Para relawan di He Qi Tangerang menjalankan misi Pelestarian Lingkungan di Living Plaza.
Di Minggu pagi yang cerah, 16 Oktober 2022, sebanyak 33 relawan Tzu Chi di He Qi Tangerang bersukacita mengadakan pemilahan sampah dalam Misi Pelestarian Lingkungan. Acara ini bertempat di Living Plaza Karawaci, Kota Tangerang yang berlangsung mulai pukul 08.00-11.00 WIB.
Program pelestarian lingkungan Tzu Chi ini mulai terbentuk 1 Januari 2004 dan disambut baik oleh seluruh insan Tzu Chi. Di Tangerang beberapa tempat menjadi titik baru program pelestarian lingkungan ini, salah satunya di Living Plaza Palem Semi. Para relawan Tzu Chi bersemangat membawa sampah plastik dan kertas dari rumah untuk dikumpulkan dan dipilah bersama. Beberapa Relawan juga datang bersama keluarga dan tetangga mereka dengan tujuan yang mulia, memperkenalkan cinta kasih Tzu Chi dalam program pelestarian lingkungan.
Salah satu relawan yang baru pertama kali datang adalah Herman, ia datang bersama adiknya Husen yang merupakan relawan Tzu Chi. Pada kesempatan ini Herman terharu melihat kebersamaan dan keramahan para relawan Tzu Chi di kegiatan pelestarian lingkungan ini. Andil sang adik yang merupakan relawan Tzu Chi Husen dan seorang relawan Tzu Chi lain yang Hansen dalam memperkenalkan Tzu Chi memberikan kesan mendalam pada dirinya.
“Saya merasakan dampak yang sangat besar di diri saya saat ini. Suasana ini mendorong saya makin giat berkegiatan sosial. Semoga jodoh baik bisa segera bersama kembali berkegiatan dengan Tzu Chi,” pungkasnya.
Herman sedang memilah sampah plastik.
Hal senada diamini oleh sang adik Husen yang lebih dahulu menjadi relawan Tzu Chi. Husen yang merupakan seorang wiraswasta ini mengenal Tzu Chi Ketika melihat pertunjukan teater di Tzu Chi Center PIK. Dari sanalah mulai ada keinginan bergabung dengan barisan relawan Tzu Chi. Pun ketika di rumah melihat saluran DAAI TV yang konsisten memberitakan hal-hal humanis makin mendorong dirinya menjalin jodoh dengan Tzu Chi.
“Hati saya bergetar melihat pementasan teater di Tzu Chi Center PIK dan bagaimana sepak terjang Tzu Chi di Indonesia membuat saya membulatkan tekad masuk dalam barisan ini,” ujarnya.
Dalam Kesempatan berharga di hari Minggu itu, relawan Tzu chi mendapat tamu kehormatan berjumlah 31 relawan dari berbagai kota di Indonesia yang sedang mengadakan Pelatihan di Tzu Chi Center PIK. Mereka mendapat sambutan yang hangat dari para relawan pelestarian lingkungan dan diberikan beberapa informasi mengenai cara memilah sampah.
Salah satu relawan bernama Iin berasal dari Bandung. Iin sangat kagum melihat kebersamaan dan kehangatan para relawan yang menyambutnya, “Hari ini akan saya ingat terus, hari di mana saya merasakan kebahagiaan dan hormat saya pada relawan Tzu Chi Tangerang yang sedang melakukan misi pelestarian lingkungan. Hal ini akan saya beritakan pada teman-teman saya di Bandung,” katanya.
Edy Sheen salah satu koordinator yang mendampingi para relawan dari beberapa kota di Indonesia ini menjelaskan tujuan kunjungan ke Living Plaza ini, “Para relawan ini berasal dari banyak kota besar di Indonesia di antaranya Makassar, Lampung, Bandung, dan lain sebagainya. Tujuannya adalah agar mereka lebih mendalami makna Pelestarian Lingkungan ini agar selepas pelatihan ini dapat mempraktikkannya di tempat masing-masing,” terangnya.
Sukacita para relawan saat menjalankan Misi Pelestarian Lingkungan.
Tanpa kita sadari keadaan bumi semakin lama semakin memprihatinkan. Tugas kita bersama dalam menjaga bumi ini sehingga kita harus semakin giat dalam 5 R yaitu Reduce (pengurangan), Reuse (penggunaan kembali), Recycle (mendaur ulang), Replace (penggantian), dan Replant (penanaman kembali) untuk mengurangi timbunan sampah untuk memberi kehidupan yang baik bagi anak cucu kita.
Pelestarian lingkungan ini juga membuat benih cinta kasih kita semakin mendalam dalam merawat bumi dan seisinya. Seperti Kata Perenungan Master Cheng Yen, “ Tolong gunakan tangan yang Anda gunakan untuk bertepuk tangan untuk saya dengan mengambil sampah, menyapu jalan-jalan, dan mendaur ulang, sehingga kami dapat mengubah barang-barang daur ulang itu menjadi emas. Dengan mengubah sampah menjadi emas, kita dapat mengubah emas menjadi hati yang penuh kasih.”
Editor: Khusnul Khotimah