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi. Baksos yang diadakan di lantai tiga RSKB (Rumah Sakit Khusus Bedah) Cinta Kasih Tzu chi ini dihadiri oleh 422 orang yang rata-rata mengeluh pada kondisi badan yang tidak fit. 

Seperti Awi, salah seorang warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi yang datang berobat. Awi mengeluhkan mengenai staminanya yang terus-menerus turun.”Mungkin sudah usia lanjut kali ya. Kalo jalan sekitar 100-200 meter, nafas saya suka tersengal-sengal dan badan menjadi cepat lelah,” ujar Awi, penghuni Perrumahan Cinta Kasih Tzu Chi blok A4 no. 1 ini. Gejala ini baru dirasakan oleh Awi beberapa minggu yang lalu. Setelah mendapat penjelasan dokter dan diberi vitamin, Awi menjadi lebih tenang dan gembira. “Kita mah sebenarnya orang kurang mampu. Ada baksos ini rasanya sangat bersyukur banget. Karena kan biaya berobat di saat sekarang cukup mahal,” tutur Awi, ayah dari 5 orang anak ini. Awi juga mengatakan jika dengan adanya RSKB di dekat rumahnya membuat dirinya lebih tenang, karena jika sakit dirinya langsung dapat berobat tanpa perlu merasa khawatir lagi harus pergi berobat ke mana.

foto   foto

Keterangan :

  • Tim Medis Tzu Chi memberikan beberapa pengarahan kepada relawan (dokter) mengenai peralatan medis yang akan digunakan dalam baksos kesehatan (kiri).
  • Dengan penuh perhatian, para dokter menerangkan penyebab munculnya penyakit yang diderita pasien (kanan).

Selain Awi, Suminah, warga blok A10 ini juga mengatakan jika dengan adanya baksos kesehatan ini beban pengeluaran berupa  biaya berobat dapat ia alihkan untuk keperluan lainnya yang penting. Suaminya yang bekerja sebagi buruh lepas, hanya dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja. “Untung ada RSKB (Cinta Kasih Tzu Chi), bila berobat ke rumah sakit lain biayanya mah mahal,” ujar Suminah.

Mencegah Lebih Baik dari Mengobati
Sesungguhnya tujuan dari baksos kesehatan ini selain memberikan pengobatan secara fisik juga memberikan pemahaman tentang kesehatan, seperti pemahaman menjaga kesehatan dan penyebab-penyebab penyakit. Dr sugino menjelaskan, “Dari hasil pemeriksaan tadi, kita melihat jika warga yang datang sebenarnya sudah tahu penyakit apa yang mereka derita. Tetapi, yang mereka tidak tahu ialah faktor-faktor apa saja yang membuat penyakit tersebut dapat timbul. Nah, di kesempatan inilah kami para tim medis mulai memberikan gambaran mengenai penyebab-penyebab timbulnya penyakit dengan harapan mereka dapat lebih aware,” jelas dr. Sugino, Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan di Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.

Dr. Sugino juga menerangkan jika Dinas Kesehatan DKI Jakarta sudah melakukan penyuluhan-penyuluhan mengenai pola hidup sehat dan cara menjaga kesehatan tubuh melalui bantuan pelayanan Puskesmas di setiap kelurahan, televisi dan media cetak. Selain memberikan penyuluhan Dinas Kesehatan juga memberikan program bantuan pengobatan gratis bagi warga kurang mampu seperti JPK Gakin, dimana masyarakat yang kurang mampu dapat melakukan pengobatan secara gratis sehingga bisa mendapat pelayanan kesehatan secara optimal dimanapun di Jakarta.

Dr Sugino berharap penyuluhan kesehatan ini tidak hanya dilakukan di Puskesmas, tetapi juga didukung oleh stasiun televisi dan media. Dengan bantuan mereka (stasiun televisi dan media), masyarakat dapat lebil mengenal mengenai pola hidup sehat dan menjaga kesehatan, sehingga masyarakat dapat bekerja dengan optimal dan bisa menolong diri sendiri di kala sakit (mandiri).

  
 

Artikel Terkait

Bantuan untuk Isolasi Mandiri Terpadu

Bantuan untuk Isolasi Mandiri Terpadu

24 Agustus 2021

Tzu Chi Makassar memberikan bantuan perlengkapan untuk warga yang melakukan isolasi mandiri (Isoman). Bantuan tersebut berupa alat  mandi, masker medis, masker N 95  (sebanyak 300  pcs), teko listrik, dan susu. 

Berbekal Tekad dan Niat

Berbekal Tekad dan Niat

31 Oktober 2011 Minggu, tanggal 30 Oktober 2011, pukul 08.00 WIB, suasana tenang dan khidmat memenuhi ruangan Aula Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang berada di Gedung ITC Mangga Dua, Jakarta. Suasana ini dapat terbangun karena kesungguhan hati dari sekitar 29 orang calon relawan komite dari 4 He Qi (Utara, Barat, Timur, dan Selatan) yang datang mengikuti pelatihan calon komite.
Buku Baru untuk Murid Budhidaya

Buku Baru untuk Murid Budhidaya

27 November 2017

PT. Jing Si bersama relawan Tzu Chi mendonasikan dua paket buku yang berisi Jing Si Aphorism anak dan buku-buku komik di Perguruan Budhidaya, Jakarta Utara pada Jumat, 24 November 2017.

Orang bijak dapat menempatkan dirinya sesuai dengan kondisi yang diperlukan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -