Para relawan Tzu Chi He Qi Barat 1 saling bergotong royong memasang tenda di lokasi bazar makanan vegetaris yang menjadi puncak acara puncak Bulan 7 Penuh Berkah.
Sore itu berjalan perlahan membawa rona emas di langit yang tidak terhingga. Sesekali beberapa kendaraan melaju kencang dan memburu, membelah kesunyian jalan. Semakin matahari bergerak ke barat, semakin sesak kendaran yang melaju disertai dengan warna-warni cahaya, suara, serta asap yang mengebul.
Inilah hari Jumat sore yang menjadi “keramat” bagi masyarakat Kota Jakarta Barat, dimana seluruh karyawan yang hendak pulang tumpah ruah di jalan. Tampaknya kondisi ini ini tidak menyurutkan semangat 21 relawan Tzu Chi He Qi Barat 1 yang bergegas melaju kendaraan pada 23 Agustus 2024, menuju pelataran parkir Citra Garden 8, Jakarta Barat.
Setelah tiba di lokasi, mereka berpencar, mulai menyiapkan beberapa persiapan untuk acara bazar makanan dan minuman vegetaris yang diadakan pada 24 dan 25 Agustus 2024 pukul 7.00-10.00 WIB. Tidak membedakan apakah itu wanita atau Laki-laki, semuanya bekerja; memasang atap tenda, mengikat tenda-tenda yang ada menjadi satu serta memasang 2 buah spanduk. Semuanya berjibaku dengan hening dan mantap, mengerjakan tugas mereka masing-masing tanpa banyak bersuara. Setelah persiapan untuk bazar selesai, mereka tampak sumringah penuh bahagia, tugas sudah selesai dan mereka pun kembali ke rumahnya masing-masing.
Memahami Pelestarian Lingkungan
Keesokan paginya, Sabtu 24 Agustus 2024, pukul 06.00 pagi, di pelataran parkir Citra Garden 8, Jakarta Barat sudah terlihat masyarakat sekitar berjalan pagi atau bersepeda dengan kerabat atau keluarga mereka, membuat lahan parkir yang awalnya hening menjadi meriah seperti parade 17 Agustusan. Para relawan Tzu Chi telah hadir di lokasi bazar yang merupakan acara puncak Bulan 7 Penuh Berkah. Seakang tidak ingin kalah, sekelibat tampak mereka sudah sibuk di dalam tenda, mempersiapkan makanan dan minuman yang akan dijual. Ada 6 jenis minuman, 15 jenis makanan ringan, dan 6 jenis makanan berat yang dijual, dan semuanya adalah makanan dan minuman hasil karya para relawan dan donatur, yang nantinya sebagian besar keuntungan akan disumbangkan untuk misi amal Tzu Chi.
Para pengunjung ramai membeli makanan dan minuman yang ada di bazar, makanan dan minuman yang tersedia adalah makanan dan minuman berbasis vegetaris.
Ada sekitar 55 relawan yang terlibat dalam acara ini, para relawan dibagi menjadi beberapa kelompok dengan tugas masing-masing, ada 7 shijie (panggilan untuk relawan perempuan) yang mengenakan kostum sayur dan buah, para shijie ini menampilkan shouyu (gerakan isyarat tangan) guna menarik perhatian masyarakat yang lalu-lalang, dan memberi edukasi tentang perlunya hidup sehat dengan bervegetaris.
Di tenda lain digunakan untuk sudut edukasi pelestarian lingkungan. Di tempat ini dilakukan kegiatan pemilahan sampah ringan yang bertujuan untuk mengedukasi pengunjung untuk melakukan pemilahan sampah mandiri di rumah. Relawan ingin masyarakat semakin paham tentang pentingnya pemilahan sampah (organik, anorganik, dan sampah yang tidak dapat di daur ulang) serta pengolahan sampah secara mandiri sebelum sampah tersebut dibuang ke TPS.
Selain kegiatan ringan pemilahan sampah, di sudut pelestarian lingkungan ini juga diadakan games ringan, seperti games lempar bola ke dalam bak sampah, lempar pin ke papan sasaran, game dengan menjawab pertanyaan pertanyaan sederhana. Tidak lupa di games ini para pengunjung yang berhasil menyelesaikan tantangan akan mendapat suvenir kecil yang merupakan barang daur ulang.
Maggie sedang menjelaskan jenis barang daur ulang kepada pengunjung di stand pelestarian Lingkungan.
Acara pada hari itu pun berjalan dengan lancar. Banyak sekali pengujung yang berkenan datang untuk sekadar bartanya, bermain games, dan banyak juga yang berbelanja makanan dan minuman yang disediakan. Pada pukul 9.00 semua makanan telah habis, hanya beberapa minuman yang masih tersisa, tepat pukul 10.00 bazar hari pertama telah selesai, dan semua berjalan dengan lancar.
Di hari selanjutnya, Minggu, 25 Agustus 2024, dengan penuh semangat satu persatu relawan kembali hadir kembali di pelataran parkir Citra 8, untuk mengadakan bazar di hari kedua. Di hari terakhir banyak sekali warga yang hadir di area terbuka hijau di sana.
Shijie Ira, wakil PIC kegiatan merasa senang karena acara berjalan lancar dan masyarakat antusias datang. “Melihat tempat ini cukup luas, ada playground anak, taman hijau dan danau, yang menyebabkan banyak warga yang menggunakan tempat ini untuk berolahraga dan refreshing keluarga. Ini alasan kita menggunakan lokasi ini,” terangnya. Ia pun berharap dengan diadakannya bazar ini, masyarakat lebih paham lagi kalau hidup sehat tidak hanya dari berolahraga, tetapi juga harus didukung dari pola makan yang sehat.
Menurut Hogan Kusnadi Lim, seorang health coach dari Summazen Healing Food, pola hidup sehat dengan pola rutinitas sehari-hari setali tiga uang. “Pola hidup sehat perlu didukung atau didasari beberapa aspek, yaitu nutrisi sehat, olah raga, tidur cukup dan berkualitas, menghindari toxin, dan membangun komunitas pola makan dan hidup sehat,” ucapnya di sela-sela acara. Ia juga menambahkan bahwa nutrisi sehat yang paling baik adalah makanan berbasis tanaman atau whole food plant based (pola makan nabati utuh), karena hal ini baik untuk kesehatan, baik untuk lingkungan, dan ramah untuk hewan. “Semoga acara-acara seperti ini rutin diadakan, agar masyarakat lebih banyak mengenal dan mendapat banyak manfaat dari pola makan berbasis tanaman,” harapnya.
Relawan menampilkan isyarat tangan di lokasi bazar, pelataran parkir Citra Garden 8, Jakarta Barat.
Acara hari ini pun berjalan dengan lancar, banyak warga yang berolahraga menyempatkan diri untuk membeli makanan dan minuman, mereka sangat antusias dengan adanya bazar ini, seperti yang di ungkapkan oleh Setyawati, salah seorang pengunjung yang berasal dari Centro, Taman Ratu menyempatkan membeli makanan dan minuman vegetaris yang dijual pada bazar kali ini, di sela-sela berolahraga. “Menurut saya, untuk menjaga kesehatan, kita juga harus memperhatikan pola makan karena makanan yang sehat terutama makanan vegetaris dapat membantu terjaganya kondisi kesehatan tubuh,” tuturnya penuh semangat.
Setyawati menambahkan jika pola hidup berbasis tanaman sebenarnya tidak terlalu susah karena makan-makanan tersebut adalah makan yang biasa dijumpai sehari-hari.
Menerima respon dan antusias masyarakat terkait pemahaman akan pelestarian lingkungan maupun pola makan vegetaris, membuat relawan pun paham bahwa apa yang mereka lakukan dan sebarkan bukan hanya kegiatan semata, melainkan turut menyebarkan ajaran kebaikan di tengah keramaian.
Relawan pun berharap, setiap masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga pola hidup dengan pola makan yang sehat, yaitu pola makan berbasis sayuran, seperti sebuah pesan dari Master Cheng Yen, “Dalam pencegahan penyakit, hal yang terpenting adalah menjaga kesehatan diri sendiri. Jika kita memilih untuk bervegetaris, kita mengurangi risiko sakit di masa depan berkat pola makan kita.”
Editor: Metta Wulandari