Menemukan Makna Hidup (Bag. 2)

Jurnalis : Hadi Pranoto , Fotografer : Hadi Pranoto
 
 

foto Bersama-sama sang mama dilantik menjadi anggota komite memberi kebahagiaan yang tak terkira pada Nelly.

Dilantik Menjadi Komite dan Rong Dong

“Sebenarnya saya sudah ditunjuk untuk mengikuti pelatihan komite sejak tahun 2009, tetapi pada saat itu saya merasa belum siap karena saya mempunyai 2 hal yang harus saya lakukan terlebih dahulu sebelum dilantik menjadi anggota komite Tzu Chi. Pertama, saya berikrar untuk menjadi seorang rong dong, dan kedua saya punya keinginan jika sudah menjadi murid Master Cheng Yen, saya ingin menjadi murid yang baik dan menerima apapun yang sudah Master Cheng Yen ajarkan.”

 

 

Tahun 2008 mama saya menjadi rong dong. Saya melihat mama saya jauh berubah setelah mengikuti Tzu Chi dan ini yang membuat saya ingin mengikuti jejaknya. Awalnya mama keberatan, karena menurutnya ini adalah uang tabungan saya untuk di masa tua nanti. Mama agak khawatir karena saya masih hidup sendiri dan berpikir sebaiknya uang itu untuk tabungan masa depan saya saja. Tetapi saya bilang sama mama, “Master selalu mengatakan kita harus memanfaatkan setiap kesempatan dan waktu yang ada. Kita harus segera lakukan, ketika kita tidak lagi memiliki waktu untuk melakukannya maka kita akan menyesal. Saya hanya berdoa, selagi saya sehat (dua tangan) saya masih bisa bekerja apapun, saya masih bisa hidup. Karena materi atau harta apapun nggak akan dibawa pergi kalau kita meninggal. Yang bisa kita tabung adalah amal dan perbuatan kita di dunia.”

Tekad saya semakin kuat tatkala pada tahun 2009 saat pelatihan fungsionaris, Wen Yu Shijie mengundang salah seorang relawan dari Taiwan yang  ketika itu memberikan sharing yang sangat menyentuh hati, yaitu beliau bisa menjadi rong dong dan memberikan dana 1 jutadollar NT itu sampai 5 kali. Padahal Shijie itu sendiri sangat sederhana sekali hidupnya. Bahkan tempat tinggalnya pun masih kontrak, tetapi dia mau memberikan dana untuk pembangunan (rong dong) sampai 5 kali bertururt-turut. Saya sangat tersentuh sekali, berarti shijie ini sudah mengerti sekali apa makna hidupnya. Saya bilang sama Wen Yu Shijie, “Shijie, terima kasih Anda sudah mengundang relawan tersebut untuk sharing kepada kita. Itu membuat tekad saya menjadi lebih bulat untuk menjadi rong dong.

foto   foto

Keterangan :

  • Terinspirasi oleh sang mama yang telah menjadi rong dong pada tahun 2008, Nelly pun kemudian membulatkan tekad untuk menjadi rong dong. Ia pun kemudian dilantik menjadi komite Tzu Chi dan rong dong pada bulan Desember 2010 lalu.. (kiri)
  • Selama menjalani pelatihan anggota komite di Taiwan, Nelly yang kurang lancar dalam berbahasa Mandarin sangat terbantu dengan adanya para penerjemah bahasa Indonesia. (kanan)

Akhirnya setelah mama dan adik-adik memahami keinginan dan tekad saya menjadi rong dong mereka pun akhirnya setuju. Saya berterima kasih sekali pada mereka. Akhirnya pada tanggal 7 Desember 2010 saya pun dilantik menjadi komite sekaligus rong dong oleh Master Cheng Yen di Hualien, Taiwan. Kebetulan pula mama saya kemudian dilantik menjadi anggota komite Tzu Chi, jadi kami berdua sama-sama berangkat ke Taiwan. Oleh Master Cheng Yen saya diberi nama Tzu Yu yang artinya “Hutan yang Rimbun”. Saya sempat heran mengapa master memilih nama itu untuk saya. Tetapi setelah saya pikir-pikir ada benarnya juga, saya memang orang yang penuh dengan ide-ide kreatif. Jadi saya pikir hutan yang rimbun itu memiliki arti “orang yang memiliki banyak ide”. Itu sih hanya perkiraan saya saja.

Sebenarnya saya juga bukanlah orang yang kaya raya dan berkelebihan, tetapi saya memutuskan untuk menjadi rong dong karena dilandasi keinginan untuk belajar memberi. Dengan memberi membuat saya menjadi lebih bersyukur, lebih mengerti makna kehidupan saya, karena saya pikir materi, jabatan, dan uang tidak bisa dibawa pergi jika kita meninggal. Saya menyadari berkah saya dan menciptakan berkah. Ketika saya bisa memberi saya merasa menjadi orang yang kaya batin. Yang saya doakan adalah kesehatan, mohon kesehatan sepanjang hidup saya supaya saya bisa bekerja dan punya penghasilan. Bukan gaji yang besar atau apa tetapi saya ingin belajar hemat. Banyak hal yang saya pelajari di Tzu Chi, salah satunya adalah belajar hemat. Dulu sewaktu masih kerja, setiap habis gajian selalu ingin beli tas ini, baju itu, dan lain-lain. Begitu masuk kantor punya baju dan tas yang maching rasanya bangga sekali. Sekarang kalau mau belanja saya selalu mikir 2-3 kali, perlu nggakya?

foto  foto

Keterangan :

  • Griya Aula Jing Si di Hualien, Taiwan, tempat pelatihan dan sarana bagi para insan Tzu Chi dalam mendalami Dharma Master Cheng Yen. (kiri)
  • Nelly bersama para relawan Tzu Chi dari Indonesia dan Malaysia. Di Tzu Chi semua menjadi saudara, dan bagaikan satu keluarga. (kanan)

Setelah dilantik saya menemukan jati diri saya. Saya sudah menemukan makna hidup saya dan belajar berdamai dengan diri saya sendiri. Ketika kita memiliki banyak keinginan, jika hal itu tidak tercapai maka akan membuat hidup kita menderita. Dari situ akhirnya saya belajar melepaskan berdamai dengan diri saya sendiri untuk bisa menerima apapun hasilnya dari usaha dan kerja keras saya. Dengan begitu maka kehidupan saya menjadi lebih tenang, bahagia, dan bermakna bagi diri sendiri dan orang lain. (Seperti dituturkan kepada Hadi Pranoto)

Selesai

  
 

Artikel Terkait

Memupuk Ilmu di Sekolah Baru

Memupuk Ilmu di Sekolah Baru

12 Agustus 2010 Memadainya sarana dan pra sarana di Sekolah Unggulan Cinta Kasih seakan telah mengubah jiwa Lina menjadi lebih semangat lagi dalam menuntut ilmu. Tersedianya fasilitas penunjang yang baru telah memberikan angin segar bagi kehidupan
Mempertahankan Kebajikan di Dalam Hati

Mempertahankan Kebajikan di Dalam Hati

07 April 2014 Lihatlah, relawan Tzu Chi bagaikan Buddha yang tengah membimbing Bodhisatwa. Berapa jumlah dana yang digalang bukanlah yang utama, yang terpenting adalah sebersit niat mereka.
Sambutan Positif Xiang Ji Fan

Sambutan Positif Xiang Ji Fan

16 September 2014 Tzu Chi Pekanbaru mengadakan Pameran Semangat Kemandirian Jing Si pada tanggal 6 dan 7 September 2014 di Mall Ciputra Seraya. Pameran yang mengambil tema “Sehari Tidak Bekerja Sehari Tidak Makan” ini mendapat sambutan antusias dari pengunjung mal.
Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -