Meneruskan Misi Pelestarian Lingkungan
Jurnalis : Suyanti Samad 謝宛萍(慮倓) (He Qi Pusat), Fotografer : Suyanti Samad 謝宛萍(慮倓), Tjhin Men Hao (He Qi Pusat)Depo Pendidikan Pelestarian Lingkungan Krekot, Tzu Chi He Qi Pusat diresmikan dengan pemotongan pita
Pada bulan Agustus 1990, dalam ceramah Master Cheng Yen yang menghimbau bahwa setiap insan Tzu Chi menjalankan Misi Pelestarian Lingkungan, terutama memilah barang daur ulang. Dalam ceramah tersebut Master Cheng Yen mengharapkan setiap komunitas harus memiliki depo pendidikan pelestarian lingkungan Tzu Chi. Semua komunitas harus saling menukung terutama relawan komunitas yang harus mempunyai tekad, kekuatan, dan peduli serta ikut melestarikan lingkungan.
Berkomitmen dalam mendukung misi pelestarian lingkungan Tzu Chi, insan Tzu Chi He Qi Pusat meresmikan Depo Pendidikan Pelestarian Lingkungan Tzu Chi, yang terletak di jalan Krekot Bunder IV Blok H No. 20, Jakarta Pusat pada hari Minggu, 31 Juli 2016. Sufiani Aboegani (56), salah satu insan relawan He Qi Pusat bersumbangsih meminjamkan lokasi kosong, tempat perkantoran tidak terpakai untuk dijadikan sebagai depo pendidikan pelestarian lingkungan Tzu Chi. “Ini adalah amanat shixiong saya, Ameng shixiong yang sudah almarhum. Ia memang sudah niat di misi pelestarian lingkungan. Karena rumah saya kosong, saya pinjamkan ke yayasan supaya bisa aktivitas pelestarian lingkungan bisa berjalan.” Ungkap Sufiani, saat menjelaskan tentang latar belakang depo daur ulang sampah.
Potongan nasi tumpeng diberikan kepada Sufiani Aboegani sebagai ucapan terima kasih telah meminjamkan tempat perkantoran yang tidak terpakai sebagai Depo Pendidikan Pelestarian Lingkungan Tzu Chi
Peresmian depo daur ulang sampah ini mendapat dukungan dari salah satu Koordinator Pelestarian Lingkungan Hexin (Indonesia) dan He Qi Barat, Johnny Chandrina (45). Ia memberikan sosialisasi misi pelestarian lingkungan Tzu Chi kepada 73 relawan Tzu Chi bersama 60 warga yang telah menjadi binaan He Qi Pusat. Dalam sosialisasinya, ia menjelaskan tentang misi pelestarian lingkungan Tzu Chi yang mengenal istilah 5R (Rethink, Reduce, Reuse, Repair, Recycle). “Masalah sampah, bukanlah masalah kecil lagi. Semua komunitas itu harus bisa bergerak, semua lingkungan, semua masyarakat, semua lapisan, semua bisa bergerak sehingga masih ada harapan untuk bumi kita.” Jelas Johnny.
Depo daur ulang sampah Tzu Chi menerima barang-barang yang dapat dipilah sesuai jenisnya untuk kemudian didaur ulang ataupun digunakan kembali. Kita pun dapat melibatkan diri dengan menyerahkan barang daur ulang dari rumah kita ke depo ataupun ikut memilah barang daur ulang sesuai jenisnya. Dengan demikian, kita akan belajar tentang pelestarian lingkungan dan semakin menghargai sumber daya. Johnny Chandrina juga menjelaskan bahwa barang daur ulang yang layak dipilah itu adalah barang daur ulang yang ada nilai harganya, karena dana dari barang daur ulang tersebut bisa dipergunakan untuk membantu orang yang tidak mampu. “Kita harus punya niat, kemudian niat tersebut harus dipertahankan dengan tekad kita dan semangat. Kita harus memahami, sebenarnya kegiatan daur ulang ini ada manfaatnya untuk diri kita sendiri dan bermanfaat untuk orang lain.” tutupnya.
Johnny Chandrina (45) memberikan sosialisasi misi pelestarian lingkungan Tzu Chi kepada 73 relawan Tzu Chi bersama 60 warga binaan He Qi Pusat
Depo pendidikan pelestarian lingkungan Tzu Chi merupakan tempat belajar dan melatih diri bagi semua orang yang ingin memahami dan ikut serta melindungi bumi dari kerusakan. Selain melindungi bumi, misi pelestarian lingkungan bertujuan mendaur ulang batin manusia. Para relawan daur ulang berlatih merendahkan hati mereka serta makin memahami hakikat kehidupan sederhana dan penuh syukur. “Selain untuk menyelamatkan bumi, juga mengaktifkan kembali para relawan TzuChi yang tinggal di Krekot Dalam serta Pasar Baru dan sekitarnya.” ucap Judi Tjahyadi (46 tahun), Wakil Koordinator Pelestarian Lingkungan He Qi Pusat.
Derian (29), salah satu relawan yang mengikuti peresmian ini mengungkapkan bahwa ia merasa senang peduli terhadap lingkungan. “Kalau kita sayang sama bumi kita, jangan lupa buang sampah pada tempatnya. Bila kita mempunyai jiwa sosial, kita bisa mengasihkan sampah-sampah kita kepada depo seperti ini untuk di daur ulang.” Ungkap Derian. Ia juga menambahkan, sudah seharusnya orang yang memiliki jiwa sosial ikut membantu menyelamatkan bumi dari kehancuran akibat ulah tangan manusia.
Relawan Tzu Chi bersungguh hati melakukan pemilahan barang daur ulang di Depo Pendidikan Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Krekot, Jakarta Pusat.
Lain halnya dengan Desi (31). Ia mendapatkan banyak pelajaran dari pengenalan misi pelestarian lingkungan Tzu Chi hingga bisa menggunakan sepasang tangannya melakukan pemilahan sampah daur ulang. Ia juga akan menjadi salah satu donatur sampah daur ulang dan mengajak banyak orang lebih peduli terhadap sampah. “Senang banget bisa ikut kegiatan daur ulang. Berarti saya harus berubah, harus lebih mencintai lingkungan, menghargai lingkungan, lebih tertib untuk membuang sampah.” tutur Desi.
Master Cheng Yen terus menerus mengingatkan agar insan relawan Tzu Chi untuk hidup hemat, mengendalikan diri dan bersikap santun demi menyelamatkan bumi dari kehancuran. Relawan Tzu Chi terus didorong agar membawa alat makan sendiri kemanapun, bervegetarian dan membawa tas belanja sendiri. Inilah salah satu gaya hidup sederhana dalam melestarikan lingkungan sesuai dengan misi visi Tzu Chi sehingga dapat mensucikan hati manusia, dunia bebas bencana dan masyarakat aman dan tentram.