Menciptakan Ladang Berkah

Jurnalis : Subandi Chandra (He Qi Barat), Fotografer : Mery Christine, Subandi Chandra (He Qi Barat)

Sebelum melakukan kunjungan kasih ke rumah penerima bantuan, relawan berkumpul terlebih dahulu. Tim shou yu membawakan bahasa isyarat tangan "Ren Jian You Ai

Relawan Tim Amal Komunitas He Qi (wilayah) Barat kembali mengadakan kunjungan kasih pasien kasus pada hari Minggu, 22 November 2015.  Kegiatan ini diikuti oleh 64 orang yang terdiri dari 47 orang  relawan ditambah 1 orang perawat Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Cinta Kasih Tzu Chi dan 16 anak SMA Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi.

Di samping untuk memantau pasien kasus, dalam acara ini juga mengajak relawan lainnya untuk menciptakan ladang berkah di misi amal. Beramal tidak hanya semata-mata dengan memberikan uang tetapi juga memberikan perhatian, kehangatan, dan cinta kasih kepada para pasien kasus sehingga mereka dapat lebih sabar dalam menghadapi penyakitnya.

Bagi relawan Tzu Chi, kunjungan kasih juga merupakan tempat melatih diri. Contohnya Hendra yang menderita sakit jantung dan juga terkana autoimun. Sistem imunitasnya menyerang otot tungkai kaki dan tulang belakangnya sehingga ia mengalami kesulitan dalam pergerakannya. Saat ini Hendra, menerima bantuan pengobatan dari  Tzu Chi. Pada awalnya Hendra merasa sungkan saat diajak oleh Sely, salah satu relawan Tzu Chi untuk melakukan kegiatan daur ulang karena merasa tidak mampu juga alih-alih membantu malah merepotkan orang lain. Namun dengan telaten, perhatian dan kehangatan yang diberikan oleh Sely akhirnya bisa berhasil membuat Hendra mengikuti kegiatan daur ulang dan kunjungan kasih. Dengan menjadi relawan Tzu Chi, kini Hendra dapat melatih diri, ia bisa menerima kondisinya. "Yang terpenting adalah saya dapat bermanfaat bagi lingkungan dan penerima bantuan lainnya. Dapat memberi penghiburan dan semangat agar mereka dapat menjalani kehidupan ini,“ ujar Hendra dalam sharingnya.

Sebelum menuju rumah para penerima bantuan, Jhonny Chandrina membagi para relawan dan peserta yang hadir dalam 11 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 -6 orang relawan dan dipimpin oleh seorang relawan dari misi amal memahami kondisi pasien.


Hendra, salah satu penerima bantuan memberikan sharing sebelum kunjungan kasih ke rumah penerima bantuan Tzu Chi.

 

Salah satu penerima bantuan, Dharsono memiliki niat untuk ikut bersumbangsih di depo pelestarian lingkungan Tzu Chi setelah sembuh. 

Menjalin Jodoh Baik

Adalah Dharsono, seorang bapak yang mengalami pendarahan saat buang air kecil. Saat diperiksa dokter ternyata ada tumor pada kelenjar prostatnya. Dengan bantuan pendampingan dari relawan Tzu Chi, Dharsono yang keuangannya tidak memadai, dapat memperoleh fasilitas tunjangan kesehatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) milik Pemerintah Indonesia. Segera setelah fasilitas tersebut disetujui, ia menjalani operasi pengangkatan tumor dari kelenjar prostatnya. Operasi ini berjalan dengan baik dan saat ini ia sedang dalam proses pemulihan kesehatan. Dharsono juga rajin melakukan pemeriksaan sesuai arahan dari dokter.

Relawan terus memberi semangat. Salah satu relawan, Teguh Taslim mengajak Dharsono beserta keluarganya untuk menjalin jodoh baik dengan semua orang dengan melakukan kegiatan Tzu Chi, seperti daur ulang di Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi. Ia menjelaskan bahwa kegiatan daur ulang dapat membantu sesama. Dalam kata perenungan Master Cheng Yen juga disebutkan bahwa mengubah sampah menjadi emas dan emas menjadi cinta kasih dan bersumbangsih dalam bentuk materi ataupun non materi adalah wujud dari bersumbangsih. Mendengar kata-kata perenungan ini Dharsono dan istrinya merasa tersentuh dan berjanji untuk bersumbangsih dengan mengunjungi depo pelestarian Tzu Chi saat sembuh nantinya. 

Artikel Terkait

Mengingat Xavier, Si Kecil dengan Implan Koklea

Mengingat Xavier, Si Kecil dengan Implan Koklea

07 Maret 2017
Relawan Tzu Chi dan dokter dari Rumah Sakit Cinta Kasih (RSCK) Tzu Chi mengunjungi pasien kasus Xavier (4,5 tahun). Sebelumnya, ia menderita congenital hearing loss atau ketulian total yang diderita sejak lahir. Tzu Chi membantu Xavier dengan mengaktifkan implant koklea yang dipasang di kedua telinganya pada 18 September 2015.
Kasih Ibu Tiada Tara

Kasih Ibu Tiada Tara

26 Juli 2017

Kasih ibu tiada tara, demi sang buah hati ia rela mengorbankan segalanya: waktu, uang, tenaga, dan bahkan kehidupannya. Demi merawat sang buah hati Nova Ambar (27) yang berkebutuhan khusus, Suparmi mesti menahan diri untuk bisa bepergian, beraktivitas, dan bahkan sekadar untuk melepaskan kejenuhan.

Kado dan Harapan Baru Andri di Tahun yang Baru

Kado dan Harapan Baru Andri di Tahun yang Baru

24 Januari 2018
Tahun baru 2018 benar-benar menjadi awal yang baru dan harapan baru buat Andri dan orangtuanya. Tepat tanggal 1 Januari 2018, Andri akhirnya memiliki kaki palsu.
Kekuatan akan menjadi besar bila kebajikan dilakukan bersama-sama; berkah yang diperoleh akan menjadi besar pula.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -