Mendalami Misi Pendidikan Berpedoman pada Wejangan Dharma Master Cheng Yen
Jurnalis : Suwati (Tzu Chi Batam), Fotografer : Suwati (Tzu Chi Batam)Bedah Buku Pedoman Guru Humanis menjadi topik yang dibahas oleh para guru DaAi Mama. Guru harus menggunakan kebijaksaaan dan cinta kasih untuk terus mencari berbagai metode dalam mendidik murid-murid yang dilandasi oleh Guru Humanis.
Misi Pendidikan Tzu Chi menerapkan pendidikan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Anak didik diajarkan character building dan problem solving. Setelah menerima pendidikan moral dan nilai-nilai kemanusiaan yang baik, mereka dapat mengamalkan nilai-nilai budaya humanis secara nyata, yang penuh cinta kasih, serta dapat mengembangkan potensi kebajikan di tengah masyarakat.
Sejak masa pandemi melanda dunia, para relawan Misi Pendidikan Batam kesulitan untuk bertemu murid-murid kelas Budi Pekerti. Walaupun sulit keadan ini tidak membuat para relawan berpasrah diri saja, justru menjadi semangat untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin dengan mengadakan Bedah Buku “Pedoman Guru Humanis” setiap minggunya. Bedah buku ini berlangsung 1,5 jam dan pembawa materi dibawakan secara bergilir oleh relawan yang menggarap ladang berkah di Kelas Budi Pekerti.
Fang Fang Shi jie sebagai ketua Misi Pendidikan Tzu Chi Batam berharap DaAi Mama memiliki pedoman dan arah yang tepat untuk membimbing dan mendidik anak-anak.
Sadar bahwa harapan generasi mendatang ada pada para pendidik, sangat penting bagi guru dan DaAi Mama memiliki pedoman dan arah yang tepat untuk membimbing dan mendidik anak-anak. Dalam menjalankan tugas ini, guru harus menggunakan kebijaksaaan dan cinta kasih untuk terus mencari berbagai metode dalam mendidik murid-murid. Selain berpedoman pada buku “Pedoman Guru Humanis”, para relawan pun berbagi kesan batin masing-masing dalam menjalankan berkah mereka.
Selain berbagi pengalaman dan metode, bedah buku ini dapat melihat potensi-potensi para pendamping dalam membimbing anak-anak, berbicara di depan dan membawakan materi dengan sangat bersungguh hati.
Devi Susanti yang awalnya kurang percaya diri dalam membawakan materi ternyata cukup baik membawakan mater. Devi berterima kasih bisa mengambil kesempatan ini untuk ikut belajar.
Setiap relawan membawakan materi secara bergiliran sehingga perlu mencari materi pendukung, seperti photo dan video, lalu menyusunnya dalam powerpoint. Para peserta yang awal merasa gugup, namun karena desakan rasa tanggung jawab, mereka dapat menyampaikan materi yang menginspirasi relawan lainnya dengan baik. Mulai dari tanggal 02 Mei 2020 sampai dengan 21 November 2021, terdapat 31 relawan dipercayakan untuk membawakan materi.
“Awal diajak menjadi pembawa materi saya merasa kurang percaya diri karena saya berbicara belum tentu tepat dan pas tetapi saya berusaha untuk mencoba, sebenarnya saya gugup namun, saya percaya saya bisa. Saya juga berterima kasih bisa mengambil kesempatan ini untuk ikut belajar.” Ujar Devi Susanti yang mulai aktif tahun 2019 ini.
Para peserta DaAi Mama berkesempatan untuk berfoto Bersama dengan peserta yang lain dalam suasana online melalui Aplikasi.
Terlaksananya kegiatan bedah buku ini berkat usulan dari Megawati wakil ketua He Qi sehingga bedah buku ini bisa berjalan baik. Megawati mengucapkan, Gan En (terima kasih) kepada semua relawan DaAi Mama atas sumbangsih dan kesungguhan hatinya dalam mewujudkan bedah buku online selama 1,5 tahun ini.
“Saya melihat ini sebagai sebuah Persamuhan Agung yang hanya dapat terlaksana berkat jalinan jodoh kita semua. Semoga para relawan Tzu Chi semakin mendalami semangat dan filosofi Misi Pendidikan Tzu Chi serta mewujudkan semangat guru Humanis dalam kelas Budi Pekerti kita kedepannya, segala pemahaman baru dapat bermakna nyata jika dapat dipraktekkan” pesan Megawati.
Para Relawan yang mengikuti kegiatan bedah buku mengangkat tema Pendidikan yang bersumber dari buku yang berjudul “Pedoman Guru Humanis” yang berisi kumpulan wejangan-wejangan Dharma Master Cheng Yen.
Seperti kata perenungan Master Cheng Yen “Pendidikan anak adalah mengajarkan tata krama, mengasuh budi pekerti, menunjukkan jalan dan memandu ke arah yang benar.” Inilah yang menjadi semangat relawan tim Pendidikan untuk selalu membimbing dan mendampingi anak-anak dengan kesungguhan hati.
Editor: Anand Yahya
Artikel Terkait
Bedah Buku: Memahami Mazhab Tzu Chi
06 Juli 2015Saat seseorang melakukan sesuatu yang tidak disukai oleh orang lain, melakukan
hal ini adalah salah satu pelatihan diri,” ujar Like.
Ketulusan dan Cinta Kasih
25 Juni 2014 Kamp tersebut berlangsung dari tanggal 8-12 Juni 2014 di Jing Si Tang Banqiao - Taipei, Taiwan. Haryo Shixiong berangkat bersama 87 relawan Tzu Chi Indonesia lainnya, dan saat tiba di Banqiao bergabung dengan relawan dari 20 negara.Mempelajari Nilai Kehidupan dari Sebuah Batu
18 Januari 2024Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat (Xie Li Bogor) mengadakan kegiatan bedah buku dengan tema Nilai Sebuah Batu yang diambil dari tayangan Master Cheng Yen Bercerita.