Menebarkan Benih Welas Asih Sejak Dini
Jurnalis : Rosy Velly Salim (He Qi Pusat), Fotografer : Rosy Velly Salim (He Qi Pusat)
|
|
||
Pukul 10.30 WIB , para relawan telah datang di lobi Sekolah Dasar Dharma Budhi Bhakti dengan membawa beberapa barang seperti celengan, buletin Tzu Chi dan peralatan untuk presentasi. Tercatat 9 orang relawan hadir pada saat itu, Kim In, Noni, Sai gek, Lani, Inge, Rosy Velly Salim, Johnny, Eric, Hamaidi. Suara riang gembira anak-anak memenuhi lobi tersebut, dan beberapa anak Sekolah Dasar Dharma Budhi Bhakti menyambut kedatangan para relawan dengan memberikan senyuman hangat dan wajah polos mereka yang gembira. Bunyi bel sekolah yang menandakan kelas pengajaran dimulai, juga menandakan dimulainya para relawan Tzu Chi untuk masuk dan memperkenalkan diri. Sebanyak 12 kelas (1- 6) yang akan dibagikan celengan cinta kasih Tzu Chi di Sekolah Dasar Dharma Budhi Bhakti.
Keterangan :
Pada saat memasuki Kelas 5A, para relawan kembali disambut dengan salam dari para murid. “Namo Sanghyang Adi Buddhaya, Namo Buddhaya, Shigu dan Shibo (paman dan bibi),”sambut para murid dengan tangan sambil beranjali. Setelah itu mereka dengan sangat rapi, kembali duduk selayaknya ingin serius mendengar. Merupakan suatu motivasi besar bagi para relawan atas sambutan hangat para murid. Pengenalan tentang Yayasan Buddha Tzu Chi dan mengenai manfaat celengan cinta kasih dibawakan oleh Noni.”Mengajak adik-adik terkasih untuk dapat memberikan cinta kasih dengan menabung ke dalam celengan Tzu Chi dapat menolong banyak orang yang membutuhkan dan menjadi relawan cilik informasi,“ Ujar Noni. Dilanjutkan dengan pembagian celengan cinta kasih Tzu Chi kepada para murid sekolah dasar Dharma Budhi Bhakti dengan bimbingan dari beberapa relawan yang dengan lembut mengajarkan cara mengisi kartu dan kode celengan. “Saya mau menjadi relawan cilik informasi yang dapat menginformasikan jika ada orang susah ke Tzu Chi. Saya pernah ke Tzu Chi di Pantai Indah Kapuk, dan saya sangat senang dengan mendapatkan celengan ini kembali sehingga dapat menolong orang yang butuh lagi. Gan en,” Ujar Marsen, salah satu murid kelas 5A. Membuat rasa haru setelah mendengarnya ikut mengucapkan kata “Gan En” “Bersyukur, Berterimakasih”. Benih welas Asih telah tumbuh di hati Marsen meskipun masih di usia 11 tahun. Senyum dan tawa polosnya memberikan secercah harapan terhadap pendidikan moral dan ladang berkah bathinnya seperti kata perenungan Master Cheng Yen “ Makna kebahagiaan bukan terletak pada keberadaan harta benda, melainkan pada keberadaan cinta kasih dalam hati.”. Diakhir kegiatan dilakukan foto bersama relawan dengan para murid. |
|||
Artikel Terkait
Doa dan Cinta di dalam Boneka
27 September 2017Mengasah Batin Untuk Melepaskan Kemelekatan
02 Maret 2020Minggu, 16 Februari 2020, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan pelatihan relawan. Sebanyak 49 orang yang berpartisipasi pada kegiatan ini.