Menebar Cinta Kasih Universal
Jurnalis : Yogie Prasetyo (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun ) , Fotografer : Mie Li, Pungki Arisandi, Yogie Prasetyo (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun )
Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi kembali dilakukan oleh relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun pada tanggal 5 April 2014 di SD Bina Bangsa.
Yayasan Buddha Tzu Chi kembali menunjukkan kepedulian
antar sesama melalui sosialisasi
SMAT. Kegiatan ini dilaksanakan
di berbagai
tempat, tak terkecuali di Tanjung Balai
Karimun. Pada
hari Sabtu ,05 April 2014,
SMAT kembali dilaksanakan. Kali ini SD Bina
Bangsa Meral menjadi salah satu tempat sosialisasi semangat celengan bambu. Pagi itu,
tetesan air hujan mengiringi relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun untuk
mengawali hari berbuat kebajikan. Walaupun hujan turun namun semangat untuk menebar
benih cinta kasih tak pernah padam, justru semakin membara. Tepat pukul 08.00 WIB kegiatan SMAT dimulai.
Seperti kegiatan SMAT sebelumnya, salah
satu relawan Tzu Chi, Jurman Shixiong memberikan penjelasan tantang SMAT.
Walaupun peserta SMAT masih duduk di bangku SD namun perhatian dan keseriusan
tampak pada siswa-siswi SD Bina Bangsa. Benar saja ketika Jurman Shixiong memberikan pertanyaan kepada
para siswa, “siapa
yang ingin turut bersumbangsih dengan celengan cinta kasih ini?”. Semua siswa
dengan serempak mengangkat tangan mereka dan berkata, “saya….saya…saya”. Coba kita bercermin
dari siswa SD, dengan kepolosan hatinya mereka sudah mampu berpikir dan menunjukan jiwa sosialnya
dengan turut bersumbangsih melalui celengan cinta kasih ini. Merupakan sebuah
awal di mana
benih-benih cinta kasih mulai tertanam di setiap calon-calon Bodhisatwa cilik. Bukan
hanya para siswa-siswi SD Bina Bangsa, namun para guru dan staf karyawan juga turut
bersumbangsih
dengan celengan cinta kasih. Sebanyak 125 celengan cinta kasih terbagi
dalam sosialisasi
di SD Bina Bangsa. Jumlah yang tidak sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa
antusiasme para siswa dan guru untuk saling berbagi pada sesama sangat tinggi.
Murid-murid pun terlihat antusias untuk menerima celengan bambu Tzu Chi.
Relawan Tzu Chi juga bersama-sama memeragakan bahasa isyarat tangan "Senang Mengenal Anda".
Menanam Benih Kebajikan
Tidak berhenti sampai di sini saja, Yayasan
Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Kaimun masih tetap bersemangat untuk merangkul
lebih banyak lagi calon Bodhisatwa baru. Malam harinya kegiatan SMAT
dilanjutkan di sebuah Cetiya Vidya Sagara Meral. Pada pukul 19.00 WIB satu per satu tamu
undangan mulai berdatangan dan perlahan memenuhi kursi kosong yang telah
disediakan oleh relawan Tzu Chi sebelumnya. Rasa lelah, cemas, hilang seketika ketika
melihat antusiasme tamu undangan dalam menghadiri kegiatan malam itu.
Malam harinya, relawan memanfaatkan waktu untuk menyosialisasikan SMAT di Cetiya Vidya Sagara. sebanyak 68 celengan bambu dibagikan.
Selain itu, juga ada sosialisasi tentang pelestarian lingkungan Tzu Chi bagaimana pentingnya daur ulang sampah.
Selang beberapa saat sosialisasi di
mulai, Jurman Shixiong memberikan
penjelasan dan pemahaman kepada para tamu dengan semangat dengan menggunkan bahasa
mandarin. Tampak para tamu undangan sangat mendukung kegiatan ini dan ingin
turut bersumbangsih melalui celengan cinta kasih. Sebanyak 68 celengan cinta
kasih terbagi pada malam itu. Rasa kekeluargaan terasa sangat hangat ketika disela-sela
kegiatan SMAT diselingi isyarat tangan, salah satunya “Senang Mengenal Anda” yang
diperagakan oleh relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Dengan hati gembira
para relawan mengajak para tamu memperagakan isyarat tangan bersama. Salah satu
tamu undangan, Nunung
mengatakan ”saya
merasa senang dan sangat mendukung kegiatan Tzu Chi ini, dengan celengan cinta
kasih ini kita dapat membantu orang yang membutuhkan secara universal. Dalam
kehidupan ini kita tidak selalu berada di atas ada kalanya kita di bawah dan
membutuhkan bantuan orang lain” lanjutnya.
Selain sosialisasi semangat celengan bambu juga sosialisasi pelestarian lingkungan dengan memperkenalkan sampah daur ulang dan manfaat dari daur ulang. Para tamu merasa kagum ketika relawan Tzu Chi memperlihatkan produk hasil dari daur ulang. Seperti dalam Kata Perenungan Master Cheng Yen, ”Kita sendiri harus bersumbangsih terlebih dahulu, baru dapat menggerakan orang lain untuk berperan serta”. Diakhir kegiatan para tamu undangan di ajak untuk mengangkat celengan bersama sebagai tanda mereka telah turut bersumbangsih dalam misi amal Tzu Chi.