Menelusuri Jalan Kewelasasihan dengan Penuh Tekad

Jurnalis : Sphatika Winursita, Kelvin Pratama (He Qi Utara 2), Fotografer : Indra Gunawan, Aris Widjaja, Vincent Salimputra (He Qi Utara 2)

Sebanyak 65 relawan abu putih dengan sepenuh hati mengikuti pelatihan relawan yang diselenggarakan oleh komunitas He Qi Utara 2.

Pelatihan Relawan Abu Putih ke-3 yang diadakan komunitas He Qi Utara 2 pada 23 Juli 2023 berlangsung dengan khidmat. Acara yang berlangsung di Ruang Fu Hui Ting, Aula Jing Si ini dihadiri 47 relawan komite dan calon komite, serta sekitar 65 relawan Abu Putih yang hadir sebagai pesertanya. Tema yang diusung kali ini, yaitu “Keyakinan, Tekad, dan Lakukan.”

Tentu semua relawan Tzu Chi berharap bisa mempraktikkan kebajikan dengan berbagai kegiatan humanisnya, tapi ternyata Tzu Chi juga menjadi tempat pelatihan ke dalam, alias untuk diri sendiri. Dari nama “Tzu Chi” yang berarti cinta kasih universal, setiap insan di dalamnya diharapkan bisa menyebarkan cinta tanpa pamrih kepada siapa saja.

Relawan memperagakan shouyu “Ci Bei de Xin Lu”.

Anie Widjaja menyampaikan materi terkait empat resep sup Tzu Chi yang bisa dipraktikkan oleh para relawan dalam kehidupan sehari-hari.

Anie Wijaya, Ketua He Qi Utara 2, menegaskan kepada semua peserta bahwa Tzu Chi bukan hanya organisasi sosial tapi juga organisasi pelatihan diri. Hal ini tercermin dalam empat nilai yang ada dalam Ajaran Jing Si yang diusung oleh Master Cheng Yen, yaitu Cheng (ketulusan hati), Zheng (kebenaran), Xin (keyakinan), dan Shi (kesungguhan). Nilai-nilai tersebut harus ditanamkan ke dalam diri sendiri sebelum memantapkan diri untuk bersumbangsih di tengah masyarakat.

Sementara itu, ada empat sifat luhur dalam Mazhab Tzu Chi atau yang disebut juga dengan Empat Pikiran Tanpa Batas, antara lain Ci (cinta kasih), Bei (welas asih), Xi (sukacita) dan She (keseimbangan batin). Keempat nilai itu secara berurutan dipraktikkan ketika terlibat dalam misi Tzu Chi, yaitu misi amal sosial, kesehatan, budaya humanis, dan pendidikan.

Empat Resep Sup Tzu Chi
Sejak awal, Master Cheng Yen memiliki tekad yang kuat dan pantang menyerah saat membangun Tzu Chi dari nol hingga seperti saat ini. Tekad tersebut dituangkan Master Cheng Yen menjadi visi Tzu Chi (menyucikan hati manusia, mewujudkan masyarakat aman dan tenteram, serta dunia terhindar dari bencana). Tentu, relawan sebagai perpanjangan tangan Master juga harus berpegang teguh untuk mencapai visi yang sama.

Lina Tjandra berbagi semangat dan kebahagiaannya selama mengikuti berbagai kegiatan di Tzu Chi.

Untuk menjadi manusia yang berbudi dalam menjalankan empat misi utama dan delapan jejak Dharma, empat resep sup Tzu Chi berikut ini bisa dipraktikkan di kehidupan sehari-hari maupun saat berkegiatan. Antara lain puas diri, bersyukur, penuh pengertian, dan berlapang dada. Jika keempat hal ini bisa diterapkan oleh setiap relawan kepada sesama manusia, maka hidup akan jauh lebih indah dan bermakna.

Bagi yang aktif dalam misi amal, sudah sangat familiar dengan frasa “Setelah melihat penderitaan, bisa merasa bersyukur dan bisa menciptakan berkah-berkah baru.” Tentu semua ini butuh tekad yang kuat dari dalam diri dan juga rasa welas asih yang mantap. Sebagai contoh panutan yang baik yaitu Lina Tjandra, yang mana dirinya bisa membuktikan bisa mengemban tanggung jawab sebagai wakil koordinator kegiatan misi amal di tengah kesibukannya sebagai wanita karir.

Xin Yuan Xing yang memiliki arti “Yakin, Tekad, Praktik” membawa Lina bersemangat saat menjalankan kegiatan Tzu Chi dengan sukacita dan sungguh-sungguh. Dirinya ingin melakukan sesuatu yang bermakna bagi kehidupannya, yaitu kebajikan. Sementara itu, bagi Livia, seorang relawan senior di Tzu Chi, dirinya selalu menerapkan ajaran Master “Ada Niat, Ada Kekuatan” dalam hidupnya, sehingga tekadnya bisa membawanya menjadi tokoh yang dihormati dan inspiratif dalam organisasi ini.  

“Ada niat, ada kekuatan”, salah satu prinsip Master Cheng Yen yang dipegang teguh oleh Livia Tjin untuk dibagikan kepada para peserta pelatihan.

Bicara soal tekad, hal ini juga dirasakan para relawan yang memantapkan diri untuk bervegetaris sesuai anjuran Master Cheng Yen. Novita Natalia merupakan salah satu relawan yang menerapkan gaya hidup ini sejak berusia 12 tahun karena keluarganya bervegetaris. Tantangan terbesar baginya adalah ketika ia makan bersama teman-temannya yang mengonsumsi daging, yang mana ia harus menahan godaan.

Sama halnya dengan Stephen Ang, yang bertekad untuk bervegetaris setelah melihat video anak sapi yang dipisahkan dengan induknya saat ingin dijagal. Stephen menyerap kata-kata Master Cheng Yen, yaitu “Kita harus membiarkan hewan hidup dan mati secara alami.” Tantangan yang dihadapi Stephen adalah keluarganya tidak bervegetaris. Hingga pada akhirnya, anggota keluarganya pelan-pelan mengikuti jejaknya.

Pada sesi talkshow, Stephen Ang dan Novita Natalia menceritakan pengalaman mereka dalam menerapkan pola hidup vegetarian.

Memupuk Kebajikan dan Menyebarkan Cinta Kasih
Verawaty, relawan Tzu Chi yang bergabung sejak 2021 membagikan kisahnya saat melakukan kunjungan kasih kepada Gan En Hu bernama Riana Kumala yang mengalami stroke. Melihat Riana dan ibunya yang selalu merasa bersyukur dan berterima kasih kepada Tzu Chi, Verawaty merasa kegiatan ini telah mengembangkan sikap kewelasasihannya, yaitu belajar sabar dan menghadapi kesulitan yang rumit.” Dirinya akan terus berkomitmen serta mewariskan dan memperpanjang barisan cinta kasih Tzu Chi.

Pelajaran yang didapatkan Verawaty saat melakukan pendampingan terhadap Gan En Hu menginspirasinya untuk selalu mensyukuri kehidupan yang dijalaninya.

Di sisi lain, seorang relawan bernama Ricky Thanadi juga ikut berbagi, “Cerita relawan tentang pelatihan diri dan ceramah-ceramah Master Cheng Yen (mengenai kebijaksanaan diri) membawa kesan di pelatihan kali ini.” Saat ini, dirinya aktif sebagai relawan pemerhati Tzu Chi Hospital, yang mana kegiatan tersebut membina kebijaksanaan, kewelasasihan, dan kesabaran baginya. “Akan aktif terus dalam kegiatan Tzu Chi untuk pelatihan diri,” ungkap Ricky seraya menyatakan tekadnya.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Menumbuhkan Semangat, Bersukacita Menjadi Bodhisatwa

Menumbuhkan Semangat, Bersukacita Menjadi Bodhisatwa

01 April 2022

Master Cheng Yen sering berkata bahwa ketika kita sambil berjalan, hendaknya kita sambil membentangkan jalan agar orang-orang di belakang kita, bisa mengikuti kita berjalan di jalan Bodhisatwa.

Mengukuhkan Tekad dan Semangat Para Relawan

Mengukuhkan Tekad dan Semangat Para Relawan

08 Desember 2020
Sebanyak 96 relawan Abu Putih He Qi Pusat berkumpul secara daring, Minggu, 29 November 2020. Mereka mengikuti Pelatihan Relawan Abu Putih yang diadakan sejak pukul 8.30 pagi hingga 12 siang. 
Menambah Ilmu dari Pelatihan Relawan

Menambah Ilmu dari Pelatihan Relawan

19 Mei 2016 Komunitas relawan Xie Li Semitau, Kalimantan Barat tak pernah patah semangat menyebarkan nilai-nilai bersyukur, saling menghargai, dan cinta kasih universal, terutama pada Relawan Abu Putih.
Kebahagiaan berasal dari kegembiraan yang dirasakan oleh hati, bukan dari kenikmatan yang dirasakan oleh jasmani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -