Mendalami Empat Sup Tzu Chi

Sebanyak 34 relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengikuti kegiatan yaitu Gong Xiu (Kebaktian). 

Minggu, 23 Februari 2020, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Penghubung Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Gong Xiu. Sekitar pada pukul 09.00 WIB, sebanyak 34 orang relawan sudah mulai memadati ruang kegiatan dilantai 2 Kantor Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Pada kegiatan ini relawan akan mendalami Empat Sup Tzu Chi yang materinya akan disampaikan oleh Sukmawati, Ketua Tzu Chi Karimun.

Kegiatan dimulai dengan memberikan penghormatan kepada Master Cheng Yen, menyanyikan Mars Tzu Chi dan pembacaan Sepuluh Sila Tzu Chi. Setelah itu para relawan diajak melakukan pradaksina untuk menenangkan batin dan pikiran. Sebelum melakukan pradaksina, relawan komite yang bernama Susi memberi penjelasan cara melakukan pradaksina dengan tepat dan benar kepada relawan baru yang baru pertama kali mengikuti kegiatan ini. Setelah itu, para relawan pun melakukan pradaksina dengan setiap langkah yang selaras dan khidmat untuk menenangkan batin dan pikiran.

Susi, relawan komite memberikan penjelasan cara melakukan pradaksina dengan tepat dan benar kepada relawan yang baru bergabung.

Pada materinya, Sukmawati (50) memberikan pesan kepada para relawan untuk selalu berpuas diri, bersyukur, berpengertian dan bertoleransi.

Seusai itu, para relawan diberikan sebuah tayangan lentera kehidupan Master Cheng Yen yang berjudul Jalan Penuh Berkah dan Kebijaksanaan. Intisari dari ceramah tersebut adalah orang yang melatih diri mengubah akumulasi kesadaran dari kehidupan ke kehidupan menjadi kebijaksanaan dan tidak terpengaruh hal-hal duniawi. Dengan niat mempraktikkan Jalan Bodhisatwa, kita dapat membawa keselarasan dan ketenteraman dunia. Kita perlu mengubah dunia yang penuh kekeruhan ini menjadi tanah suci.

Kegiatan dilanjutkan dengan materi yang disampaikan oleh salah satu relawan yang bernama Sukmawati. Ia membawakan materi yang bertemakan Empat Sup Tzu Chi. Pesan yang disampaikan dari materi tersebut adalah harus berpuas diri, bersyukur, berpengertian dan bertoleransi. "Tidak menyalahkan orang lain, ketika kita berhenti menyalahkan orang lain barulah kita bisa bersyukur. Kalau kita sudah bersyukur, harus punya pengertian terhadap orang lain. Ketika kita bisa berempati kepada orang lain, kita harus bisa berlapang dada. Pelatihan diri ini harus senantiasa dilakukan, karena jika kita berhenti, kita bisa kembali kepada sifat buruk lama kita. Kepada setiap orang, kita harus bisa bersatu hati, harmonis, saling mengasihi, dan bergotong royong," jelas Sukmawati.

Para relawan dengan langkah yang selaras dan khidmat saat melakukan pradaksina yang bertujuan untuk menenangkan batin dan pikiran mereka.

 Cui Lan (43), salah satu relawan yang baru bergabung dengan keluarga besar Tzu Chi Karimun merasa termotivasi dengan materi yang disampaikan

Cui Lan (43), salah satu relawan yang baru bergabung dengan keluarga besar Tzu Chi Karimun merasa termotivasi dengan materi yang disampaikan oleh relawan karena mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dengan segala hal. "Saya merasa materi hari ini bagus karena mengajarkan kita untuk bersyukur dengan segala hal dan selalu melatih diri dengan berbagai cobaan," tuturnya. Dengan adanya kegiatan ini semoga para relawan bertambah pelatihan diri sendiri. Seperti salah satu kata perenungan Master Cheng Yen yang berbunyi, "Pelatihan diri bukanlah sebuah perlombaan, melainkan sebuah proses untuk menempa kesabaran, keteguhan dan kelapangan hati pada diri sendiri."

Editor: Hadi Pranoto