Menebarkan Kasih Kepada Opa Oma

Jurnalis : Subandi Chandra (He Qi Barat), Fotografer : Marvin Chandra, Subandi Chandra (He Qi Barat)

doc tzu chi

Minggu, 19 Februari 2017, 21 relawan Tzu Chi komunitas Kebon Jeruk untuk mengunjungi opa dan oma yang tinggal di Panti Sahabat Baru, Duri Kepa, Jakarta Barat.

Hujan di hari Minggu, 19 Februari 2017 sejak dini hari tidak menyurutkan langkah 21 relawan Tzu Chi komunitas Kebon Jeruk untuk mengunjungi opa dan oma yang tinggal di Panti Sahabat Baru, Duri Kepa, Jakarta Barat.

Relawan menjelaskan bahwa opa dan oma, penghuni panti kerap kali mengaku kesepian karena keluarga mereka jarang berkunjung. Maka dengan kunjungan rutin dari relawan Tzu Chi diharapkan dapat mengobati kerinduan kepada sanak dan keluarga dari opa dan oma.

Apa yang dilakukan relawan tersebut sejalan dengan apa yang dikatakan Master Cheng Yen, pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi bahwa, “Menjadi tua dan sendirian adalah bagian yang sangat menyiksa dalam perjalanan hidup kita. Oleh karena itu, kita seharusnya memberikan cinta kasih dan welas asih kepada orang-orang tua yang terabaikan.”

Olahraga dan Olah Memori

Tepat pukul 08:30, relawan telah berkumpul di ruang depan panti dan Ami Haryatmi, relawan Tzu Chi sekaligus penanggung jawab kegiatan memberikan pesan singkat kepada relawan mengenai agenda acara. Usai mohon izin kepada suster perawat, relawan segera meyambangi satu per satu opa dan oma sembari memberikan salam hangat. Opa dan oma tentunya sangat gembira dengan kunjungan ini sehingga senyum dan tawa Nampak menghiasi wajah keriput mereka.

Untuk menghangatkan badan para opa dan oma, Inggriani, relawan Tzu Chi lainnya kemudian mengajak opa dan oma melakukan senam ringan. Bagi opa dan oma yang kesulitan mengikuti, relawan yang mendampingi dengan sigap membantu olah tubuh ini. Kegiatan olahraga ringan sangat baik karena membantu kelancaran peredaran darah.

Relawan segera meyambangi satu per satu opa dan oma sembari memberikan salam hangat. Opa dan oma tentunya sangat gembira dengan kunjungan ini sehingga senyum dan tawa Nampak menghiasi wajah keriput mereka.

Di penghujung acara, relawan mengajak opa dan oma yang mau menyisihkan sedikit uang untuk dimasukkan ke dalam celengan bambu. Opa dan oma menyambut gembira dan rela menyumbangkan uang mereka untuk berdana.

Usai melakukan olah tubuh, opa dan oma diajak melakukan olah memori. Relawan meminta mereka untuk mengingat hal-hal tertentu, misalnya Oma dr. Elizabeth Kho diminta untuk menyebutkan nama waktu dalam bahasa Belanda dan Jerman. Sedangkan Oma Anawaty yang fasih bahasa Mandarin diminta menanyikan sebuah lagu bahasa Mandarin. Meili Kosasih juga mengajarkan nama waktu dalam bahasa Mandarin kemudian meminta opa dan oma mengulang apa yang sudah diajarkan. Oma Lani dapat menceriterakan cara memasak makanan Pindang, yaitu masakan Chinese-Betawi yang popular saat menyambut tahun baru Imlek. Opa Liang yang sejak usia 16 tahun menjadi penjahit dapat mengingat dengan baik cara membuat pakaian.

Kesan Pertama

Kegiatan bertambah seru saat Anisa yang baru pertama kali mengikuti kegiatan Tzu Chi diminta untuk memimpin kuis kecil tentang hal-hal yang seharinya ditemui oma seperti, menyebutkan apa nama lain dari kata pemerah bibir dan anting-anting. Kegiatan olah memori juga merupakan hal yang baik agar otak dapat terus berfungsi baik dan tidak cepat lupa.

Anisa yang datang bersama kakaknya, Anita, keduanya tampak sangat menikmati kegiatan ini. Bahkan akan mengikuti lagi pada kesempatan yang akan datang dan akan mempersiapkan permainan menarik untuk opa dan oma. Anita yang merupakan guru di Sekolah Tzu Chi Indonesia sangat berkesan dengan kunjungan kasih tersebut dan ia benar-benar memaknai kata perenungan Master bahwa ada dua hal yang tidak boleh ditunda yaitu: Berbakti kepada orang tua dan berbuat kebajikan.  

Di penghujung acara, Ami Haryatmi mengajak opa dan oma yang mau menyisihkan sedikit uang untuk dimasukkan ke dalam celengan bambu. Opa dan oma menyambut gembira dan rela menyumbangkan uang mereka untuk berdana. Terbukti bahwa berdana bukanlah semata-mata hak dari orang kaya tetapi setiap orang dapat menyisihkan sedikit dana melalui celengan bambu sebagaimana moto Dana kecil - Amal Besar.

Mereka kemudian melanjutkan kegiatan dengan memeragakan isyarat tangan lagu Satu Keluarga dan menyanyian lagu asal Sumatera Barat “Gelang Sipatu Gelang”. Para relawan pun berpamitan dengan opa dan oma dan berharap dapat berjumpa di kesempatan mendatang. Mereka juga mendoakan opa dan oma selalu dalam keadaan sehat.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Menebarkan Kasih Kepada Opa Oma

Menebarkan Kasih Kepada Opa Oma

22 Februari 2017
Hujan di hari Minggu, 19 Februari 2017 sejak dini hari tidak menyurutkan langkah 21 relawan Tzu Chi komunitas Kebon Jeruk untuk mengunjungi opa dan oma yang tinggal di Panti Sahabat Baru, Duri Kepa, Jakarta Barat. Kunjungan itu diharapkan dapat mengobati kerinduan opa dan oma kepada sanak dan keluarga.
Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -