Bukan hanya membangun kembali rumah Widiatmoko, relawan juga melengkapinya dengan perabotan dan perlengkapan rumah tangga.
Membantu kesulitan keluarga Widiatmoko yang rumahnya sudah rusak dan kurang layak huni, relawan Tzu Chi Cabang Medan, Komunitas Hu Ai Mandala melakukan bedah rumah milik Widiatmoko di Dusun I Desa Dageng, Kecamatan Tanjung Morawa, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara.
Relawan Tzu Chi sendiri mengetahui kondisi rumah Widiatmoko berawal dari kegiatan pembagian beras pada tahun 2019 lalu. Kala itu relawan Tzu Chi melakukan baksos pembagian beras di Kota Tanjung Morawa. Seperti biasanya, sebelum kegiatan pembagian beras dilakukan, relawan Tzu Chi akan melakukan survei dan membagikan kupon ke rumah-rumah warga. Tujuannya untuk melihat secara langsung kondisi warga, untuk menentukan layak atau tidaknya mendapatkan bantuan. Data warga sendiri diperoleh dari pihak kecamatan setempat, yang kemudian disurvei oleh relawan.
Relawan Tzu Chi, camat, kepada desa dan keluarga Widiatmoko berdoa bersama sebelum serah terima rumah kepada keluarga Widiatmoko.
Tak sabar Widiatmoko membuka pintu rumah barunya.
Ketika melihat rumah Widiatmoko (seorang pedagang bubur keliling), hati para relawan tersentuh karena kondisi rumahnya yang sudah tidak layak huni, dimana rumah berdinding tepas yang sudah lapuk dan lantai hanya beralaskan tanah. Atap rumah juga sudah sangat rusak sehingga jika hujan maka rumah akan masuk air dan penghuni rumah harus menampung air hujan dengan ember. Rumah yang seharusnya menjadi tempat berlindung bagi penghuninya pun buyar tatkala hujan datang. Terlebih jika hujan datang tengah malam.
“Melihat kondisi rumah tersebut, relawan membantu mengajukan permohonan bedah rumah bagi Widiatmoko. Namun sayang, di awal tahun 2020 Indonesia dilanda wabah pandemi Covid-19 sehingga pengajuan permohonan bedah rumah pun ditunda. Di akhir tahun 2021, barulah bantuan bedah rumah ini diproses kembali,” kata Kim Fang, relawan Tzu Chi dari Tanjung Morawa.
Tak kuasa menahan haru, Widiatmoko bersujud syukur bersama istri dan anak-anaknya. Rumah yang dulu kurang layak huni kini menjelma menjadi rumah yang bagus, kokoh, dan bersih, serta dilengkapi perabotan rumah tangga.
Relawan Tzu Chi membantu membersihkan rumah dan perabotan rumah tangga keluarga Widiatmoko sebelum diserahkan.
Pada tanggal 9 Desember 2021, relawan Tzu Chi Medan memulai proses bedah rumah Widiatmoko. Lima orang relawan Tzu Chi Medan bersama dengan 7 orang relawan dari Kota Tanjung Morawa melakukan pembongkaran yang disaksikan oleh Camat Tanjung Morawa Marianto Irwadii dan Kepala Desa Hj. Jamilah. "Sebelum pembongkaran dimulai kita awali dengan doa bersama dengan harapan pembangunan rumah Bapak widiatmoko bisa berjalan lancar sehingga bisa secepatnya ditempati kembali," kata Kim Fang menambahkan.
Pembangunan rumah membutuhkan waktu sekitar 3 bulan, dan relawan dari Tanjung Morawa sering berkunjung untuk melihat proses pembangunan. Setelah rumah selesai, ada satu kegalauan dari para relawan. Rumah sudah jadi, tetapi bagaimana dengan perabotannya. Kemudian muncul ide dan kesepakatan dari para relawan untuk membeli beberapa perabot rumah tangga untuk keluarga Widiatmoko, seperti tempat tidur untuk Widiatmoko dan juga tempat tidur untuk anak-anaknya, lemari dapur, meja makan dan kursi, gorden jendela, kompor, sapu, sapu pel, tong sampah, kain lap dan tak lupa relawan juga mencetak foto rumah lama Widiatmoko yang disertai Kata Perenungan Master Cheng Yen.
Pemotongan tumpeng sebagai wujud rasa syukur keluarga Widiatmoko, dan perhatian dari relawan Tzu Chi yang terus memperhatikannya.
”Foto ini untuk mengingatkan widiatmoko beserta keluarga bagaimana kondisi rumahnya sebelum dibantu pembangunannya oleh Tzu Chi, dengan harapan seluruh keluarga Widiatmoko bisa menghargai rumah barunya dan merawat rumah tersebut sebaik mungkin agar seluruh keluarga bisa hidup dengan nyaman dan damai sehingga terjalinlah keharmonisan keluarga,” kata Lim Ik Ju.
Hari Jumat, tanggal 18 Maret 2022, rumah yang sudah selesai dibangun ini pun diserahkan kepada keluarga Widiatmoko. Sebelum serah terima rumah, relawan membantu menata rumah dan membersihkan perabot rumah agar terlihat indah dan nyaman bagi keluarga Widiatmoko saat memasuki rumah barunya.
Penyerahan kunci rumah ini juga dihadiri Camat Tanjung Morawa Marianto Irwadi dan Kepala Desa Hj. Jamilah. Huini salah seorang relawan Tzu Chi mengawali kegiatan serah terima rumah dengan berdoa bersama agar rumah ini menjadi rumah yang nyaman dan penuh berkah untuk keluarga Widiatmoko.
Di dinding rumah (ruang tamu) juga dipasang foto kondisi rumah sebelum dibangun Tzu Chi dan Kata Perenungan Master Cheng Yen. Tujuannya agar keluarga lebih mensyukuri berkah dengan cara menjaga dan merawat rumah ini.
“Saya sangat mengapresiasi Yayasan Buddha Tzu Chi yang sangat banyak memberi bantuan dan perhatian kepada warga Tanjung Morawa. Bukan hanya bedah rumah ini saja, tetapi mereka pun ada membuat kegiatan bakti sosial (bagi beras), donor darah, dan mereka juga mengajak dan mendorong warga untuk mengadakan pelestarian lingkungan di Depo Pelestarian lingkungan di Tanjung Morawa. Begitu banyak perhatian yang telah mereka berikan untuk warga Tanjung Morawa,” kata Camat Tanjung Morawa Marianto.
Dengan selesainya pembacaan berita acara maka Lim Ik Ju dan Kim Fang menyerahkan kunci rumah dan menemani Widiatmoko bersama keluaga memasuki rumah barunya. Begitu pintu rumah dibuka, dengan membuka kedua telapak tangannya Widiatmoko berucap syukur kepada Tuhan Yang Esa atas berkah rumah baru dari Tzu Chi. Rasa syukur dan haru keluarga Widiatmoko semakin membuncah tatkala melihat rumah yang sudah terisi lengkap perabotan dan perlengkapan rumah tangga yang baru.
Kondisi rumah Widiatmoko sebelum dan sesuah dibangun kembali oleh Tzu Chi.
Widiatmoko pun berlutut mengucap syukur, diikuti istri dan anak-anaknya. Dengan rasa bahagia mereka sekeluarga saling berpelukan dan berlinang air mata bahagia. "Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi, dan juga kepada semua relawan yang membantu membangun rumah kami. Dulu kondisi rumah kami memang sudah tidak layak huni, tetapi sekarang rumah ini begitu bagus dan kokoh berdiri. Sekarang kami sudah tidak takut dan khawatir lagi kalau hujan datang. Karena dulu setiap hujan pasti air hujan masuk rumah dan lantai pun kebanjiran,” ungkap Widiatmoko haru, “perhatian dan sumbangsih para relawan Tzu Chi menggerakkan hati saya untuk ikut bergabung menjadi relawan.”
Editor: Hadi Pranoto