Menebar Bibit Cinta Kasih
Jurnalis : Veronika Usha, Fotografer : Veronika UshaSekitar 50 karyawan PT Glostar Indonesia mengikuti kegiatan sosialisasi Tzu Chi, yang diisi dengan sharing mengenai kegiatan yang telah dilakukan oleh Tzu Chi Indonesia. |
| |
Bagi David, Tzu Chi memang bukan sebuah yayasan kemanusiaan yang baru saja dikenalnya. Sejak tahun 2003, David sudah resmi menjadi anggota komite Tzu Chi. “Sebenarnya saya sudah bergabung dengan Tzu Chi sejak tahun 1999. Di Vietnam, kami sudah sering melakukan kegiatan sosialisasi seperti ini kepada para karyawan,” tutur David. Ia menambahkan, karena kantor pemasaran PT Glostar di Indonesia sudah mulai berjalan dan memiliki jumlah karyawan yang cukup banyak, maka David merasa sudah waktunya memperkenalkan cinta kasih Tzu Chi kepada para karyawan di Indonesia. Gayung pun bersambut, setelah lebih kurang menempuh perjalanan selama tiga jam dari Jakarta, Jumat 30 Oktober 2009, 14 relawan Tzu Chi Jakarta dan 10 relawan Tzu Chi dari Sukabumi, tiba di kantor PT Glostar Indonesia, untuk melakukan sosialisasi kegiatan Tzu Chi. Sharing dibuka oleh Liu Su Mei. Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia ini menjelaskan kegiatan yang dilakukan oleh Tzu Chi Indonesia dalam menyikapi bencana alam gempa yang terjadi di Sumatera Barat. Selain bantuan kesehatan dan paket sembako, para relawan Tzu Chi juga memberikan perhatian dan pendampingan kepada para korban gempa.
Ket: - Liu Su Mei, selaku ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia sharing mengenai kegiatan yang telah dilakukan oleh Tzu Chi Indonesia pada bencana alam gempa yang terjadi di Padang, beberapa pekan lalu. (kiri) Tidak hanya itu, budaya humanis yang menjadi ciri khas Tzu Chi juga dipaparkan dengan jelas oleh Chia Wen Yu, salah satu relawan Tzu Chi. “Dalam memberikan bantuan, insan Tzu Chi menyerahkannya dengan penuh cinta kasih. Sentuhan lembut, pelukan hangat, dan tutur kata yang lembut menjadi ciri khas para relawan Tzu Chi. Sikap inilah yang menyentuh hati para korban penerima bantuan. Mereka merasa para relawan Tzu Chi adalah keluarga baru untuk mereka,” jelas Wen Yu. Ditanya apakah di Vietnam David juga sudah mulai menerapkan visi misi Tzu Chi di kantornya, ia menjawab, “Di Vietnam, para karyawan juga sudah menerapkan amal dan sikap ren wen. Oleh sebab itu kami berharap, para karyawan di Indonsia juga bisa menjalankan hal serupa agar bumi ini bebas dari bencana.” Namun David menyadari bahwa hal ini tidak bisa dipaksakan. “Kita harus harus pelan-pelan memperkenalkan Tzu Chi kepada para karyawan agar mereka mengerti tentang Tzu Chi dari dasar hati mereka,” tegasnya.
Ket: - Setelah menerapkan visi misi Tzu Chi di Vietnam, David Li kini mulai mengenalkan cinta kasih Tzu Chi kepada para karyawan PT Glostar di Indonesia. (kiri) Sepanjang sosialisasi berlangsung, salah satu peserta terlihat sangat terharu setelah mendengarkan sharing dari para relawan. “Saya belum pernah mengenal Tzu Chi, tapi setelah acara ini saya ingin sekali bergabung dengan Tzu Chi,” ucap Coco Ho, peserta tersebut. Coco mengaku sangat terharu ketika mendengar kisah seorang anak kecil di atas sungai yang tidak punya rumah untuk tinggal, dan tentang seorang kakek tua yang bercerita bahwa sudah lama tidak pernah digandeng tangannya oleh anaknya, namun merasakan kehangatan tersebut dari para relawan Tzu Chi. “Saya ingin bergabung karena saya melihat di Tzu Chi bahwa kasih sayang itu tidak terbatas dan tidak memandang siapapun,” tegasnya sambil tersenyum mantap. Di akhir sosialisasi, tidak lupa para relawan membagikan suvenir celengan bambu kepada karyawan. Semoga saja kegiatan yang rencananya akan rutin dilakukan ini dapat menumbuhkan bibit cinta kasih di hati hati para karyawan untuk mulai peduli terhadap penderitaan orang lain. | ||
Artikel Terkait
Waisak Tzu Chi 2018: Merayakan Waisak Dalam Kesederhanaan
14 Mei 2018Baktiku Untuk Ibu
06 Januari 2016Sebagai bentuk penghormatan kepada kasih seorang ibu, Yayasan Buddha Tzu Chi Sinar Mas Xie Li Lampung mengadakan acara Peringatan Hari Ibu pada 9 Desember 2015 di Balai Karyawan Sungai Buaya Estate. Kegiatan ini dihadiri oleh tujuh penerima bantuan beasiswa dari Tzu Chi Sinar Mas dengan ditemani ibunya.