Menebarkan Cinta Kasih untuk Seniman Bangunan

Jurnalis : Lo Wahyuni (He Qi Utara), Fotografer : Lo Wahyuni (He Qi Utara)
 
 

foto
Baksos kesehatan umum dan gigi bagi para seniman bangunan dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 2013 di Lantai Basement Gedung DAAI, Tzu Chi Center. Hendrajati Shijie (kiri) dengan ramah melayani pasien yang mengambil obat.

 “Saya senang Tzu Chi bisa perhatiin orang kecil macam kami juga pelayanannya bagus,” papar Budi (31 tahun), salah seorang pekerja bangunan Sekolah Menengah di Tzu Chi School dalam suatu wawancara singkat. Ia baru selesai menambalkan beberapa giginya di acara bakti sosial kesehatan umum dan gigi bagi para seniman bangunan. Acara tersebut diadakan pada hari Sabtu, 14 Desember 2013 di lantai basement gedung Da Ai, Tzu Chi Center Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Memang secara khusus relawan memanggil para pekerja bangunan sebagai para seniman bangunan.

 

Bagi Budi, seorang pekerja konstruksi besi di salah satu kontraktor proyek ini, bisa bekerja di Tzu Chi merupakan suatu kebanggaan, sebab keluarganya di Solo yang mayoritas memeluk agama Nasrani sangat mendukungnya. “Salut sama Tzu Chi bisa rangkul semua umat agama. Sekeluarga saya betul-betul kagum,” puji Budi yang kini menjadi mualaf sejak berumah tangga sembari menebarkan senyuman. “Pelayanannya juga bagus dan ramah,” tambah pria yang tinggal di mess proyek di Pantai Indah Kapuk ini. “Senang, di sini kita diperhatikan kesehatannya,” Budi menutup pembicaraan karena  harus kembali bekerja.

Perasaan gembira juga ditunjukkan oleh Hendrajati Shijie, relawan abu putih dari Hu Ai Pluit. Hendrajati Shijie merasa disiplin ilmunya saat dahulu bekerja sebagai asisten apoteker dapat dipraktikkan dalam bakti sosial ini. Saat selesai membagikan obat-obatan kepada para seniman bangunan, Hendrajati Shijie berkata, “Selain bisa menolong orang lain juga bisa belajar mengingat nama obat dan kegunaannya lagi.”

foto   foto

Keterangan :

  • Dokter Kimmy (kanan) dengan penuh perhatian mendengarkan keluhan pasien saat baksos. Keramahannya menyentuh hati para seniman bangunan yang diperiksa kesehatannya.
    (kiri).
  • Budi (kanan) merasa senang dengan adanya baksos yang diperuntukkan bagi para seniman bangunan ini. Ia merasa salut karena Tzu Chi merangkul semua agama. (kanan).

Keakraban antara pasien dengan dokter juga terjalin dengan baik seperti yang dirasakan oleh Ana (21 tahun) bagian Quality Surveyor proyek yang sedang menderita gangguan lambung. “Wah, makannya sering telat ya?” tanya Dokter Kimmy dengan ramah kepada wanita yang masih kuliah di sebuah universitas negeri tersebut. Dengan penuh perhatian Dokter Kimmy mendengarkan curhatan wanita asal Jepara ini dan tidak lama menuliskan resep obat untuknya. Ana merasa senang terhadap keramahan pelayanan dokter pada baksos kali ini. “Dokternya baik dan perhatian sama pasien,” kata Ana yang duduk sambil menunggu obat. Kesibukannya bekerja mengukur volume stok barang, memverifikasi barang-barang proyek diakuinya membuat jadwal makannya tidak teratur dan kadang malas makan. “Mbak Ana, kesehatan adalah harta yang tidak terhingga maka kita harus dapat menjaganya baik-baik salah satunya dengan makan teratur,” saya jadi ikut mengingatkan dan dijawab dengan anggukan kepalanya. “Terima kasih ya, Bu,” katanya sembari menjabat erat tangan saya.

 “Memang, tujuan baksos ini agar dapat menyebarkan cinta kasih kepada para seniman bangunan sehingga mereka dapat bekerja lebih baik karena kesehatannya diperhatikan,” kata Ricky Budiman Shixiong sebagai PIC acara. Bakti sosial ini dihadiri oleh 55 relawan He Qi Utara dari 4 Hu Ai (Pantai Indah Kapuk, Pluit, Angke, dan Jelambar) dan berhasil melayani 103 para seniman bangunan termasuk satpam. Menurut Ricky Shixiong,  tahun depan kegiatan baksos semacam ini akan dibuatkan Standar Operasional Procedure (SOP) sehingga bisa terkoordinasi dengan lebih baik lagi.


Di akhir acara pada pukul 11.35 WIB, beberapa relawan dikoordinir oleh Livia Shijie memberikan pesan dan kesan untuk acara bakti sosial He Qi Utara ini. “Ini kali pertama acara baksos kesehatan He Qi Utara yang melibatkan semua Hu Ai dan dilakukan dengan kerjasama cukup baik dari semua relawan,” kata wakil ketua He Qi Utara ini. Beberapa PIC mengemukakan kesan dan pesannya. Seperti diungkapkan oleh salah seorang dokter, putra dari Lysan Shijie, “Obat-obatannya harus dilengkapi dengan lebih banyak lagi.” Memang acara baksos hari ini sudah selesai, namun misi menebarkan cinta kasih belum usai dan masih harus disebarkan kepada lebih banyak orang lagi di tempat lain sebab cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, namun akan tumbuh dan berkembang karena diteruskan kepada orang lain. 

  
 

Artikel Terkait

Satu Langkah Bersama Seniman Bangunan

Satu Langkah Bersama Seniman Bangunan

29 Juni 2010
Tiga puluh menit berlalu dengan materi yang menggugah rasa . Bersama para duifu yang senantiasa membimbing para seniman bangunan, para suster, bruder, dan dokter pun siap memberikan pelayanan cinta kasih dalam setiap tindakannya.
Menginspirasi dan Menyebarkan Welas Asih

Menginspirasi dan Menyebarkan Welas Asih

02 Agustus 2018
Relawan Zhen Shan Mei Tzu Chi Tanjung Balai Karimun terus merekam dan mencatat sejarah Tzu Chi Tanjung Balai Karimun dalam menjalankan misi-misinya. Sebagai tindak lanjut dari pelatihan relawan Zhen Shan Mei yang digelar dua minggu lalu (15/7), kini mereka pun praktik untuk melakukan peliputan penerima bantuan Tzu Chi (gan en hu).
Internasional: Trofi untuk Master Cheng Yen

Internasional: Trofi untuk Master Cheng Yen

24 Oktober 2011 Tanggal 9 Oktober 2011, Direktur dan Kepala Eksekutif Institut Franklin dan Eleanor Roosevelt, Andrew Rich dan anggota Direksi Institut Roosevelt, Anna E. Roosevelt mempersembahkan Trofi Penghargaan kepada Master Cheng Yen, pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi.
Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -