Menciptakan Keluarga yang Sehat

Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy Lianto

fotoDengan penuh hati-hati, relawan Tzu Chi membawa pasien yangtelah melakukan operasi ke ruang istirahat.

Pembangunan nasional di bidang kependudukan dan keluarga berencana telah memberikan dampak positif terhadap pemecahan masalah-masalah kependudukan. masih tingginya laju pertumbuhan penduduk, struktur umur penduduk yang kurang menguntungkan, tingkat kematian bayi tinggi dan persebaran yang belum merata.  tingkat kelahiran mutlak perlu ditingkatkan.

Tingginya laju pertumbuhan penduduk disebabkan masih tingginya tingkat kelahiran. Pertumbuhan penduduk yang tinggi menyebabkan hasil-hasil pembangunan kurang bisa dirasakan masyarakat dan menjadi beban berat bagi pembangunan selanjutnya. Oleh karena itu upaya langsung untuk menurunkan

Upaya langsung menurunkan tingkat kelahiran terus digalakkan oleh pemerintah.  Dengan  melalui program keluarga berencana, pemerintah bekerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengajak Pasang­an Usia Subur (PUS) agar memakai alat kontrasepsi. Untuk prosedur pemakaian dan pemasangan alat kontrasepsi yang benar dan baik sendiri masyarakat dapat mengetahuinya melalui penyuluhan yang diadakan secara periodik melalui posyandu terdekat. Informasi ini diberikan langsung oleh petugas penyuluh lapangan KB (Keluarga Berencana) tingkat kelurahan setempat.

Misalnya, Sri Lestari, penyuluh lapangan KB tingkat Kelurahan Kedaung Kali Angke, Kecamatan Cengkareng.“ Setiap dua minggu sekali, kami memberikan penyuluhan mengenai cara pemakaian dan alat kontrasepsi yang baik di klinik Bina Sehat Mandiri, di Rumah Sakit Puri Mandiri Kedoya dan Rumah Sakit Khusus Bedah Cinta Kasih Tzu Chi,” ujar Sri. Untuk menyebarkan informasi mengenai penyuluhan KB ke warga setempat, Sri dibantu oleh  Pembantu Pembina Keluarga (PPKB) tingkat RW. “Untuk periode ini, kebetulan kami melakukan penyuluhan dan Tubektomi di RSKB,” terang Sri.

foto   foto

Keterangan :

  • Relawan Tzu Chi mendampingi pasien yang telah menjalani operasi. Membantu menyuapi dan memberikan minum kepada pasien yang lelah (kiri).
  • Dengan mulai timbulnya kesadaran warga akan pentingnya keluarga berencana, maka target pembangunan nasional negara untuk mengurangi jumlah penduduk di Indonesia dapat tercapai (kanan).

Kegiatan ini diadakan pada tanggal 29 Februari 2012 pukul 09.00 hingga pukul 15.00 di lantai dua RSKB. Para ibu rumah tangga yang datang untuk mengikuti Tubektomi tercatat sebanyak 18 orang. Salah satu dari mereka ialah Titi Simpati (29), ibu dari dua anak yang tinggal di daerah Cengkareng Timur ini datang melakukan Tubektomi dengan pertimbangan dirinya tidak ingin memiliki anak lagi, mengingat suaminya yang bekerja di sebuah bengkel di daerah Daan Mogot memiliki penghasilan yang tidak menentu.

Selain Titi, ada juga Indri Meiliani (44), yang datang dengan ditemani oleh suaminya, Sadimin (44). Sadimin dan Indri telah memiliki dua orang anak yang kini telah bersekolah. Sadimin dan Indri sepakat untuk tidak memiliki anak lagi mengingat biaya pendidikan yang kian mahal dan faktor usia. “Saya ingin pendidikan kedua anak saya terjamin biayanya,” ujar Sadimin.

Dengan mulai timbulnya kesadaran warga akan pentingnya keluarga berencana, maka target pembangunan nasional negara untuk mengurangi jumlah penduduk di Indonesia dapat tercapai. Sehingga pemerataan kesejahteraan penduduk dapat tercapai dan keluarga yang sehat dan sejahtera bukan lagi hanya sebuah impian belaka.

  
 

Artikel Terkait

Suara Kasih: Hidup Harmonis dan Bervegetarian

Suara Kasih: Hidup Harmonis dan Bervegetarian

21 Juli 2011
Pada tahun 2009, Marikina dilanda sebuah topan yang mengakibatkan bencana banjir. Kemudian, kita menjalankan program bantuan Tzu Chi. Kini banyak dari mereka yang mendedikasikan diri untuk menjadi relawan.
Rahmad, Sarif, dan Samsul (Bag. 2)

Rahmad, Sarif, dan Samsul (Bag. 2)

11 Januari 2011 Rupanya apa yang dialami Rahmad juga dialami oleh kedua adik laki-lakinya, sehingga mereka pun tak bisa bersekolah di sekolah biasa seperti anak-anak sebaya mereka. Bahkan Sarif juga mengalami hypospadia, namun dengan kadar yang sedikit lebih ringan.
Menjaga Bumi dengan Ketulusan

Menjaga Bumi dengan Ketulusan

21 Mei 2015

“Barang masih bisa digunakan bisa kita pakai lagi dan tidak perlu membeli baru, dengan begitu lebih hemat dan uangnya bisa kita sumbangkan ke yang lebih membutuhkan,” pungkasnya.

Kekuatan akan menjadi besar bila kebajikan dilakukan bersama-sama; berkah yang diperoleh akan menjadi besar pula.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -