Lina menjelaskan tentang Semangat Kemandirian Keluarga Jing Si pada Pelatihan Relawan kedua yang bertema Bersungguh Hati Menapaki Jalan Tzu Chi di Tzu Chi Pekanbaru.
Rabu, 17 Agustus 2022, bertepatan dengan Perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77, relawan Tzu Chi Pekanbaru mengisi hari dengan mendalami semangat Tzu Chi melalui Pelatihan Relawan. Pelatihan dengan tema Bersungguh Hati Menapaki Jalan Tzu Chi ini dihadiri sebanyak 59 orang relawan dan 25 orang panitia.
Mazhab Tzu Chi tidak terlepas dari Semangat Jing Si, dimana Master Cheng Yen dan para bhiksuni di Griya Jing Si menjadi sandaran yang kokoh bagi Tzu Chi. Lina, relawan komite yang pernah menjadi relawan di Griya Jing Si menjelaskan, semangat kemandirian dan pengorbanan dari para bhiksuni di Griya Jing Si merupakan sebuah keteladanan bagi relawan Tzu Chi di seluruh dunia.
Tim shou yu (isyarat tangan) mengajak peserta untuk bergembira bersama dalam peragaan isyarat tangan.
Selain Lina, ada pula Restuti yang berbagi cara menjalin jodoh melalui galang hati galang dana yang juga merupakan upaya agar jejak cinta kasih Tzu Chi tidak terputus. “Ketika awal-awal ingin menggalang dana, kita semua pasti merasa sedikit malu. Mungkin kita bisa saja malu karena tidak tahu harus mengatakan apa, tetapi, jika kita terus berusaha untuk mencobanya, lama-kelamaan kita semua pasti bisa menggalang dana dan menceritakan tentang Tzu Chi kepada keluarga, saudara, dan teman-teman kita, papar Restuti. “Dengan semangat seperti ini, jejak cinta kasih Tzu Chi pasti bisa tersebar dan akan ada semakin banyak orang yang mengenal Tzu Chi,” lanjutnya.
Pada pelatihan kali ini, tim isyarat tangan Tzu Chi Pekanbaru juga turut memeragakan sebuah isyarat tangan yang berjudul Ren Shi Ni Zhen Hao yang apabila diartikan dalam bahasa Indonesia berarti Senang mengenal Anda. Dengan semangat, seluruh relawan turut memeragakan isyarat tangan tersebut dengan riang gembira. Acara kemudian dilanjutkan dengan penjelasan mengenai Struktur 4 in 1, yang dijelaskan oleh Mettayani.
Lian Sinaga mulai berubah menjadi lebih baik setelah mendapat pengaruh positif di Tzu Chi, ibunya pun turut berbahagia melihat anaknya dilantik menjadi relawan Tzu Chi.
“Dulu saya mungkin bisa terbilang sebagai anak yang nakal. Berbagai kenakalan pernah saya lakukan, misalnya seperti tidak pulang ke rumah dan membuat ibu saya cemas. Tetapi, dengan jalinan jodoh baik saya dengan Tzu Chi, saya menemukan tekad untuk berubah menjadi lebih baik lagi,” ujar Lian Sinaga, salah satu relawan yang dilantik menjadi relawan abu putih.
“Sebagai ibu, saya merasa sangat bangga dan lega melihat anak saya bisa dilantik. Saya merasa sangat bersyukur karena di sini, anak saya dibimbing dengan baik oleh para relawan dan bisa menjadi lebih baik,” kata ibu dari Lian Sinaga yang ikut hadir demi menyaksikan anaknya dilantik menjadi relawan Abu Putih.
Pada pelatihan relawan yang kedua ini, bertambah lagi barisan Bodhisatwa di Tzu Chi Pekanbaru.
Pada pelatihan relawan yang kedua ini, sebanyak dua relawan dilantik menjadi relawan abu putih logo, 10 relawan dilantik menjadi relawan abu putih, dan satu relawan dilantik menjadi relawan Tzu Ching sehingga telah menambah barisan relawan Tzu Chi Pekanbaru.
“Selama kita berjalan di Jalan Bodhisatwa, kita mungkin akan menemui berbagai rintangan. Tetapi, kita tidak boleh pesimis dan berhenti melangkah. Selama ada niat baik, maka kita harus tetap menjalankannya, sesuai dengan kata-kata Master Cheng Yen, ‘Hal yang benar, jalankan saja’,” kata Mulyady Salim, salah satu relawan yang dilantik menjadi relawan abu putih berlogo.
Editor: Metta Wulandari