Mengajak Pengunjung Mall Berdonor Darah
Jurnalis : Kho Kiho (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Kho Kiho (Tzu Chi Pekanbaru)Surianto, seorang relawan Tzu Chi menggunakan atribut donor darah untuk menarik perhatian pengunjung dan mau ikut berdonor.
Mengajak orang lain untuk berdonor darah terkadang tak mudah. Karena berbagai sebab, terutama alasan takut, seseorang memilih untuk mengatakan tidak. Seperti yang dialami Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pekanbaru. Pada 17 Juni 2016 hingga 04 Juli 2016, PMI Kota Pekanbaru menggelar stand donor darah di dua pusat perbelanjaan yakni Mall Ciputra Seraya dan Mall SKA. Namun setelah kegiatan berjalan 12 hari, yang digelar mulai pukul 17.00-22.00 WIB, jumlah pendonor di kedua mall tersebut masih minim. Padahal kebutuhan darah cukup tinggi.
Mengetahui fakta tersebut, relawan Tzu Chi Pekanbaru kemudian mendatangi stand PMI di Mall Ciputra untuk menawarkan bantuan sosialiasi donor darah kepada pengunjung mall. PMI Kota Pekanbaru menyambut baik tawaran bantuan tersebut. Maka sejak tanggal 29 Juni 2016 hingga 04 Juli 2016 relawan Tzu Chi datang ke kedua mall untuk sosialiasi donor darah kepada para pengunjung.
Tanpa ragu, relawan mengenakan berbagai atribut donor darah untuk menarik perhatian pengunjung. Atribut tersebut ada yang dipegang, ada pula yang digantung di leher. Para relawan menyapa para pengunjung mall dengan ramah, membungkukkan badan untuk memberi hormat kepada pengunjung mall.
dr. Flemming dan Gunarny adalah pasangan suami istri dan juga relawan Tzu Chi yang melakukan sosialisasi donor darah kepada pengunjung mall. Mereka datang ke lokasi usai jam buka praktik di klinik mereka. Banyak hal yang dapat mereka peroleh selama tiga hari mengajak pengunjung mall untuk berdonor, terutama tentang reaksi seseorang.
“Selama tiga hari ini saya mendapatkan berbagai kesan dari pengunjung. Tapi saya senang. di sini bisa belajar untuk menghilangkan keakuan”, kata Gunarny.
Para relawan menghadapi bagaimanapun reaksi pengunjung dengan tetap tersenyum. Ada pengunjung yang tidak peduli, ada yang senyum-senyum saja, ada yang menolak dengan berbagai alasan, dan tentu saja ada yang bersedia.
dr Flemming dan Gunarny berdiri dekat pintu mall, mengajak pengunjung yang lalu lalang untuk mendonorkan darah.
Relawan mendampingi pengunjung mall yang berdonor darah di Mall Mall Ciputra Seraya.
Salah seorang pendonor adalah Tiwi yang tak ragu berdonor meski sedang berpuasa. Ia mengaku sangat lega usai berdonor. “Kebetulan ini donor darah yang pertama buat saya. Sempat merasa pusing saat proses donor, namun saya merasa senang karena bisa menolong orang lain. Saya nanti akan melakukannya lagi,” ujarnya.
Sementara itu relawan lainnya Surianto mengaku terkesan dengan beberapa pengunjung yang mudah terbuka hatinya dan tulus. Bahkan dari mereka juga ada yang bersedia untuk mengajak teman lainnya berdonor darah. “Ada juga yang bilang ke saya (Apakah saudara Anda sedang memerlukan darah? karena saya baru 3 hari yang lalu mendonorkan darah, saya akan bantu carikan pendonor untuk Anda). Saya sungguh terkesan”.
Kerja keras para relawan membantu PMI Kota Pekanbaru berbuah hasil. Selama enam hari relawan Tzu Chi terlibat dalam sosialisasi, jumlah pendonor meningkat. Di kedua mall tersebut, darah yang terkumpul sebanyak 25 hingga 40 kantong tiap harinya.
Artikel Terkait
Donor Darah di Bulan Suci
25 Agustus 2009 Memasuki bulan suci Ramadan, Palang Merah Indonesia (PMI) menghadapi persoalan pelik, kekurangan persediaan darah. Padahal, jumlah pasien yang membutuhkan darah sama sekali tidak berkurang.Tzu Chi Gelar Donor Darah di Poins Mall
05 Juni 2023Pada Minggu, 28 Mei 2023 relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat (Xie Li Selatan) melaksankan kegiatan donor darah di Poins Mall, Lebak Bulus, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan.