Menebar Kasih untuk Generasi Penerus Bangsa
Jurnalis : Magdalena (He Qi Barat 1), Fotografer : Inka Maya (He Qi Barat 1)Para relawan beserta orang tua dan anak–anak memperagakan isyarat tangan Satu Keluarga di sela kunjungan para relawan ke Paud Little Hoopoe di daerah Tangerang City, Tangerang.
Udara yang cukup panas siang itu, Minggu, 16 September 2018, tak mengurungkan kaki-kaki mungil anak-anak PAUD Little Hoopoe untuk mendatangi lokasi kunjungan kasih di sebuah tempat yang terletak di belakang Tangerang City Mall. Tempat itu bernama Yayasan Semanggi, Rumah Singgah dan Belajar. Satu persatu mereka menempati area yang sudah disediakan. Tak lama kemudian tim relawan Tzu Chi yang terdiri dari 13 orang itu memulai acara.
"Selamat pagi adik-adik semua. Senang ya bisa kumpul di sini," tutur Joliana, relawan yang didaulat menjadi pembawa acara atau MC saat itu.
Dengan penuh antusias mereka memperhatikan Joliana yang kemudian meneruskan acara dengan bercerita tentang hewan-hewan yang bersahabat dan mau menolong satu sama lain. Cerita diakhiri dengan pertanyaan untuk anak-anak dan bagi yang bisa menjawab karena menyimak cerita tersebut, beberapa bingkisan kecil telah disiapkan untuk hadiah mereka.
Anak–anak Paud Little Hoopoe memperagakan isyarat tangan Satu Keluarga.
Sayangnya, cuaca mulai tidak bersahabat menjelang siang. Namun itu juga tak membuat para relawan patah semangat, mereka dengan penuh sukacita memperagakan gerakan isyarat tangan Satu Keluarga di hadapan sekitar 40 anak Paud yang hadir pada hari itu. Anak–anak pun kemudian diminta memperagakan kembali isyarat tangan tersebut. Dengan penuh semangat beberapa anak maju ke depan dan memperagakannya.
"Saya senang dengan kedatangan tim
relawan Tzu Chi di sini, membuat anak-anak lebih berani dan bersemangat,"
ucap Mariam, Kepala Sekolah Paud Little Hoopoe yang saat ikut mendampingi anak
didiknya.
Ibu Mariam, Kepala Sekolah Paud Little Hoopoe yang mengratiskan Paud tersebut kepada anak–anak didiknya.
Sebagai informasi, Paud yang dipimpin oleh Ibu Mariam ini tidak memungut biaya apapun kepada anak didiknya alias gratis. Untuk membayar para guru dan operasional sehari-hari di Paud, para pengurus membuka kantin makanan sebagai sumber pendapatan mereka.
Wajah mungil anak-anak Paud bertambah ceria ketika diadakan perlombaan yang memerlukan kerjasama yang baik di antara mereka. Teriakan–teriakan kegembiraan meluncur dari bibir anak-anak itu ketika grup mereka berhasil menyelesaikan permainan. Tidak ketinggalan, ibu–ibunya yg ikut menyertai anak-anak mungil itu turut berpartisipasi dalam perlombaan juga.
"Senang banget saya bisa ikut lomba sama anak saya," kata Sari (27) salah satu orang tua murid sambil menyeka keringat yg mengucur di dahinya karena udara cukup panas. Meski begitu raut keceriaan tetap terpancar di wajahnya beserta anak–anak semua.
Perlombaan anak–anak yang memerlukan kerja sama yang baik di antara mereka membuat suasana riang gembira.
Di akhir acara, para relawan membagikan peralatan sekolah kepada anak–anak.
Acara diakhiri dengan pembagian alat tulis untuk mereka. Para relawan berharap semoga di masa depan anak-anak ini bisa menjadi penerus bangsa yang mempunyai rasa kepedulian terhadap sesama manusia, lingkungan, dan bangsa.
Editor: Khusnul Khotimah
Artikel Terkait
Mengasah Hati dengan Kunjungan Kasih kepada Pasien Kasus
18 September 2018Kunjungan kasih relawan Tzu Chi di komunitas He Qi Barat 1 ke beberapa penerima bantuan Tzu Chi ini memberikan kesan yang dalam, baik bagi keluarga penerima bantuan maupun bagi relawan sendiri. Para relawan dibagi menjadi 5 kelompok. Salah satu kelompoknya pergi mengunjungi dua pasien malnutrisi, yang pertama bayi 2 tahun bernama Grace Imanuel dan bayi 5 bulan bernama Nurbagas.