Menemukan Makna di Pelatihan Abu Putih
Jurnalis : Yuliawati Yohanda (He Qi Barat 2), Fotografer : Agus DS, Hernav Van Basno (He Qi Barat 2)
Sebanyak 71 peserta Pelatihan relawan Abu Putih ke-2 relawan Tzu Chi
komunitas He Qi Barat 2 mengikuti kegiatan di Aula Jing
Si, Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara.
Salah satu kegiatan rutin relawan Tzu Chi adalah Pelatihan Abu Putih. Kegiatan ini juga menjadi wadah pelatihan diri serta sarana pengetahuan bagi relawan yang bergabung dengan Tzu Chi. Pelatihan ini juga dilakukan oleh relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 2 pada Minggu, 28 April 2019. Dari 4 kali jadwal pelatihan, kegiatan kali ini adalah pelatihan Abu Putih yang ke dua yang bertempat di ruang Gan En Lo lt. 3, Aula Jing Si, PIK, Jakarta Utara.
Shanty, relawan komite dari Hu Ai Tangerang yang menjadi ketua kegiatan menjelaskan bahwa Kegiatan rutin ini adalah untuk para Relawan Abu Putih yang mau naik ke jenjang Calon Komite, harus melewati 4 tahap pelatihan. Meski menemui banyak kendala dan ada perasaan khawatir, tapi kegiatan yang pertama kali ia ketuai ini pun berjalan dengan lancar.
Shanty (seragam komite), ketua Pelatihan relawan Abu Putih ke-2 memantau kegiatan
pelatihan.
“Pada awalnya ya merasa takut, tapi selalu ingat pesan Master yaitu: zuo ciu dui yang artinya lakukan saja, sehingga berkat kekuatan makna kata tersebut saya menjadi lebih berani mengambil tanggung jawab ini. Selain itu berkat komunikasi yang baik dengan semua relawan yang telibat maka kegiatan tertata dengan baik dan lancar,” jelas Shanty.
Kegiatan pelatihan Abu Putih yang kedua ini juga dihadiri 71 relawan. Salah satu peserta yang mengikuti adalah Ice Rohati (42). Ia merupakan relawan yang aktif bergabung di Tzu Chi sejak Penuangan Celengan Bambu Tzu Chi di Vihara Dharma Mulya, Desa Jagabaya, Parung Panjang, Kab. Bogor 5 tahun yang lalu. Bersama 6 orang relawan lainya, Ice berangkat dari rumah sekitar pukul 04.30 WIB dan berkumpul di Vihara Dharma Mulya.
Ice Rohati (tengah) bersemangat mengikuti kegiatan pelatihan
bersama 6 relawan lainnya dari wilayah Parung Panjang, Kabupaten Bogor.
Mereka juga menyewa angkot untuk transportasi menuju Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara. Semangat dan kesungguhan hati Ice bersama relawan lainnya begitu besar. Dengan jarak yang jauh, jalanan rusak, biaya sendiri, dan berangkat pagi-pagi sekali mereka tetap hadir di pelatihan Abu Putih yang kedua ini.
Saat kegiatan, beberapa peserta juga mengisi sesi sharing salah satunya adalah Yahya (50). Ia pun bercerita berasal dari keluarga sederhana. Bersama 9 saudaranya, Yahya besar di tanah Batak yaitu tepatnya wilayah Pematang Siantar. Sebelumnya Yahya banyak bergabung dengan berbagai organisasi atau yayasan tetapi merasa tidak ada sesuatu pun yang dapat dikerjakan disana. Hal itu pun berbeda saat ia bergabung dengan Tzu Chi. “Di Tzu Chi saya merasa berbeda. Disini saya menemukan kehangatan dan rasa saling menghormati,” ungkap Yahya.
Kegiatan untuk menambah kedekatan dan kehangatan antara
sesama relawan yang mengikuti Pelatihan
relawan Abu Putih ke-2 relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 2.
Yahya juga bercerita bahwa sebelumnya pada tahun 2014 ia mengalami kanker stadium 4. Tetapi setelah 5 tahun perawatan intensif, saat ini ia telah dinyatakan sehat oleh rumah sakit. Jalinan jodohnya dengan Tzu Chi belum terbilang lama yaitu pada 17 Febuari 2019 dalam kegiatan Baksos pertama di Sukajadi, Karawaci, Tangerang. “Saat itu saya tergugah saat bertemu dengan salah satu gan en hu yang sakit kanker selama 23 tahun, lumpuh total dan terbaring diranjang. Sungguh berbeda dengan keadaan saya yang terbaring diranjang selama 2 bulan dengan minum susu saja,” jelas Yahya.
Sharing dari Yahya, salah satu relawan yang tergugah
ingin bergabung dalam barisan Tzu Chi.
Berbagai pengalaman-pengalaman itulah yang membuat Yahya dan beberapa relawan lainnya yakin bergabung dalam barisan Tzu Chi. Dengan semangat yang besar, mereka mengikuti serangkaian kegiatan pelatihan Abu Putih untuk memaknai hakikat menjadi relawan Tzu Chi.
Editor: Arimami Suryo A.