Menciptakan Memori Indah Bersama Panti Asuhan Mekar Lestari

Jurnalis : Beti Nurbaeti, Kenji Ariya Kennard, Lorenzo Setiawan, Metta Sari Wangsadidjaya, Putri Wiejaya (He Qi Tangerang), Fotografer : Kenji Ariya Kennard, Lorenzo Setiawan, Metta Sari Wangsadidjaya, Valeska Vania Lee (He Qi Tangerang)

Kelas Budi Pekerti He Qi Tangerang berkunjung ke Panti Asuhan Mekar Lestari Minggu, 13 Oktober 2024. Anak kelas budi pekerti belajar isyarat tangan “Ni Xiao Qi Lai Zhen Hao Kan” bersama anak-anak di panti.

Kekuatan akan menjadi besar bila kebajikan dilakukan bersama-sama; berkah yang diperoleh akan menjadi besar pula.”
(Kata Perenungan Master Cheng Yen)

Membangun budi pekerti pada anak sejak dini adalah kunci untuk menciptakan generasi penerus yang memiliki solidaritas, kepekaan sosial, dan cinta kasih. Cinta kasih ini menjadi landasan dalam setiap tindakan, kata-kata, dan cara berpikir mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Di tengah fokus pendidikan yang sering kali lebih mengedepankan ilmu pengetahuan, Master Cheng Yen menekankan pentingnya pembinaan "keindahan dalam diri." Hal ini berarti bahwa pengetahuan harus diimbangi dengan moral dan kebijaksanaan. Kebijaksanaan ini dapat tumbuh melalui proses belajar, berlatih, dan mempraktikkannya dalam masyarakat. Hal tersebutlah yang juga dikemas dalam kelas budi pekerti Tzu Chi yang diharapkan dapat mendukung pendidikan yang lebih baik setiap hari. Kelas ini terdiri dari tiga kelompok: Qin Zi Ban (5-8 tahun), Er Tong Ban (8-12 tahun), dan Tzu Shao Ban (12-16 tahun).

Keceriaan anak-anak bermain aneka pernaiman bersama-sama.

Di Tangerang, setiap bulan, kelas Budi Pekerti diadakan di Kantor He Qi Tangerang. Namun, pada bulan ini, kegiatan tersebut diubah menjadi Kunjungan Kasih ke Panti Asuhan Mekar Lestari, yang berlokasi di Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan. Kunjungan perdana ini berlangsung pada hari Minggu, 13 Oktober 2024.

Lenah, pengurus Kelas Budi Pekerti, menekankan bahwa kunjungan kasih ini bertujuan untuk berbagi kasih dan menumbuhkan kepedulian terhadap sesama. "Harapan kami adalah semoga kunjungan ini memberikan manfaat dan meninggalkan kenangan indah serta kebahagiaan bagi kita semua," ujar Lenah.

Hulahup yang dimainkan oleh anak-anak dan menjadi tantangan permainan berikutnya.

Pada acara selanjutnya, Yoanna, staf Panti Asuhan Mekar Lestari, menceritakan sejarah panti yang telah berdiri sejak 2001. Berawal dari rumah tinggal biasa, panti ini kini memberikan kasih sayang kepada bayi dan anak-anak yang tidak diharapkan, dengan harapan mengurangi angka aborsi melalui cinta yang mereka bagikan.

Yoanna pun mengungkapkan rasa syukur atas perhatian yang diberikan kepada panti, terutama untuk anak-anak. "Sungguh berkah luar biasa yang kami terima, memungkinkan kami melanjutkan perjuangan panti demi masa depan anak-anak yatim piatu," tuturnya. Ia juga mendoakan agar keluarga besar Tzu Chi selalu dilindungi dan diberkati.

Dua anak bernama serupa (Jayden), terlihat sangat akrab dan gembira.

Acara dilanjutkan dengan sesi bernyanyi bersama. Anak-anak tampak riang menyanyi diiringi musik yang dimainkan oleh Felix, seorang anak panti yang sedang berkuliah. Relawan He Qi Tangerang juga menampilkan pertunjukan shou yu (isyarat tangan) dengan lagu Ni Xiao Qi Lai Zhen Hao Kan, yang berarti Kamu Sangat Cantik Ketika Tersenyum. Semua anak pun antusias belajar isyarat tangan bersama. Ada juga Kenzi (9) dan Shinji (8), dua bersaudara yang bersekolah di kelas 4 dan 3 SD, hadir bersama keluarga dan ikut berpartisipasi dalam penampilan isyarat tangan Kuai Le de Peng You, yang berarti Teman yang Bahagia.

Tak hanya relawan dan pengurus panti, ada pula Felix (20) dan Nugroho (20), dua anak asuh dari Panti Asuhan Mekar Lestari juga berbagi cerita tentang keseharian mereka. Di tengah kesibukan kuliah, mereka tetap menjalankan tugas harian seperti menyapu, mengepel, dan berkebun. "Meskipun hidup sederhana, kami tetap semangat meraih cita-cita," ujar Felix, yang bertugas sebagai pengiring lagu bersama Nugroho.

Para siswa berbagi suvenir pada akhir kegiatan.

Permainan yang beragam, ditambah dengan musik dan tawa, menambah semarak acara. Tim Kelas Budi Pekerti dan tim dari Panti Asuhan turut menyemarakkan dengan berbagai permainan, termasuk hulahop dan senam bersama. Dengan kegiatan ini, Tzu Chi tidak hanya mengedukasi anak-anak, tetapi juga membangun kepedulian dan cinta kasih yang akan membentuk karakter mereka di masa depan.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Kesabaran Saat Menghadapi Tantangan

Kesabaran Saat Menghadapi Tantangan

15 Juni 2017

Kelas budi pekerti Er Dong Ban dan Tzu Shao Ban menghadirkan metode belajar yang baru. Anak-anak diajak untuk berpikir dan melakukan apa yang diajarkan dalam kelas.

Bersungguh Hati dan Tidak Terpengaruh oleh Kondisi Sekitar

Bersungguh Hati dan Tidak Terpengaruh oleh Kondisi Sekitar

18 Juni 2020

Kelas Budi Pekerti di Komunitas He Qi Utara 2 memulai lagi kegiatan mereka yang terhenti sejak awal Maret 2020 lalu. Kelas perdana secara online ini pun dimulai pada Minggu 14 Juni 2020. Jumlah yang hadir cukup banyak, mereka tampak senang, mengobati kerinduan setelah berbulan-bulan tidak bertemu Shigu Shibo-nya.

Bergotong-royong “Menyembuhkan Bumi”

Bergotong-royong “Menyembuhkan Bumi”

30 Mei 2024

Cara-cara Menyayangi Bumi Kita menjadi tema kali ini dalam Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Kegiatan ini diikuti 25 orang anak dan 27 relawan Tzu Chi.

Cara kita berterima kasih dan membalas budi baik bumi adalah dengan tetap bertekad melestarikan lingkungan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -