Meneguhkan Hati Agar Niat Awal Tidak Tergoyahkan
Jurnalis : Henny (Tzu Chi Medan), Fotografer : Lily Hermanto, Ryanto Budiputra Dinarwaty (Tzu Chi Medan)Pembawa barisan
berjalan membimbing peserta pelatihan Relawan Abu Putih ke-2 (tahun 2017) memasuki ruang
pelatihan. Pelatihan ini diikuti oleh 112 peserta dan 72 relawan .
Minggu pagi (3/12/2017), gerimis dan
cuaca dingin tak menyurutkan semangat 72 relawan maupun 112 peserta pelatihan
Relawan Abu Putih ke-2 (tahun 2017) untuk hadir ke Kantor Tzu Chi Medan. Sebelum pukul 07.00
WIB tampak panitia mulai hadir untuk persiapan. Tak lama kemudian peserta pun
berdatangan.
Dimulai dari pendaftaran ulang,
peserta pelatihan berbaris rapi, hingga berjumlah
sembilan peserta mengikuti arahan Dui Fu (Mentor Grup). Setelah semua relawan berkumpul,
Pembawa Barisan membimbing 14 grup peserta pelatihan beserta Mentor Grup naik
ke Aula Yayasan Buddha Tzu Chi Medan yang berada di Lantai III untuk memulai pelatihan.
Di lantai III, Ketua Kelas (Xue Yuan Zhang) Erlina menyemangati peserta pelatihan dengan memberikan slogan
atau yel yel: “Tzu Chi Pu Sa Ren Jian Lu, Nei Xiu Cheng Zheng Xin Shi, Wai Xing
Ci Bei Xi She” yang artinya Jalan Bodhisatwa Tzu Chi, di dalam diri melatih
ketulusan hati, kebenaran, keyakinan dan kesungguhan hati, di luar mempraktikkan
cinta kasih, welas asih, suka cita, empati dan keseimbangan batin.
Diawali dengan penghormatan kepada pendiri Tzu Chi, Master Cheng Yen, kemudian menyanyikan Mars Tzu Chi dan membacakan 10 Sila Tzu Chi, Tony
Honkley membuka acara pelatihan Relawan Abu Putih ini dan memperkenalkan
peserta dari enam kota selain Medan, seperti Aceh, Lhokseumawe, Tanjung Pura,
P. Siantar, Tebing Tinggi, dan Lubuk Pakam. Tony menjelaskan, pelatihan kali ini memiliki
jalinan jodoh yang sangat langka dan istimewa dibanding pelatihan sebelumnya.
Ini karena kali ini Liu Su Mei, Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang merupakan bibit
pertama Tzu Chi di Indonesia hadir dalam pelatihan ini.
Sharing dari Ketua Misi Amal Tzu Chi Indonesia, Wie Sioeng tentang bagaimana cara menjaga sebersit niat awal.
Ketua Kelas Erlina
memberi semangat dan memberikan yel-yel kepada para peserta pelatihan.
Selain itu semua materi pelatihan dibawakan
oleh ketua tim dari beberapa Misi Tzu Chi dari Jakarta. Sebelum memasuki materi
pelatihan, para peserta diajak untuk memaknai Rasa Bersyukur, Menghormati dan
Mengasihi/Menyayangi melalui penampilan Isyarat Tangan Gan En, Zhun Zhong, Ai
sebagai pembuka acara pelatihan.
Memasuki materi pelatihan, sharing pertama disampaikan oleh Wie Sioeng, Ketua (He Xin) Misi Amal Tzu Chi Indonesia. Wie Sioeng mengimbau peserta agar sebagai relawan Tzu Chi mereka harus mampu menjaga sebersit niat. Selain itu cara mendapatkan pengalaman batin yang luar biasa adalah bukan seberapa banyak yang telah kita lakukan, tetapi tentang bagaimana cara memaknai prosesnya.
Materi lainnya dibawakan oleh Henry Tando, Ketua (He Xin) Zhen Shan Mei Indonesia bertema Ren Ren Zhen Shan Mei (Setiap Orang adalah Relawan Zhen Shan Mei). Zhen Shan Mei artinya Kebenaran, Kebajikan, dan Keindahan. Saat ini banyak orang menggunakan sosial media sebagai sarana menyebarkan berita, Henry mengajak peserta bersama-sama dengan semua relawan Tzu Chi mencatat dan menyebarkan kebaikan.
Sementara itu Menjernihkan Alam dan Kehidupan adalah materi berikutnya yang dibawakan oleh Ketua (He Xin) Misi Pelestarian Lingkungan, Johnny Chandrina. Johnny menceritakan asal mula pelestarian lingkungan, moto daur ulang dan Misi Pelestarian Lingkungan yang berbasis pendidikan dengan konsep 5R (Re-Think, Reduce, Repair, Re-Use, Recycle) dimulai dari diri sendiri. Re-Think (berpikir kembali) dalam membeli barang, kebutuhan atau hanya keinginan. Reduce (mengurangi) dampak buruk rumah kaca dengan melakukan lima kebajikan dalam satu hari di antaranya bervegetaris, hemat listrik/energi, hemat air, membawa peralatan makan dan minum sendiri dan mengurangi penggunaan transportasi mobil. Repair (memperbaiki) barang-barang yang rusak agar dapat dipergunakan kembali (Re-Use). Recycle (daur ulang) melakukan pemilahan barang daur ulang, baik di rumah maupun ke Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi. Selain membantu bumi, kita juga memperoleh manfaat dalam kegiatan daur ulang, seperti sifat rendah hati dan menjalin jodoh baik dengan orang lain.
Tepat
pukul 12.30 WIB para peserta turun untuk makan siang bersama. Namun sebelumnya,
terlebih dulu menyanyikan lagu Gong Yang
Ge (Lagu Persembahan). Usai makan siang, peserta kembali ke lt. III untuk
berdoa bersama dan menyanyikan lagu Yi
Nian Xin (Sebersit Niat). Kemudian, materi terakhir dibawakan oleh Like
Hermansyah, Ketua He Qi Pusat tentang Penerapan dan Semangat 4 in 1 Tzu Chi yaitu He Xin (Bersatu
Hati), He Qi (Beramah-tamah), Hu Ai (Saling Menyayangi), dan Xie Li (Bergotong
royong). Penampilan isyarat tangan berjudul Huan
Di Qiu Zui Mei De Xiao Rong (Kembalikan Bumi yang Tersenyum Bahagia) kembali
mengisi pelatihan ini.
Peserta Pelatihan
memasuki ruang pelatihan, menyanyikan Mars Tzu Chi dan membacakan 10 sila Tzu
Chi.
Pembagian suvenir
kepada peserta pelatihan Relawan Abu Putih ke-2 (tahun 2017) oleh Wakil Ketua Yayasan Tzu
Chi Medan Indrawani (ketiga dari kiri).
Pesan cinta kasih dari Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei kepada para peserta mengakhiri materi pelatihan. Ia menyampaikan rasa syukur dan bahagianya dapat bertemu dengan para relawan Tzu Chi Medan di pelatihan ini. “Gan En kepada Tim He Xin Jakarta yang turut serta dalam kegiatan kunjungan kasih ke-17 Kantor Cabang Tzu Chi di Indonesia. Harapan saya apa yang disampaikan pada pelatihan ini dapat bermanfaat bagi peserta pelatihan. Dan seluruh relawan yang hadir dapat saling memahami dan bekerja sama karena kita semua adalah murid Master Cheng Yen,” kata Liu Su Mei.
Liu Su Mei juga berpesan agar semua
relawan memiliki hati yang lapang dan niat yang tulus dalam berkegiatan karena
kita semua adalah Satu Keluarga. Tak lupa pula ia juga mengajak relawan yang
hadir untuk memberi persembahan kepada Master Cheng Yen berupa keharmonisan sebagai bukti
bahwa semua (relawan) bersatu hati.
“He Xin (bersatu hati) tidak dapat
terlihat kasat mata, namun He Qi (beramah tamah) dapat terlihat karena dengan
bersatu hati maka akan ada keharmonisan antar sesama,” tambahnya.
Para peserta juga diberi kesempatan sharing tentang apa saja yang mereka dapatkan dalam Pelatihan Relawan Abu Putih ke-2 (tahun 2017) ini. Di antaranya peserta dari Medan, Abbas yang senang di Misi Pelestarian Lingkungan dan Samsinar Sormin yang berbahagia di Misi Amal, serta Suroso peserta dari Aceh Tamiang yang bertekad menjadi murid Master Cheng Yen. Terakhir sharing Sumida dari Medan. “Saya mendapat semangat baru dari pelatihan hari ini, membuka pikiran yang selama ini terlena. Saya akan berusaha menciptakan berkah dan memupuk kebijaksanaan dengan tekun dan giat mengikuti Xun Fa Xiang, juga Bedah Buku," kata Sumida.
Sementara Andana mengaku mengalami banyak perubahan setelah lima tahun menjadi muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching) sejak tahun 2012. Kali ini ia berkesempatan mengikuti pelatihan menjadi Relawan Abu Putih karena sudah menyelesaikan kuliahnya. “Dulu saya berbicara dengan nada yang keras, terutama kepada orang tua, namun sekarang saya sudah berubah walau terkadang masih bisa mengulanginya. Ssaya bertekad untuk mengubah diri menjadi lebih baik lagi,” papar Andana.
Indrawani selaku Wakil He Qi Medan juga menyampaikan pesan cinta kasih kepada peserta pelatihan. “Kali ini sangat penuh berkah dapat mendengarkan sharing dari Tim He Xin Jakarta dan juga dapat bertemu langsung dengan Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Liu Su Mei yang telah bersumbangsih selama 25 tahun. Beliau berpesan agar kita selalu menjaga semangat relawan dan terus belajar mengenal sejarah, visi dan misi Tzu Chi. Bukan hanya dari pelatihan saja, namun juga dapat dipelajari dari buku-buku yang ditulis oleh Master Cheng Yen,” ucapnya.
Editor: Khusnul Khotimah
Artikel Terkait
Pelatihan Relawan Abu Putih : Tur Aula Jing Si, Dhamma Tanpa Suara
07 September 2015 Aula Jing Si sebagai rumah insan Tzu Chi dan merupakan tempat pembabaran dharma tanpa suara, merupakan tonggak penting dalam sejarah perjalanan Tzu Chi. Oleh karena itu pada hari Minggu, 30 Agustus 2015, Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara kembali menjadi saksi perjalanan para Boddhisatwa melalui pelatihan relawan abu putih keempat untuk tahun 2015, yang diselenggarakan oleh He Qi (Komunitas Jakarta) Pusat.Semangat dalam Pelatihan Relawan Abu Putih II
11 Juli 202465 relawan Tzu Chi Jambi mengikuti pelatihan relawan Abu Putih 2 untuk menyatukan visi dan misi dalam menjalankan kegiatan Tzu Chi. Pada pelatihan ini relawan diperkenalkan budaya berpakaian, cara makan, mencatat dan mendokumentasikan kegiatan Tzu Chi.
Dharma Dalam Tindakan Nyata
16 September 2016Pelatihan ke-4 Relawan Abu Putih kembali digelar pada 11 September 2016 di kantor Tzu Chi He Qi Pusat yang diikuti sebanyak 33 relawan berseragam dan 58 relawan Tzu Chi setempat. Dalam pelatihan ini, relawan diajak lebih mendalami Misi Amal Tzu Chi.